Ternyata Ini Penyebab 4 Presiden Amerika yang Dibunuh Saat Menjabat

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)-Sejarah kemerdekaan Amerika Serikat dimulai pada abad ke-18 ketika koloni-koloni Inggris di Amerika mulai merasa tidak puas dengan pemerintahan Inggris yang membatasi kebebasan mereka. Ketidakpuasan ini akhirnya memuncak dalam perang kemerdekaan yang menghasilkan kemerdekaan Amerika Serikat pada tanggal 4 Juli 1776.

Kolonisasi Inggris di Amerika dimulai pada awal abad ke-17. Koloni-koloni tersebut dibentuk untuk tujuan perdagangan, ekspansi wilayah, dan pemukiman permanen. Namun, kebijakan Inggris yang semakin mengekang kebebasan koloni-koloni tersebut memunculkan ketidakpuasan.

Salah satu peristiwa penting yang memicu perjuangan kemerdekaan adalah Undang-Undang Pajak Stamp pada tahun 1765. Undang-Undang ini mengharuskan koloni-koloni untuk membeli stempel pajak dari Inggris untuk segala macam dokumen resmi. Tindakan ini memicu protes dari koloni-koloni yang merasa bahwa mereka tidak memiliki wakil di parlemen Inggris yang membuat keputusan tersebut.

Pada tahun 1773, terjadi peristiwa Boston Tea Party yang memicu kemarahan Inggris dan memperburuk hubungan antara Inggris dan koloni-koloni Amerika. Pada peristiwa ini, sekelompok orang melemparkan teh dari kapal Inggris ke laut sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pajak yang diberlakukan Inggris.

Perang kemerdekaan dimulai pada tanggal 19 April 1775 ketika pasukan Inggris mencoba mengambil persediaan senjata dari koloni Massachusetts. Peristiwa ini disebut Pertempuran Lexington dan Concord. Perjuangan kemerdekaan kemudian berlangsung selama beberapa tahun, dengan koloni-koloni Amerika yang awalnya kalah terus memperoleh kemenangan.

 

Pada tanggal 4 Juli 1776, Kongres Kontinental yang mewakili 13 koloni Amerika menyatakan kemerdekaan mereka dari Inggris dengan menyusun sebuah dokumen yang disebut Deklarasi Kemerdekaan. Dokumen ini berisi pengakuan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan individu serta menetapkan prinsip-prinsip dasar pemerintahan Amerika Serikat.

Setelah perang kemerdekaan berakhir pada tahun 1783, Amerika Serikat menjadi negara yang merdeka dan terus berkembang menjadi negara besar yang kuat dengan konstitusi dan sistem pemerintahan yang unik.

Di era modern, kemerdekaan Amerika Serikat tetap dihargai dan dirayakan pada tanggal 4 Juli setiap tahun sebagai Hari Kemerdekaan Amerika Serikat. Kemerdekaan ini juga menjadi salah satu momen penting dalam sejarah dunia karena memperlihatkan bahwa rakyat dapat memperjuangkan hak-hak mereka dan memperoleh kemerdekaan dari kekuasaan yang membatasi kebebasan dan hak mereka.

4 Presiden Dibunuh

Dikutip dari kompas.com, sSejak Amerika Serikat mendapatkan kemerdekaannya dua setengah abad lalu, sebanyak 45 tokoh telah menjabat sebagai presiden AS. Empat dari 45 tokoh tersebut diketahui dibunuh saat sedang mengemban tugas negara. Siapa saja presiden Amerika yang dibunuh saat menjabat?

1.Abraham Lincoln 

Dia adalah presiden AS ke-16 yang menjabat dari 4 Maret 1861 hingga 15 April 1865. Dalam sejarah Amerika Serikat, Abraham Lincoln menjadi presiden pertama yang meninggal di tangan pembunuh.

 Presiden Abraham Lincoln dibunuh pada 14 April 1865, saat Perang Saudara Amerika hampir berakhir. Pembunuhnya bernama John Wilkes Booth, seorang aktor teater sekaligus penentang kuat penghapusan perbudakan di Amerika Serikat yang diperjuangkan oleh Abraham Lincoln.

 Selain Presiden Abraham Lincoln, Booth dan rekan-rekannya sebenarnya berencana membunuh Wakil Presiden Andrew Johnson dan Menteri Luar Negeri William H. Seward, tetapo gagal.

Presiden Abraham Lincoln ditembak di belakang kepalanya saat menyaksikan drama Our American Cousin bersama istrinya, Mary Todd Lincoln, di Ford's Theatre di Washington DC, pada malam 14 April 1865. 

Presiden Abraham Lincoln sempat koma selama delapan jam, hingga akhirnya meninggal keesokan harinya.

2. James A. Garfield

Seperti diketahui  pada 2 Juli 1881, kurang dari empat bulan setelah dilantik menjadi presiden Amerika Serikat ke-20. Sebelas minggu kemudian, tepatnya pada 19 September 1881, Presiden James A. Garfield meninggal dunia.

 Presiden James A. Garfield ditembak di stasiun dalam perjalanannya menuju Universitas Williams untuk memberikan pidatonya.

 Saat itu, Presiden AS belum memiliki pengawal atau pasukan pengamanan presiden. Guiteau disebut-sebut menembak Presiden James A. Garfield karena "utang politik". Guiteau menyimpan dendam karena gagal menjadi konsul AS di Perancis.

3. William McKinley 

Dia adalah presiden AS ke-25 yang mulai menjabat pada 4 Maret 1897. Ia ditembak pada 6 September 1901, tidak lama setelah terpilih menjadi presiden untuk periode kedua. William McKinley merupakan presiden AS yang sering menyapa rakyatnya secara langsung. 

Ia ditembak oleh seorang anarkis Polandia-Amerika bernama Leon Czolgosz, yang berkerumum bersama orang-orang yang hendak berjabat tangan dengan presiden dalam acara Temple of Music di New York. 

Leon Czolgosz mengaku sudah tugasnya untuk membunuh William McKinley, yang ia sebut sebagai simbol penindasan dan ketidakadilan di AS.

4. John F. Kennedy

 John F. Kennedy menambah daftar presiden Amerika yang ditembak saat sedang mengemban tugas negara. Presiden John F. Kennedy dibunuh pada 22 November 1963 di Dallas, Texas.

Hari itu, ia ditembak mati oleh Lee Harvey Oswald, yang melepaskan tiga tembakan dari jendela lantai enam Gedung Penyimpanan Buku Sekolah Texas ke arah iring-iringan mobil presiden.

Sepuluh bulan kemudian, Komisi Warren menetapkan Lee Harvey Oswald sebagai pelaku tunggal dari pembunuhan John F. Kennedy. Kendati demikian, banyak pihak yang tidak mempercayainya hingga muncul beragam teori konspirasi mengenai kematian John F. Kennedy.

Jajak pendapat yang dilakukan dari 1966 hingga 2004 menemukan bahwa sebanyak 80 persen orang Amerika percaya adanya konspirasi kriminal yang menyelimuti penembakan Presiden Kennedy. Berbagai pihak seperti CIA, mafia, Pemerintah Kuba dan Uni Soviet, hingga pengganti Kennedy, Lyndon Johnson, pernah dicurigai sebagai pihak di balik pembunuhan presiden AS ke-35 tersebut.***