INFOTORIAL PEMKO DUMAI

Pemko Dumai Rapat Seruan Bersama Terkait Pelaksanaan Shalat Taraweh

DUMAI (Surya24.com) - Seruan Bersama Pemerintah Kota Dumai dengan instansi terkait lainnya yang ada di Kota Dumai untuk Antisipasi penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid 19) dalam mengahadapi bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1442/2020 di Kota Dumai.

Wabah virus corona (covid-19) yang telah mendunia beberapa waktu ini sangatlah mengkhawatirkan dan mengingat dekatnya bulan suci ramadhan. Pemko Dumai dan Forkompimda Dumai mengadakan pertemuan bersama termasuk ormas Islam di Dumai juga hadir di gedung Pondopo Sri Bunga Tanjung pada hari Selasa (14/04/2020).

Pertemuan itu adalah koordinasi bersama untuk menerapkan nantinya apakah di Dumai mengadakan sholat tarawih berjemaah atau di rumah saja, mengingat wabah virus corona (Covid-19) ini semakin kian mengkhawatirkan.

Hadir dalam rapat koordinasi itu, Walikota Dumai Zulkifli.As beserta jajaran, Tim Gugus Covid-19 Pemko Dumai dari Dinas Kesehatan dr.Saiful, DPRD Dumai diwakili Mawardi sebagai Wakil Ketua DPRD Dumai, Ketua Pengadilan Agama Dumai Dra.Rukiah Sari.SH, Kejari Dumai Dr.Khairul Anwar, Kapolres Dumai diwakili Waka Polres Dumai Kompol Alex Sandy Siregar, Dandim 0320 Dumai Letkol Inf Irdhan.S.E. M.M, Ketua MUI Kota Dumai, dari Kementrian Agama Kota Dumai, Ketua Muhamaddiah Kota Dumai dan beberapa Ormas Islam Kota Dumai lainnya. 

Walikota Dumai, Zulkifi AS menyebutkan dengan kondisi pada hari ini tentunya menganalisa situasi di daerah Kota Dumai karena perkembangan virus corona (Covid-19) yang jumlahnya di Indonesia semakin meningkat.

" Maka pertemuan ini menjadikan hal dalam menyikapi perjalanan kita di bulan suci ramadhan dengan kesepakatan bersama, "ujarnya. Untuk menyatakan kesepakatan bersama, maka Walikota Dumai meminta pendapat dari masing- masing pihak yang hadir dalam pandangan untuk sholat tarawih dilaksanakan atau tidaknya tergantung keputusan bersama.

Wakil Ketua DPRD Dumai, Mawardi mengatakan jika pun bisa atau tidaknya di Dumai sholat tarawih berjamaah di masjid, pemerintah Dumai harus melihat dulu kondisi dan situasi seperti apa angka yang ada di Dinas Kesehatan yang terjangkit Covid 19 di Dumai sebelum hari H atau masuknya bulan ramadhan nanti. 

"Pemerintah harus segera bergerak melalui Dinas Kesehatan untuk mengecek angka terjangkit virus covid 19 ini di Dumai karena dalam waktu dekat mau masuk bulang suci ramadhan. Setelah di paparkan data datanya dari Dinas Kesehatan apakah turun atau naiknya jumlah pasien yang positif, dan disitulah kita bisa memutuskan bersama apa bisa kita lakukan atau tidak untuk sholat taraweh berjamaah di masjid." ungkap Mawardi.

MUI Kota Dumai sepakat kepada acuan MUI Pusat, yang mana jika dari satu daerah yang belum dikatakan zona merah tarkait wabah, maka ia di persilahkan untuk melaksanakan sholat berjemaah di masjid seperti sholat jum'at maupun taraweh di bulan suci ramadhan. Karena bagi MUI Kota Dumai belum mengetahui status Dumai terkait Covid-19 ini dari Pemerintah Kota Dumai, apakah zona merah atau belum, maka MUI berpandangan untuk saat ini masih melakukan sholat berjamaah bersama di masjid.

Begitu juga dari Organisasi Islam Muhamadiyah mengatakan bahwa data dari Dumai mana saja daerah-daerah yang sempat orang terjangkit covid-19 ini. Sehinga bisa di tentukan daerah mana saja yang aman dan daerah ini tidak aman, jika tidak ada di umumkan Muhamadiyah tidak ada masalah untuk melaksanakan sholat berjamaah.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas (Covid-19) Kota Dumai, dr Syaiful memaparkan data orang yang terjangkit virus corona di Dumai saat ini. dr. Syaiful menjelaskan kondisi saat ini masih cukup rentan di Dumai terkait Covid-19.

Sebelumnya ada 5 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) diduga dengan gejala yang sama dengan Covid-19, namun ketika seminggu berjalan naik menjadi 2 kali lipat angkanya menjadi 10 orang, berjalan beberapa hari sudah menjadi 14 orang.

Dari 5 orang yang pertama PDP ini dikirim sampel ke Provinsi selama sepuluh atau dua puluh hari hasilnya akan tiba. Namun dapat disimpulkan dari 5 orang tadi diyakini positif 3 orang, sisanya belum turun sampelnya. Untuk Orang Dalam Pemantauan (OPD) di Dumai 580 orang dan kini meningkat, diperdiksi mau puasa nanti menurut Dinas Kesehatan Dumai angka ini bisa jadi lebih tinggi. (Infotorial/ Diskominfo Dumai)