BIKIN MERINDING! Teror Mistis Rumah Kontrakan Angker di Jakarta

Ilustrasi rumah angker (Dok: frepik)

JAKARTA (SURYA24.COM) -Kisah mistis kali ini tentang Teror rumah di kontrakan. Kisah horor rumah kontrakan ini berasal dari kisah nyata seorang yang bernama Reno. Cerita misteri berdasarkan penuturan yang dilansir dari kanal Youtube Fakta Sejarah pada 16 Oktober 2022.

Cerita horor ini bermula pada pertengahan tahun 2019. Kala itu Reno baru menikah bersama seorang perempuan yang memiliki kemampuan indigo.

Istrinya bernama Mila. Sejak dari kecil dia bisa melihat sosok makhlus halus tak kasat mata. Bahkan sampai saat ini, meskipun dia sudah menikah dengan Reno dia masih melihat hal-hal ghaib tersebut dan selalu menerima cerita mistis dalam hidupnya.

Melansir suara.com, banyak beranggapan bahwa Mila mendapatkan titisan dari buyutnya dahulu. Sebelumnya, Reno bekerja di salah satu vendor bengkel motor resmi di Jawa Timur. Tapi, karena suatu alasan tertentu Reno harus memutuskan resign pada 30 Desember 2019 dan menerima lowongan pekerjaan dari teman lamanya yang ada di Jakarta.

 

Kedua pasangan suami istri tersebut segera pergi ke stasiun dengan jadwal keberangkatan yang tertera pada tiket yaitu pada pukul 15.00 WIB.

Reno bertanya kepada Mila yang masih sibuk menata baju ke dalam koper "Mila, apa semua sudah masuk ke koper?"

Mila yang kebingungan menjawab "Iya mas Mila bingung mana saja yang harus dibawa lagi."

Reno yang tangannya sedang sibuk menalikan tali sepatu pun menjawab "Bawa secukupnya saja."

Hari sudah sore. Reno dan Mila sudah berada di Stasiun kereta api.

Tepat pada pukul 15.00 WIB, mereka pun masuk ke gerbong kereta dan duduk di tempat duduk yang sesuai dengan tiket yang sudah dipesan di aplikasi KAI access sebelumnya.

 

Pada saat keberangkatan, Reno tidak sengaja melihat ke arah luar jendela gerbong kereta dan tersentak kaget melihat sosok berjubah hitam misterius yang melambaikan tangannya ke arah kereta. Lalu menghilang.

Setelah melihatnya, Reno segera mengucap do'a agar sosok tersebut bukanlah pertanda buruk bagi keluarganya.

Singkatnya, mereka telah tiba di Jakarta pada pukul 4 pagi. Reno dan istrinya langsung pergi ke kontrakan barunya yang sudah dipesankan oleh temannya dengan pergi menggunakan aplikasi mobile online.

Saat diperjalanan, anehnya Reno baru menyadari bahwa sopir itu sesekali melirik dari kaca spion tengah dan bertanya "Dari Jawa ya?"

 

Reno yang sudah kelelahan tidak menggubris pertanyaan dari sopir tersebut dan menyandarkan kepalanya.

Anehnya, mobil itu seperti sengaja dimainkan karena jalannya bergoyang seperti sengaja memainkan gas dan remnya.

Reno yang sedikit mual ingin muntah itupun menjawab "Iya iya pak dari Jawa Timur."

Akhirnya mobil online itupun kembali stabil. Karena merasa aneh dengan perilaku sopir mobile online itu, Reno pun kembali mengecek alamat yang akan dia tuju dari aplikasi Google MAP.

Dan terlihat, mobil yang mereka tumpangi menyimpang dari jalur dan tidak sesuai aplikasi.

"Loh loh pak, ini harusnya lurus!" Ucap Reno dengan sedikit ngotot.

 

Sopir itu balas ngotot dan menjawab "Diam, saya cari jalan tikus biar cepat sampai."

Reno pun hanya diam sambil melihat aplikasi Map. Sedangkan istrinya dari tadi sudah merasa ketakutan karena takut ada hal yang terjadi didalam mobil ini.

Sampai akhirnya, setelah melalui jalan itu aplikasi kembali menunjukkan jalur yang benar. Reno akhirnya merasa lega.

