Viral di Medsos, Katanya Makan Mi Instan Dicampur Nasi Bikin Sakit Jantung, Ini Kata Pak Dokter

Senin, 09 Januari 2023 | 08:32:40 WIB
(Foto: iStock)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Viral makan mi instan dicampur nasi disebut berbahaya bagi kesehatan, bahkan bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. ''Ayo kebiasaan makan mi dicampur nasi segera dikurangi, kalau perlu dihentikan,'' demikian kutipan cuitan viral di Twitter @tanyarlfes, yang mengunggah video bahayanya mencampur mi instan dengan nasi.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Siloam Hospital, dr Vito Damay, SpJP(K), MKes, AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC ikut berkomentar. Ia menjelaskan risikonya tergantung pada seberapa sering konsumsi mi instan dan nasi, juga pengaruh aktivitas fisik sehari-hari.

''Kalau kita bilang meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, dalam jangka waktu dekat, sekali dua kali makan itu sebenernya nggak, tapi kalau itu menjadi kebiasaan tentu iya,'' terang dr Vito saat dihubungi detikcom Minggu (8/1/2023).

''Karena nasi saja dengan campur mi instan berarti kan memang karbohidrat berlebihan, gizi lain yang kurangnya misal seratnya nggak ada, proteinnya nggak ada, namun malah tinggi garam kalau dicampur semua bumbu-bumbunya juga menyebabkan risiko hipertensi,'' sebutnya.

Meski begitu, dalam beberapa kasus, jika seseorang terpaksa mengonsumsi mi instan dicampur nasi lantaran lauk yang lain tidak tersedia, bisa 'diakali' dengan aktivitas fisik. Olahraga membakar kalori tentu mencegah seseorang akhirnya mengalami kegemukan atau kelebihan berat badan.

''Karena kita tahu banyak juga orang di daerah-daerah tertentu mungkin bukan karena hobi, tapi ya karena kebutuhan, makanan inilah yang ada buat mereka atau ketika ada bencana ketika ada musibah maka makanan ini adalah makanan yang paling mudah dimasak dan dikirim,'' terang dr Vito.

Lain halnya, jika seseorang sengaja mengonsumsi mi instan dicampur nasi karena hobi. Risiko penyakit jantung dalam jangka panjang tentu sulit dihindari. Hal ini dikarenakan orang tersebut mengalami kelebihan energi dan lemak.

 

' 'Akibatnya menyebabkan kolesterol semakin tinggi, risiko penyakit jantung uga makin tinggi, dan orang kegemukan juga memang berisiko menyebabkan jantung lebih tinggi,'' pungkas dia.***

Terkini