Heboh Ratusan Angsa Teler Gegara Kecanduan Narkoba, Kok Bisa?

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA  (SURYA24.COM)- Angsa adalah hewan herbivora, alias pemakan tumbuh-tumbuhan, akar, biji-bijian, buah beri, dan semacamnya. Jadi sudah pasti Anda akan menemukan angsa berkeliaran di daerah yang ada banyak tumbuhannya. Namun kasus yang satu ini ini sedikit berbeda, karena unggas tersebut berada di tempat tanaman poppy yang mengandung opium.

Rostov-On-Don

Melansir dari Oddity Central yang dikutip liputan6.com, , Minggu (25/6/2023), sebuah keluarga petani tanaman poppy --tumbuhan sumber bahan baku dari opium yang memiliki zat candu-- di Slovakia mengalami kesulitan untuk mengusir ratusan angsa yang kecanduan biji poppy dan terkadang sampai overdosis.

Para petani tanaman poppy yang tinggal di dekat Kota Komarno, pertama kali melaporkan keberadaan angsa di ladang mereka pada bulan Februari lalu.

Diyakini bahwa mereka awalnya tertarik dengan badan air besar yang terbentuk di daerah tersebut, tetapi setelah mematuk bunga sepanjang hari, banyak dari mereka kecanduan biji yang mengandung opium dan menolak untuk pergi.

Bulan Mei lalu, media Slovakia melaporkan bahwa sekitar 200 angsa telah membuat ladang poppy di dekat Komarno menjadi tempat tinggal mereka, menyebabkan kerusakan sekitar €10.000 (sekitar Rp164 juta) pada bunga dan menjadi sangat mabuk karena zat narkotika alami itu.

Kondisi teler yang dialami kawanan angsa tersebut bahkan membuat banyak dari mereka tidak dapat terbang lagi.

"Mereka datang secara bertahap. Kami menghitung lebih dari 200 angsa di sini," kata petani Balints Pam kepada wartawan, menambahkan bahwa selama bertahun-tahun menanam bunga poppy, dia belum pernah melihat yang seperti ini.

Akibat Pada Angsa

Angsa biasanya tergila-gila dengan rapeseed, dan para petani percaya bahwa mereka keliru dengan tumbuhan poppy yang dikira rapeseed --yang biasa mereka makan.

Namun bukan hanya membuat mereka kecanduan, tumbuhan poppy ini juga menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Rupanya, karena burung besar ini memiliki nafsu makan yang tak terpuaskan, beberapa lusin dari mereka telah overdosis biji poppy, sementara banyak lainnya kehilangan kemampuan terbang, menjadikannya sasaran empuk predator.

Para pecinta hewan dan sukarelawan dari kelompok seperti Badan Perlindungan Lingkungan Slovakia telah mencoba untuk memindahkan angsa yang kecanduan opium, dalam upaya untuk menyapih mereka dari biji opium.

Tetapi para ahli khawatir mereka akan segera kembali ke ladang ketika ada kesempatan.

Tidak Ada yang Bisa Dilakukan

Para petani ladang poppy sudah lama berusaha menyingkirkan angsa-angsa tersebut, karena menderita kerusakan serius pada tanamannya.

Akan tetapi, angsa berstatus dilindungi di Slovakia, sehingga mereka tidak diperbolehkan untuk berburu atau bahkan mengganggu unggas tersebut, meskipun berada di properti mereka.

“Untuk persiapan musim depan, peternak harus mengajukan pengecualian untuk diperbolehkan menakut-nakuti burung yang dilindungi. Angsa yang muncul hanya bisa ditakuti dengan tangan kosong. Saat ini, tidak ada lagi yang bisa dilakukan,” kata Jans Kalavskis, perwakilan dari Layanan Perlindungan Alam Negara Slovakia.

Kasus seperti ini ternyata bukan yang pertama kali. Beberapa tahun lalu juga sempat ada burung beo yang kecanduan opium dan menyebabkan malapetaka di pertanian opium India.

Ini 5 Zat yang Bisa Bikin Kecanduan Parah

Jenis narkoba (narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya) apa yang paling membuat seseorang sangat kecanduan?

Jawabannya sangat sulit untuk ditentukan. Karena, berbagai riset memiliki tolak ukur yang berbeda-beda dalam menentukan jawaban tersebut.

Tolak ukur itu dapat berupa; efeknya bagi pecandu, harganya di pasaran, seberapa cepat Narkoba itu dalam memicu hormon dopamin di otak, hingga seberapa mudah zat tersebut membuat orang ketagihan.

Namun, tim riset yang satu ini punya metode lain yang dianggap lebih representatif dalam menentukan tolak ukur tersebut.