Setelah sampai di alamat yang sesuai, Reno yang hendak mengeluarkan beberapa uang tunai dan memberikannya kepada sopirnya itu pun teramat kaget melihat kondisi wajah sopir itu yang menyeramkan.

Sopir itu memiliki wajah yang sedikit hancur, dengan leher yang memiliki luka lebam. Juga dengan kondisi tangan melepuh seperti terkena cairan air keras.

Tidak hanya itu, sopir itu juga melotot dan berkata dengan lantang "CEPAAAT KELUAAAR!"

Reno dan istrinya berteriak ketakutan dan langsung keluar dari mobil dan berlarian menuju kontrakan barunya.

Terlihat gerbang dari kayu yang bertuliskan kontrakan Mawar.

Reno pun berteriak memanggil-manggil temannya. Tapi nihil, tidak ada jawaban.

Reno masih berusaha dengan menelepon temannya. Pun sama, tidak ada jawaban.

Reno dan istrinya hanya masih bisa berdiri dan menunggu sambil menatap beberapa rumah yang berhimpitan didepannya itu.

Reno pun melirik kesana kemari sambil melihat siapa tahu ada yang bisa menolongnya. Pun tidak ada.

 

Sampai akhirnya Reno melihat ada pos kamling tanpa penerangan. Mereka pun segera menuju kesana.

Namun, tempat itu seperti sudah tidak digunakan lagi. Dengan kondisi yang kotor dan berantakan. Bahkan tiang yang terbuat dari kayunya pun sudah hampir habis dimakan rayap.

Tidak memedulikan itu semua, dia dan istrinya duduk di pos tersebut. Tapi istrinya berkata "Mas, aku takut."

Reno hanya bisa menjawab menenangkan kalau istrinya akan baik-baik saja dan tidak usah takut.

Belum lama mereka mencoba memejamkan mata, istrinya tiba-tiba berteriak dan berkata ada sesuatu yang merayap di kakinya.

Reno pun bergegas memeriksanya dengan senter HP dan ternyata memang ada kelabang yang merayap di kaki istrinya.

 

Saat Reno bergegas untuk menghilangkan kelabang tersebut malah nahasnya bertambah semakin banyak. Istrinya yang ketakutan berteriak dan langsung lompat-lompatan menjauh dari tempat itu.

Akhirnya Reno dan Mila kembali ke gerbang kontrakan yang tertutup tadi. Dan jatuh tertidur disana sampai tidak sadar waktu sudah pagi.

Saat pagi, ada seseorang yang membangunkan mereka. Dan ternyata itu adalah Rama. Teman Reno.

Rama pun bertanya kenapa mereka tidur di gerbang. Reno yang melihat Rama langsung terhenyak berdiri dan berkata kasar "Anj***! Kamu tidak bisa dihubungi sama sekali!"

Rama hanya bisa terus-terusan mengucapkan kata maaf dengan berbagai alasan.

 

Memang begitu sikap Rama dari dulu, munafik. Bahkan dia tidak memiliki teman maupun sahabat.

Reno dan istrinya diantar masuk ke halaman yang luas dari kontrakan yang sudah ia pesan melalui Rama. Kontrakan ini memiliki lahan yang luas hingga ada 10 kontrakan yang terdiri dari 3 petak dengan kondisi yang masing-masing sudah memiliki gazebo dan tembok yang tinggi.

Reno kembali menceritakan semua kejadian yang sudah dia alami. Namun Rama tidak memercayainya.

"Omong kosong, tidak mungkin ada hantu seperti itu di kota besar seperti ini. Mungkin saja karena kondisi fisik sopir memang seperti itu." Kata Rama

Reno pun mengangguk dan berkata mungkin iya, masuk akal. Tapi dia menceritakan juga tentang pos kamling yang banyak kelabang itu.

 

Rama pun terhenyak heran. "Tidak ada pos kamling disini. Aku sudah 2 tahun di Kota ini. Mungkin kamu hanya kelelahan dari perjalanan." Kata Rama

Namun Reno merasa kejanggalan ini sangat terasa aneh. Tapi dia tidak berkata apa-apa lagi.

