Ramai di Medsos soal Penipuan Berkedok Tukang Foto dengan Korban Jemaah Umrah, Ini Penjesan KJRI

(INSTAGRAM.com/@makassar_iinfo)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Ramai unggahan video bernarasi aksi penipuan berkedok tukang foto yang memakan korban jemaah umrah. Video itu salah satunya diunggah akun Instagram @makassar_iinfo, Rabu (25/1/2023). Dituliskan bahwa sasaran penipu adalah kebanyakan dari negara ASEAN, terutama jemaah umrah asal Indonesia.

Dikutip dari kompas.com, modusnya adalah dengan mencegat para jemaah. Kemudian memaksa memasangkan ikat kepala sorban kepada para jemaah. Setelah itu, mereka langsung memfoto tanpa konfirmasi langsung kepada para jemaah. Usai memfoto, mereka langsung meminta uang kepada korban.

"Hati-hati ya buat yang mau umroh klw ada yang minta potoin jangan mau bpk ini di poto trs di pinta 150 real dia ga punya uang," demikian narasi yang tertulis dalam video.

Lantas, bagaimana tanggapan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah? KJRI Jeddah merespons Saat dikonfirmasi Kompas.com, Konsul Jenderal RI Jeddah Eko Hartono mengaku bahwa dirinya baru mengetahui ihwal dugaan kedok penipuan seperti ini.

Dia mengatakan, bisa jadi penipuan berkedok tukang foto itu benar adanya. Eko pun mengingatkan para jemaah umrah untuk berhati-hati. "Saya malah baru terinfo ini. Ada penipuan seperti ini. Mungkin saja itu benar. Dan oleh karenanya mohon kepada jemaah umrah untuk hati-hati," ujar Eko kepada Kompas.com, Jumat (27/1/2023).

Ia mengingatkan agar jemaah umrah untuk tidak meminta bantuan orang lain yang tak dikenal ketika hendak mengambil foto. Menurutnya, penipu berkedok tukang foto tersebut tidak memiliki hati nurani. "Kebanyakan orang ya pasti akan bantu kita ambil foto tanpa imbalan. Orang ini aja yang aneh, kebangetan," lanjut dia.

Konsulat akan komunikasi dengan pihak Arab Saudi Pihaknya pun akan berkomunikasi dengan pihak Arab Saudi untuk merespons masalah ini. "Kami akan coba sampaikan ke pihak berwenang di Saudi karena itu juga menyangkut keamanan jemaah serta citra Saudi," tandasnya.***