Kasi Penkum Larang Wartawan Wawancara Dengan Kejati Riau di Kampus UP Kampar 

BANGKINANG KOTA (Surya24.com) - Kepala Kejati Riau DR. Mia Amiati, SH. MH Kunjungan Kerja dan Sosialisasi Radikalisme di Kampus Universitas Pahlahwan Tuanku Tambusai Bangkinang, Kamis (16/01/2020) untuk di Ekpos.

Ada yang  mengherankan dengan sikap Kasi Pemkum Kejati Riau yang merasa keberatan Ketika  kunjungan Kepala Kejati Riau DR. Mia Amiati, SH. MH untuk diwawancara. Hal itu terlihat perdebatan antara berapa orang Wartwan dengan Kasi Penkum, saat Kepala Kejati  hendak ingin pulang. Karena sudah selesai melakukan rapat terbatas, bersama pihak Rektor Kampus UP dan Bupati Kampar.

Yang mana Kasi Pengkum, bersama staf kejaksaan coba menghalangi Beberpa orang Awak media yang hendak wawancara dengan kehadiran Kejati Riau, ke Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai tersebut.

Kasi Pengkum, mengatakan sudah selesai melakukan jumpa pers di Kejari Kampar. Kalaupun ingin wawancara lagi ke kantor Kejati saja. " Ibu sudah capek, waktu tinggal sedikit lagi, lain kali saja. Lagi pula sesinya tadi sudah selesai dan tidak mungkin diulang ulang lagi,"kata Muspidauan di depan tangga UP BANGKINANG.

Disaat Kepala Kejati Riau DR. Mia Amiati, SH. MH, turun hendak menuju mobil dinasnya Kasi Pengkum dan berapa staf kejaksaan, masih coba menghalangi berapa orang Wartawan ingin wancara langsung Kejati.

Namun dalam kesempatan itu Kepala Kejati Riau menyapa rekan jurnalis dan menyampaikan kunjungannya ke Kampus tersebut dalam agenda  program Presiden Jokowi dan Kejaksaan Agung.

"Yang mana untuk menangkal radikalisme dilingkungan kampus dan juga pembinaan sumber daya manusia dimulai dari sejak dalam usia kandungan,"jelasnya.

Mia Amiati, berpesan jika ada masalah hukum terkait masalah radikalisme yang menyebab mahasiswa atau pelajar jangan sampai langsung ke ranah hukum. "Saya meminta bisa diselesaikan melalui jalur persuasif,"ucap orang no 1di Kejati Riau itu.

Kepala Kejati Riau, menyampaikan pesan Kejaksaan Agung, dalam penindakan korupsi mengutamakan pencegahan. "Karena itu fungsi Intelijen harus benar ada dalam mecegah korupsi dan radikalisme. Untuk itu PAKEM haru di kuatkan,"tuturnya.

Kemudian ia juga menyampaikan kekagumannya dengan Kampus Universitas Pahlahwan Tuanku Tambusai Bangkinang, karena mengedepankan kaum hawa untuk berkarir, sehingga tidak ada perbedaan. Bahkan dalam masalah hukum juga memberikan sosialisasi kepada mahasiswa. " Hal seperti ini perlu ditiru dengan kampus- kampus lainnya,"ungkapnya. (has)