Kamu Bekerja? Ini 6 Tips Lancarkan ASI Berikut Masa Expired Air Susu Ibu yang Disimpan

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Air Susu Ibu (ASI) seret bisa dialami ibu manapun, tak terkecuali para ibu yang bekerja. Berikut ini sejumlah tips melancarkan ASI yang seret untuk ibu bekerja.

Dokter umum konselor laktasi di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Jakarta Selatan, Fitra Sukrita Irsal menyebut masalah ASI seret saat ibu kembali bekerja memang banyak penyebabnya. Salah satunya berkaitan dengan tingkat stres pada ibu.

"Selama tiga bulan bersama anak, tapi setelah itu kembali kerja. Pasti muncul rasa bingung, takut, khawatir. Belum lagi tekanan di tempat kerja, di perjalanan, bisa bikin stres yang efeknya ke produksi ASI," kata Fitra saat melakukan exclusive media interview tentang Tips Sukses Menyusui Bagi Ibu Bekerja yang digelar RSPI, sebagaimana dilansir cnnindonesia Kamis (3/8).

Masalah ASI seret saat ibu kembali bekerja sebetulnya masih bisa ditangani. Apalagi semua memang tergantung pada bagaimana ibu bisa mengatur pikirannya sendiri yang terkadang jadi pemicu stres.

"Karena terlalu banyak yg dipikirkan, padahal biasanya tidak se-mengkhawatirkan itu. Stres itu bisa muncul karena pikiran sendiri, tergantung bagaimana kita mengelolanya," kata Fitra.

Selain itu, ada beberapa tips yang bisa dilakukan para ibu bekerja untuk mengatasi ASI seret saat harus kembali bekerja. Berikut tipsnya:

1. Terus pompa

Produksi ASI tergantung pada pengeluaran ASI. Saat ibu rutin memompa atau pumping ASI, maka produksinya juga akan lancar. Jangan tunggu payudara bengkak, karena ketika payudara bengkak, produksi ASI selanjutnya bisa menurun.

"Hukum ASI itu supply and demand. Kalau lancar dikeluarkan maka produksinya juga akan lancar. Jangan pompa ASI lebih dari lima jam sekali. Paling bagus itu di 2-3 jam sekali," katanya.

2. Perbanyak asupan cairan

Ilustrasi. Salah satu tips melancarkan ASI yang seret untuk ibu bekerja adalah perbanyak asupan cairan. (iStock/Pongtep Chithan)

Para ibu jangan sampai lupa minum air meskipun pekerjaan sangat menumpuk. Produksi ASI juga tergantung pada asupan air putih sehari-hari.

"Minimal sekali dua liter setiap hari. Kan sekarang juga banyak botol minum besar yang bisa digunakan," katanya.

3 Syarat Ruang Laktasi yang Ideal di Perkantoran

Beranikan diri untuk meminta jatah work from home ke atasan. Selama pekerjaan bisa diselesaikan dengan baik dan tepat waktu, tidak ada salahnya sesekali minta jatah WFH.

"Saat pandemi bisa WFH dan pekerjaan tuntas. Saya kira sudah waktunya para ibu menyusui diberi kelonggaran agar bisa kerja di rumah," katanya.

4. Jaga asupan nutrisi

Jangan lewatkan jam makan. Selalu penuhi kebutuhan gizi dan nutrisi harian dengan makan teratur dan sehat.

5. Hindari pemicu stres

Jika beban kerja menumpuk, coba diskusikan dan kerjakan perlahan. Hindari bersikap 'Yes' pada semua yang diberikan. Tidak ada salahnya sesekali meminta bantuan.

"Pemicu stres salah satunya beban kerja yang menumpuk. Cobalah untuk membiasakan diri bekerja sesuai job desk-nya, jangan semua dikerjakan sendiri," katanya.

6. Tonton video anak atau bawa baju anak

Cara ini bisa menstimulasi payudara agar memproduksi ASI lebih banyak. Saat melihat video, foto atau menghirup bau anak melalui pakaiannya, Anda akan merasa lebih nyaman dan bahagia, membuat produksi ASI lebih lancar.

 

"Misalnya, di sela-sela jam kerja, boleh melihat video anak di rumah. Ini bisa meningkatkan perasaan bahagia melihat anak sendiri meskipun hanya lewat handphone," katanya.

Tergantung Pada Cara Menyimpan

Seperti diketahui Air Susu Ibu (ASI) yang telah diperah bisa disimpan dan dikonsumsi si kecil di kemudian hari. Hal ini tentu memudahkan para ibu, terutama yang harus bekerja agar bisa memberi ASI meskipun tak selalu bersama si kecil.

Meski demikian, Dokter umum konselor laktasi di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Jakarta Selatan, Fitra Sukrita Irsal mengatakan ASI perah tak boleh disimpan terlalu lama, apalagi jika hanya di suhu ruang atau chiller.

"ASI bisa rusak dan basi. Makanya ada usia simpan ASI dan cara menyimpan agar awet tahan lama," kata Fitra saat bincang Tips Sukses Menyusui Bagi Ibu Bekerja, Kamis (3/8).

Mengutip cnnindonesia.com, para ibu bekerja harus tahu berapa lama umur penyimpanan ASI agar tidak memberikan ASI basi untuk si kecil. Berikut umur simpan ASI yang perlu diketahui para ibu dan ayah:

1. Di suhu ruang

ASI bisa bertahan selama enam jam di suhu ruang. Jika lebih dari enam jam, meskipun tidak mengeluarkan bau basi, ASI tetap sudah tidak bisa dikonsumsi bayi.

"Kalau suhu ruang memang sebaiknya segera diminum, jangan ditunda-tunda," katanya.

2. Di kotak pendingin

ASI bisa bertahan selama 24 jam saat disimpan di kotak pendingin dengan es batu di dalamnya.

3. Suhu kurang dari 4 derajat di kulkas

Saat ASI disimpan di suhu kurang dari empat derajat dan di dalam kulkas, ASI bisa bertahan hingga lima hari ke depan. Anda juga harus memerhatikan tata letak ASI di kulkas.

"Jangan simpan ASI dekat daging, telur atau produk hewani lainnya. Karena bisa terkontaminasi bakteri dari produk-produk tersebut," katanya.

4. Di Freezer

Saat ASI dibekukan, daya simpannya bisa lebih lama yakni sekitar dua pekan. Apalagi jika ASI disimpan di freezer kulkas dua pintu. ASI bisa bertahan hingga tiga bulan.

"Memperhatikan cara menyimpan dan suhu sangat penting. Agar kualitas ASI ini bisa tetap terjaga walau sudah agak lama," kata dia.***