Taufik Hidayat, Pebulutangkis Berwajah Baby Face yang Ganas 'Menggebuk' Lawan

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)-Taufik Hidayat adalah salah satu pebulutangkis legendaris Indonesia yang dikenal karena prestasinya yang gemilang di kancah internasional. Lahir pada tanggal 10 Agustus 1981 di Bandung, Jawa Barat, Taufik Hidayat telah memenangkan berbagai gelar juara, termasuk medali emas pada Olimpiade Athena 2004.

Pebulutangkis yang berjuluk "The Taufik" ini pertama kali terjun ke dunia bulu tangkis pada usia 7 tahun di klub bulutangkis SGS PLN Bandung. Bakat Taufik dalam olahraga ini terlihat sejak dini dan ia pun mulai menunjukkan prestasi yang gemilang pada usia yang masih sangat muda. Pada usia 13 tahun, Taufik memenangkan kejuaraan bulu tangkis tingkat nasional untuk pertama kalinya.

Prestasi Taufik semakin membaik di level internasional ketika ia berhasil meraih medali perunggu pada Kejuaraan Dunia Junior Bulu Tangkis 1998 di Denpasar, Bali. Kemudian, ia berhasil memenangkan gelar juara pada Kejuaraan Dunia Junior Bulu Tangkis 1999 di Genting Highlands, Malaysia.

Setelah sukses di level junior, Taufik pun memutuskan untuk beralih ke level senior pada tahun 1999. Pada debutnya di level senior, ia berhasil menjuarai turnamen bulu tangkis Singapura Terbuka. Prestasi ini menjadi tonggak awal bagi Taufik untuk menjadi pebulutangkis terbaik di dunia.

Selama karirnya, Taufik Hidayat telah memenangkan berbagai gelar juara di turnamen bulu tangkis internasional. Beberapa gelar juara yang berhasil ia raih antara lain, 2 kali juara dunia (2005, 2007), 1 kali juara Olimpiade (2004), 4 kali juara All England (2000, 2002, 2003, 2004), dan 6 kali juara Indonesia Terbuka (1999, 2000, 2002, 2003, 2004, 2006).

Di luar lapangan, Taufik Hidayat dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan tulus dalam menjalani kehidupannya. Ia juga aktif dalam kegiatan sosial, seperti mendirikan yayasan untuk membantu anak-anak miskin di Indonesia.

Pada tahun 2013, Taufik memutuskan untuk pensiun dari dunia bulu tangkis. Meskipun sudah tidak aktif bermain, namun Taufik tetap aktif dalam berbagai kegiatan olahraga dan terus memberikan inspirasi bagi para pebulutangkis muda di Indonesia.

Taufik Hidayat merupakan salah satu pebulutangkis legendaris Indonesia yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Prestasinya yang gemilang serta kepribadiannya yang baik menjadi teladan bagi generasi muda Indonesia.

Meski berwajah baby face dan befrpenampilan kalem. Namun hal ini bdertolak belakang saat dia berada di lapangan, smesh keras dan semangat pantang menyerah menggebuk lawannya membuat saat itu dia menjadi pebulutangkis paling ditakuti lawan. 

Biografi Taufik Hidayat

Dikutip dari biografiku.com, Taufik Hidayat. Ia lahir di Bandung, Jawa Barat, 10 Agustus 1981 adalah pemain bulu tangkis tunggal putra dari Indonesia yang berasal dari klub SGS Elektrik Bandung dengan tinggi badan 176 cm. Putra pasangan Aris Haris dan Enok Dartilah ini adalah peraih medali emas untuk Indonesia pada Olimpiade Athena 2004 dengan mengalahkan Seung Mo Shon dari Korea Selatan di babak final. Pada 21 Agustus 2005, dia menjadi juara dunia dengan mengalahkan permain peringkat 1 dunia, Lin Dan di babak final, sehingga menjadi pemain tunggal putra pertama yang memegang gelar Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis dan Olimpiade pada saat yang sama. Selain itu, ia juga sedang memegang gelar juara tunggal putra Asian Games (2002, 2006).

Ia tampil di Olimpiade Beijing 2008, namun langsung kalah di pertandingan pertamanya, melawan Wong Choong Hann di babak kedua. Selain itu, dia juga telah enam kali menjuarai Indonesia Terbuka: 1999, 2000, 2002, 2003, 2004, dan 2006. Pengalaman lainnya antara lain pada Piala Thomas (2000, 2002, 2004, 2006, dan 2008) serta Piala Sudirman (1999, 2001, 2003, dan 2005).

Ia menikahi Ami Gumelar, putri Agum Gumelar dan Linda Amalia Sari. Mereka telah dikaruniai seorang putri pada tanggal 3 Agustus 2007, yang kemudian diberi nama Natarina Alika Hidayat. Kelahiran putrinya ini tepat beberapa hari sebelum ia berangkat ke Kuala Lumpur, Malaysia untuk mengikuti Kejuaraan Dunia. Kemudian mereka telah dikaruniai seorang putra pada tanggal 11 Juni 2010, yang kemudian diberi nama Nayutama Prawira Hidayat.

Taufik kemudian mundur dari Pelatnas Cipayung pada 30 Januari 2009. Setelah itu ia menjadi pemain profesional. Beberapa waktu lalu ia juga menjalin bisnis dengan Yonex dalam pengadaan alat olahraga.

Prestasi :

1998: Juara Brunei Open

1999: Juara Indonesia Open, Juara SEA Games

2000: Juara Indonesia Open, Juara Malaysia Open, Juara Kejuaraan Asia

2001: Juara Singapore Open

2002: Juara Indonesia Open, Juara Taiwan Open, Juara Asian Games

2003: Juara Indonesia Open

2004: Juara Indonesia Open, Juara Kejuaraan Asia, Juara Olimpiade

2005: Juara Singapore Open, Juara Kejuaraan Dunia

2006: Juara Indonesia Open, Juara Asian Games

2007: Juara Kejuaraan Asia, Juara SEA Games

2008: Juara Macau Open

2009: Juara US Open, Juara India Open

2010: Juara Canada Open, Juara Indonesia GP Gold, Juara French Open SS

2011: Semifinalis VICTOR- BWF Superseries Finals, Runner Up PROTON MALAYSIA OPEN SUPER SERIES, Semifinalis Victor Korea Open Super Series Premier, Semifinalis Yonex – Sunrise India Open Superseries.***