Terkait Kasus Hacker Bjorka, Pemuda Madiun Merasakan Sejumlah Kejanggalan, Apa Itu?

Muhammad Agung Hidayatullah (Dok:Arsip Istimewa/.cnnindonesia.com)

JAKARTA (Surya24.com) - Muhammad Agung Hidayatullah alias MAH (21) merasakan sejumlah kejanggalan sebelum ia ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus hacker Bjorka. MAH mengaku mendapat ancaman hingga dipaksa menjual handphone-nya.

MAH kaget saat mengetahui ponsel yang dijual menjadi barang bukti atas kasusnya di Mabes Polri. Saat menjual ponsel merek Xiaomi Redmi Note 10 Pro tersebut, ia sempat diancam.

"Saya juga diancam (saat jual beli ponsel) waktu itu," ujar MAH mengutip detikcom, Minggu (18/9).

Ancaman itu, kata MAH, disampaikan melalui sambungan telepon oleh calon pembeli sehari sebelum dirinya diamankan polisi pada Selasa malam (13/9) sekitar pukul 21.30 WIB.

"Kalau transaksi sehari sebelum diamankan pukul 22.00 WIB, ancamannya sebelum itu lewat sambungan telepon. Soalnya sebelumnya ketemu di rumah saya nego-nego belum deal," terang MAH.

"Sebelumnya sudah tawar-menawar di rumah saya harga Rp5 juta, saya masih mikir kemudian mereka pulang dan telepon saya tawar-menawar lagi," imbuh MAH.

Menurut MAH, dalam tawar menawar melalui sambungan telepon tersebut sang pembeli berkata jika ponsel tidak boleh dibeli, mereka tidak mau tanggung jawab jika dirinya dibawa polisi.

"Penelepon bilang, kalau mau (deal) saya kasih (uang), saya juga diancam kalau ndak saya bawa (ponsel) nanti kalau kamu ditangkap polisi, saya nanti saya angkat tangan (tidak tanggung jawab)," kata MAH menirukan perkataan penelpon.

MAH menyebut, proses penjualan ponsel ini memang sempat alot. Namun, bukan karena masalah harga, tetapi lebih pada dirinya yang sudah nyaman dengan ponsel tersebut.

"Karena sudah nyaman dengan ponselnya saja," ujarnya.

Sebelumnya, MAH mengaku telah menjual ponselnya seharga Rp5 juta. Ia tidak menyangka HP tersebut kini menjadi barang bukti dalam kasus yang menjeratnya.

"Orang tua ndak tahu (soal jual HP). Yang ternyata jadi barang bukti di polisi," ujar MAH, Sabtu (17/9).***