Reno masih berjalan ke kontrakannya dan melihat kalau kontrakan dia berada diujung dan berhadapan dengan sebuah gudang yang berantakan karena kondisinya yang banyak barang.

Reno pun berkata "Ram, masa aku ditempatkan dengan kondisi yang kayak gini, kontrakan aku didepan itu. Apa tidak ada lagi yang lain?"

Rama tertawa mengejek. "Apa? Kamu takut? Kontrakan disini semuanya sudah penuh. Apalagi mencari kontrakan lain di Kota besar kayak gini pun cukup sulit. Sudahlah, kamu disini saja."

 

Reno pun tidak kembali menjawab dan hanya mengiyakan perkataan Rama. Kontrakan Rama pun tepat berada disamping Reno. Dan mereka kembali masuk ke kontrakannya masing-masing.

Reno dan Mila yang sudah masuk ke kontrakan itupun beristirahat.

Reno menyuruh Mila untuk segera mandi saja dan beristirahat. Mila pun mengangguk dan masuk ke kamar mandi.

Belum lama Mila di kamar mandi, Reno mendengar teriakan Mila dan segera menyusulnya ke kamar mandi.

Ternyata ada kelabang besar yang menggigit kaki istrinya. Ukurannya lebih besar daripada yang semalam dia lihat di pos kamling.

Reno langsung memukul kelabang itu dan akhirnya mati. Mila yang ketakutan dan langsung keluar dari kamar mandi itupun tiba-tiba berkata dengan nada yang sedikit ketakutan. "Mas, apa mungkin ini pertanda?"

Reno tahu istrinya sangat ketakutan, apalagi setelah melewati beberapa kejadian angker yang sudah mereka alami.

"Wes ya, tidak ada apa-apa. Jangan berpikiran hal yang buruk." Kata Reno menenangkan. Padahal sebenarnya Reno juga merasakan kejanggalan-kejanggalan yang aneh saaat mereka kesini.

"Betul mas, bahkan tadi saat aku mandi pun aku mencium bau anyir. Aku merasa seperti lagi diperhatiin."

"Mungkin karena bau dari kebun belakang punya orang masuk ke sela-sela jendela kamar mandi."

Reno sudah memastikan tidak ada keanehan dari lingkungan tersebut.

Keesokan harinya, hari pertama Reno bekerja. Dia berangkat menuju kantor barunya bersama Rama.

 

Dia pun pamit kepada istrinya, untuk berjaga-jaga dia bilang ke Mila kalau saja dia takut, nyalakan saja lampu seluruh rumah.

Reno pun bergegas duduk di jok belakang motor Rama. Saat diperjalan keluar gerbang, dia kembali memastikan pos kamling yang sebelumnya. Dan ternyata, tempat itu tidak ada pos kamling, semuanya sudah berubah menjadi material batu.

Rama bergeming aneh namun tetap menuju ke kantor. Pada saat di kantor, kerjaan begitu banyak sampai dia harus langsung lembur. Dia pun khawatir kepada Mila, istrinya dan mencoba menanyakan kabarnya melalui whatsapp chatting bagaimana keadaan dia di rumah.

Reno lega, ternyata istrinya baik-baik saja di kontrakan itu. Pada saat malam, Reno kembali chat dengan istrinya, karena dia pulang larut sekali jam 12 malam. Saat diperjalanan dia menatap HP keheranan karena tidak ada balasan dari istrinya. Reno pun berfikir kalau istrinya mungkin sudah tertidur lelap diatas kasurnya.

Reno yang sudah sampai didepan rumah mengetuk pintu 3x dan memanggil nama istrinya. Tapi tidak ada jawaban.

Sampai akhirnya, istrinya membukakan pintu dan berteriak kaget "Astaghfirullah! Kamu siapa?"

Reno tersentak kaget. "Mila, kamu kenapa? Ini aku suami kamu." Sambil memerlihatkan semua bukti kalau dia adalah suaminya dengan menunjukkan isi chatting whatsapp kalau dia pun akan pulang malam.

Mila kaget. "Lalu, i- i- itu tadi si- si- si- apa Mas?" Mila yang terbata-bata menjawab.

Reno bertanya "Siapa?"

"Ada kamu yang masuk tadi langsung ke kamar mandi." Ucap Mila dengan wajah yang pias karena takut.