 

Tim riset yang dipimpin oleh David Nutt dari Imperial College London menggunakan metode wawancara terhadap panel pakar dan ilmuwan yang menggeluti studi kecanduan.

Merujuk pada penelitian itu, berikut, 5 narkoba yang paling membuat seseorang sangat kecanduan dan dampaknya bagi otak para pecandu, seperti dirangkum dari The Independent's Indy 100:

1. Heroin

Nutt dan tim menetapkan heroin sebagai zat yang paling membuat seseorang sangat kecanduan, dengan skor 3 (dari maksimal 3).

Sebagai turunan opium, heroin mampu membuat kadar hormon dopamin dalam otak hewan laboratorium meningkat hingga 200 persen dari kadar normal.

Selain itu, heroin juga ditetapkan sebagai narkoba yang paling berbahaya dibanding zat lainnya, karena meningkatkan risiko kematian hingga 5 kali lipat bagi manusia.

Dari segi kesehatan masyarakat, heroin juga disebut sebagai narkoba yang paling merusak.

Selain itu, heroin juga ditetapkan sebagai narkoba yang paling berbahaya dibanding zat lainnya, karena meningkatkan risiko kematian hingga 5 kali lipat bagi manusia.

2. Kokain

Kokain secara langsung mengintervensi hormon dopamin pada otak, memicu rasa senang berlebih dan memutus sensor realitas pada manusia.

Sekali pakai, kokain akan langsung memicu rasa ketergantungan. Karena, dapat memicu hormon dopamin pada seseorang meningkat tiga kali lipat dari kadar normal -- menurut tes terhadap hewan laboratorium.

Menurut data, sekitar 21 persen total pengguna kokain di seluruh dunia menjadi pecandu cukup dengan hanya satu kali mencobanya.

Saat ini, kokain menjadi salah satu zat yang paling banyak membuat orang kecanduan. Sekitar 14 - 20 juta orang di dunia telah menggunakan kokain, menurut data tahun 2009.

Oleh karena itu, dalam risetnya, Nutt dan timnya menetapkan kokain sebagai zat nomor dua yang paling membuat seseorang kecanduan.

3. Nikotin

Nikotin adalah komposisi utama dari tembakau yang biasa diolah menjadi rokok. Lewat asap rokok yang diisap, nikotin masuk ke dalam paru-paru, diserap, dan dialirkan ke otak.

Sampai di otak, nikotin akan memicu hormon dopamin pada manusia meningkat hingga sekitar 25 - 40 persen dari kadar normal -- tergantung pada berapa miligram nikotin yang diisap.

Saat ini, hampir sekitar 1 miliar orang di dunia adalah perokok aktif. Dalam risetnya, Nutt dan tim risetnya menetapkan nikotin sebagai zat nomor tiga yang paling membuat seseorang kecanduan.

4. Barbiturat

Barbiturat (nama generik) atau yang dikenal dengan nama jalanan berupa bullet, gorillas, nembies, barbs, atau pink ladies itu berada dalam urutan keempat.

Sejatinya, zat itu digunakan untuk mengobati individu yang mengalami serangan cemas dan kesulitan tidur.

Bahkan, dijual di berbagai toko-toko farmasi dengan nama generik beragam seperti; amobarbital, pentobarbital, fenobarbital, tuinal, atau sekobarbital.

Dalam dosis rendah, Barbiturat mampu memicu euforia alias rasa senang berlebih pada manusia.

 

Namun, dalam dosisi tinggi, Barbiturat mampu menghambat sistem respirasi. Pada kondisi ekstrem, penggunaan berlebihan mampu membuat orang meninggal dunia.

Di samping ketergantungannya yang tinggi, faktor lain yang membuat Barbiturat duduk di peringkat empat adalah kemudahannya untuk diperoleh dan diperjualbelikan.

5. Alkohol

Duduk di peringkat lima, alkohol memiliki skor tingkat ketergantungan 1,9 dari maksimal 3 menurut riset Nutt dan tim.

Menurut riset, konsumsi alkohol mampu meningkatkan hormon dopamin meningkat sekitar 40 - 360 persen, tergantung pada kadar ABV (alcohol-by-volume) pada produk tersebut.

Semakin banyak dikonsumsi, kadar hormon dopamin akan semakin terus meningkat.

Menurut data, sekitar 22 persen total peminum alkohol di seluruh dunia bertendensi menjadi pecandu berat.

Saat ini, WHO menaksir bahwa ada sekitar 2 miliar orang di dunia telah mengonsumsi alkohol.

Di sisi lain, alkohol telah menyebabkan kematian bagi 3 juta orang pada 2012.***