'Godoksa' Lonely Death, Fenomena Warga Korea Selatan Mati Kesepian

Ilustrasi ( iStockphoto/aldomurillo)

JAKARTA (Surya24.com) -Mati dalam kesendirian menjadi fenomena yang menyedihkan belakangan ini termasuk warga Korea Selatan mati kesepian. Fenomena ini dikenal dengan kondisi lonely death atau 'godoksa' yang berarti kondisi mati kesepian tanpa ada kerabat atau keluarga di sisi mereka.

Kondisi ini umumnya terjadi pada orang tua yang kematiannya sering tidak diketahui selama berhari-hari atau jangka waktu yang lebih lama. Fenomena ini padahal telah lebih dulu dikenal di Jepang dengan istilah 'kodokushi'.

Berdasarkan laporan Korea Herald, saat ini ada hampir sepertiga rumah tangga yang hanya terdiri dari satu orang di Korea Selatan. Mereka tergolong kelompok yang paling rentan mengalami Korea Selatan mati kesepian.

Menurut Badan Statistik Korea, jumlah rumah tangga dengan anggota keluarga tunggal atau satu orang melonjak dari 5,39 juta pada 2016 menjadi 6,64 juta pada 2021. Penyebabnya tercatat antara lain pensiun dini, perceraian, kesehatan yang memburuk dan pengangguran kaum muda yang lebih tinggi.

Menurut laporan The Postech Times, dengan berkurangnya multi-generasi, para orang tua terpaksa hidup sendiri dan terisolasi secara sosial. Seringkali, ikatan antara keluarga dan orang yang lebih tua, juga terputus atau melemah. Dengan penurunan kontak sosial, kematian kemungkinan dapat meningkat.

"Orang dapat mengalami frustasi psikologis dan kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan masyarakat karena mereka terkena perubahan sosial ekonomi," kata Lee Ho-sun, pemimpin Pusat Konseling Lansia Korea dikutip cnnindonesia.com.

Terlepas menjadi masalah sosial, fenomena warga Korea Selatan mati kesepian ini kemudian memunculkan penyedia jasa untuk membersihkan rumah dan barang-barang milik orang yang telah meninggal dunia. Jasa ini bahkan pernah diangkat dalam film Korea, Move To Heaven.

Melansir CNN, penelitian telah menemukan bahwa kesepian meningkatkan kemungkinan kematian dini sekitar 30 persen. Sejumlah penelitian lainnya juga telah menunjukkan bahwa kesepian dapat merusak kesehatan fisik seseorang.

American Heart Association merilis pernyataan ilmiah bahwa isolasi sosial dan kesepian dapat meningkatkan risiko sekarat akibat serangan jantung atau stroke dan menjadi salah satu penyebab warga Korea Selatan mati kesepian.***