Reno dan Mila langsung bergegas melihat kamar mandi, sampai menunggu pintu itu terbuka ternyata tidak ada siapapun disana.

Lalu itu siapa?

Keesokan harinya, Reno kembali bekerja seperti biasa. Saat diperjalanan, dia bertanya kepada Rama mengenai kejanggalan di kontrakan itu.

Rama seperti tidak perduli dengan cerita Reno dia hanya berkata "Itu hanya perkenalan saja."

Beruntungnya, pekerjaan di kantor hari ini cepat selesai sampai sore hari. Jadi Reno bisa langsung pulang dan menemani Mila sejak sore.

Tidak ada apa-apa yang terjadi, hingga malam jam 9 saat Reno dan Mila hendak terlelap. Tiba-tiba ada yang melempar batu yang membuat kaca jendela mereka pecah.

 

Reno yang kaget langsung tersentak dan memeriksa keadaan diluar. Saat hendak melihat ke arah jendela. Tiba-tiba lampu di rumah semuanya padam.

Reno melihat ke arah jendela ada sosok wanita berpakaian batik Belanda dengan sosok wajah yang memprihatinkan sedang berdiri didepan kontrakan. Dengan kedua matanya yang berwarna merah maroon terang menatap ke arah Reno, bahkan lehernya diikat tali tampar berwarna putih yang mengeluarkan banyak darah di lehernya.

Sosok itu terus menggedor jendela kaca rumah. Mila "MAAASSSSSS!" Dia terbangun mencari sosok Reno.

"Astaghfirullah" ucap Reno mengarah ke arah jendela. Dan sosok itu hilang

"Kenapa Mas?" Tanya Mila pelan.

"Tidak ada apa-apa."

 

Reno kembali menyalakan lampu rumah dengan MCB karena dia melihat kalau kontrakan yang lain masih tetap menyala.

Lantas, Reno menceritakan kejadian itu kepada Mila untuk lebih waspada. Keesokan harinya, saat berpulang dari tempat kerja. Mila bercerita kepada Reno.

Saat dirinya berjalan untuk belanja sayur, tiba-tiba ada seorang ibu-ibu dari salah satu penghuni rumah berkata kalau rumah yang Mila tempati itu awalnya adalah gudang dan sudah lama tidak dihuni oleh manusia. Ibu itu berkata kepada Mila untuk hati-hati apalagi pada saat Mila sedang sendirian di rumah.

Mila yang mendengar itupun langsung mendadak ingin pindah. Keesokan harinya, Reno bercerita ke Rama untuk sekadar bisa membantunya mencarikan tempat lain. Dan Rama yang tetap seolah tidak perduli hanya berkata "Tunggu saja lah satu bulan lagi sampai masa kontrakan itu habis!"

 

Reno yang tetap ingin pindah pun bergegas ke rumah pemilik kontrakan dan bertanya mengenai kebenaran bahwa kontrakannya itu dulunya gudang yang tidak berpenghuni.

Ibu kontrakan itu tidak bisa mengelak lagi dan mengatakan bahwa dia pun yang meminta Rama mencarikan penghuni baru kontrakan itu.

Reno pun baru tahu ternyata Rama selama ini mengetahui kabar itu dan sengaja melakukannya semata-mata agar dia juga mendapat komisi dari ibu pemilik rumah kontrak itu.

Reno yang tidak terima langsung kembali ke kontrakannya dan bergegas memasukkan barang-barangnya ke koper bersama istrinya dan memutuskan untuk resign dari kantor.

Reno dan istrinya kembali pulang ke kampung halaman mereka di Jawa Timur. Reno juga tidak menghiraukan telpon dari Rama karena kali ini dia sudah benar-benar kecewa dan tidak terima.

Saat pulang menuju stasiun dan turun dari gerbong kereta. Kali ini tidak hanya Reno yang kembali melihat sosok berjubah hitam itu, melainkan juga Mila.

Sosok itu kali ini terlihat seperti menyambut kembali kedatangan mereka.

Mereka yang melihatnya langsung berteriak dan kemudian berlari dari sosok menyeramkan tersebut.***

Sumber : Kanal Youtube Fakta Sejarah