Rohil (Surya24.com) - Puluhan IRT warga Panipahan Kecamatan Pasir Limau Kapas Rohil Riau yang tidak menerima bantuan KPM (Keluarga Pemenerima Mamfaat) kecewa dan beramai-ramai mendatangi kediaman Mustar Manurung Jurnalis Palapa TV .

Puluhan IRT tersrbut datang  mengadukan nasib dan  meminta Mustar Manurung  memperjuangkan nasib mereka agar terdaftar dan dapat bantuan pemerintah pusat melalui program KPM .

Mustar Manurung Minggu (12/4/2020) menyebutkan kedatangan " Omak-omak " ke rumahnya membuat kaget keluarganya, " Kaget,awalnya bingung,kok ke rumah saya, IRT ini mengaku dapat informasi ada pendataan,ada bantuan,tapi mereka tidak dapat dan meminta membantu mereka, " Ucap Mustar.

Jurnalis Palapa TV ini menambahkan saat berada di kediamanya puluhan IRT  membawa coppy KK, KTP, " Saya terima dan koordinasikan ke Penghulu  data saya serahkan ke Kepenghuluan, " Aku Mustar Manurung karena mereka dapat informasi Bupati meminta Camat  Penghulu mendata warga kurang mampu terimbas covid 19.

" Mungkin ksreba dapat informasi ada intruksi Bupati,afa rapat di mess Camat agar RT mendata warga namun mereka merasa belum di data membuat mereka ke kefiaman saya,hal seperti ini bagi saya sering terjadi, " Aku jurnalis berdomisili di Kota terapung Panipahan ini menyikapinya
Ina (39) warga setempat di mintai komentarnya menyebutkan mereka berharap jurnalis (wartawan) dapat membantu nasib mereka dan penyambung ludah rakyat, " Pak Mustar ini orangnya indipendent,mengerti makanya sepakat meminta beliau menanyakan dan memperjuangkan nasib warga sesuai profesinya, " Sebut Ina yang di aminkan IRT lainya.

Informasi di lapangan KPM (Keluarga Penerima Mamfaat) di Kecamatan Pasir Limau Kapas Rohil berjumlah 1864 KK pemegsng kartu e-warung untuk priode Maret bersaldo 200.000 dari Bank Mandiri untuk belanja di e-warung,namun sayang tak semua warga dapat kartu dan malah afa saldonya kosong.

" Yang ada kartu dapat berat 5 kg,kacang tanah 1,2 kg,kentang 3 kg,telir 1 papan 40 butir,beras ok tapi timbangan kacang tanah,kentang susut, " Sebut sumber dan malah e-warung hanya sebagai penyedia tempat dengan fee 4000 per KK sementara sembako di suplay pihak ketiga dan di koordinit oleh Tenaga Pemberdayaan Sosial Kecanatan (TPSK) setempat. (Suhendra/Yan)