Catat 2 Juni  Cuti Bersama Hari Raya Waisak

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Seperti diketahui Hari Waisak adalah salah satu perayaan penting bagi umat Buddha di seluruh dunia. Merayakan momen-momen penting dalam kehidupan Siddhartha Gautama, yang kemudian dikenal sebagai Sang Buddha, Hari Waisak menggambarkan perjalanan spiritual dan ajaran-ajarannya yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.

Hari Waisak diperingati pada hari yang berbeda-beda setiap tahunnya, tergantung pada perhitungan kalender lunar. Perayaan ini biasanya jatuh pada bulan purnama di bulan Vesak (Visakha dalam bahasa Pali), yang merupakan bulan keempat dalam penanggalan Buddha. Bulan Vesak sendiri dianggap sangat sakral dalam agama Buddha karena pada bulan ini terjadi tiga peristiwa penting dalam kehidupan Sang Buddha, yaitu kelahiran, pencerahan, dan kematian.

Perayaan Hari Waisak diawali dengan kegiatan religius di kuil-kuil Buddha, di mana umat berpartisipasi dalam upacara dan pemujaan. Umat Buddha melakukan puja bakti, memberikan persembahan kepada Sang Buddha, dan memanjatkan doa-doa. Banyak umat Buddha juga mengadakan prosesi obor di malam hari, yang melambangkan terangnya ajaran Sang Buddha yang menerangi dunia.

Salah satu momen penting yang diperingati dalam Hari Waisak adalah kelahiran Siddhartha Gautama. Siddhartha lahir di Lumbini, Nepal, pada tahun 563 SM. Ia kemudian menjadi seorang pangeran kerajaan yang hidup dalam kemewahan. Namun, ketika ia berusia 29 tahun, Siddhartha meninggalkan kehidupan istana untuk mencari pencerahan.

 

Peristiwa paling penting dalam kehidupan Sang Buddha adalah pencerahannya di bawah pohon Bodhi di Bodh Gaya, India. Setelah bertahun-tahun bermeditasi dan berpuasa, Siddhartha mencapai pencerahan pada usia 35 tahun. Ia menggali pengetahuan mendalam tentang penderitaan manusia, alam semesta, dan jalan menuju pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian.

Perayaan Hari Waisak juga mengenang kematian Sang Buddha. Menurut tradisi, Siddhartha Gautama wafat pada usia 80 tahun di Kusinara, India. Saat Sang Buddha akan meninggal, ia memberikan pesan terakhirnya kepada para pengikutnya, menekankan pentingnya mempraktikkan ajaran-ajarannya untuk mencapai pencerahan.

Hari Waisak adalah waktu yang penting bagi umat Buddha untuk merenungkan ajaran-ajaran Sang Buddha dan menggali kebijaksanaan dalam kehidupan sehari-hari. Pada hari ini, umat Buddha di seluruh dunia berusaha meningkatkan kebajikan, melakukan perbuatan baik, dan merenungkan pentingnya kedamaian, kasih sayang, dan pengertian.

Cuti Bersama

Dikutip dari merdeka.com, pemerintah menetapkan hari Jumat tanggal 2 Juni 2023 sebagai cuti bersama Hari Raya Waisak. Hal itu dikonfirmasi oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

"Ya. Tanggal 2 Juni cuti bersama," kata Muhadjir kepada kepada wartawan, Selasa (23/5).

Hari Raya Waisak sendiri jatuh pada Minggu (4/6). Sedangkan, hari Kamisnya (1/6) adalah tanggal merah atau hari libur memperingati Hari Kelahiran Pancasila.

Dengan begitu, ada empat hari libur panjang selama dari tanggal 1 sampai 4 Juni 2023.

Melihat SKB 3 Menteri tentang Perubahan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023, pada bulan Juni 2023, selain hari libur nasional Hari Raya Waisak pada 4 Juni 2023, yakni hari Minggu, ada tanggal merah cuti bersama Hari Raya Waisak pada 2 Juni 2023, yang jatuh pada hari Jumat.

Maka dari itu, jumlah peringatan Hari Raya Waisak 2023 adalah 2 hari dengan hari Sabtu (3 Juni 2023) juga merupakan hari libur akhir pekan.***