Relawan Kritik Megawati soal 'Kasihan Dah' Kata Mereka Jokowi Pilihan Rakyat: Dua Kali Mega Ungkit Peran PDIP untuk Jokowi

Foto: Megawati Soekarnoputri. (Dok. PDIP)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Relawan Jokowi menyoroti isi pidato Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri yang membicarakan perannya dalam menjadikan Jokowi sebagai presiden. Sekjen Kornas Jokowi, Akhrom Saleh, menilai Jokowi menjadi presiden karena pilihan rakyat.

Untuk diketahui, potongan pidato Megawati yang membicarakan 'Jokowi kasihan' itu tak ayal viral di media sosial.

Dilihat detikcom, Kamis (12/1/2023), unggahan potongan pidato itu menuai respons dari warganet yang mempersoalkan pernyataan Megawati.

Mulanya Akhrom menilai tak ada yang perlu dipersoalkan dari pernyataan Megawati. Dia mengomentari penyampaian Megawati yang dianggap menggunakan bahasa menggelitik.

"Melihat pidato atau sambutan Ketua Umum PDI-Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri di hari jadi PDIP yang ke-50 tahun, saya kira itu biasa-biasa saja, ucapannya itu benar bahwa partai sebagai kendaraan untuk mencapai kekuasaan. Hanya memang bahasa dan narasi beliau sedikit menggelitik," kata Akhrom, Kamis (12/1/2023).

"Jadi menurut saya ini tidak perlu dijadikan persoalan. Apalagi kalau kita bicara Ibu Mega, kadang-kadang bahasa emak-emak suka nyelekit, tapi justru itulah bahasa kasih sayang kepada anaknya," lanjutnya.

Bagi Akhrom, Jokowi menjadi presiden yang dipilih oleh mayoritas rakyat.

"Sebagai loyalis Presiden Jokowi tentu bagi kami pak Jokowi adalah presiden pilihan rakyat, pilihan mayoritas rakyat Indonesia," lanjut dia.

Akhrom mengklaim suara rakyat yang lebih dulu menginginkan Jokowi menjadi presiden. Hal inilah, menurutnya, yang mendorong parpol agar mengusung Jokowi di pilpres.

 

"Sebelum dikeluarkan rekomendasi sebagai capres PDIP, suara rakyatlah yang lebih dulu ingin Jokowi jadi presiden. Jadi Pak Jokowi itu bukan pilihan elite politik atau parpol tertentu. Pak Jokowi itu pilihan rakyat yang didorong oleh rakyat agar partai politik mengusungnya. Bukan sebaliknya," katanya.

Oleh karena itu, Akhrom berharap elite parpol dapat mencalonkan presiden yang sesuai dengan harapan rakyat.

"Kami dan rakyat Indonesia berharap ke depan elite parpol apapun partainya sebaiknya mengusung capres berdasarkan pilihan rakyat, agar sejarah atau peristiwa politik yang baik tetap terjaga," lanjut dia.

Dua Kali

Dibagian lain, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengungkit peran PDIP bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mega menyebut PDIP yang memberi Jokowi legal formal untuk maju menjadi presiden.

Hal itu disampaikan Megawati dalam acara peringatan HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023). Megawati mulanya menyinggung soal program stunting yang diinisiasi PDIP.

"PDI Perjuangan menggalakkan program stunting loh Pak, mbok saya dikasih bintang toh yo," kata Megawati sambil tersenyum seperti dilansir detik.com.

Megawati lalu menyinggung soal Jokowi dan dukungan PDIP. Megawati mengatakan PDIP mengawal Jokowi secara legal formal.

 

"Pak Jokowi itu ya ngono loh, mentang-mentang. Lah iya padahal Pak Jokowi kalau nggak ada PDI Perjuangan juga duh kasihan dah," kata Megawati,

"Loh legal formal loh, beliau jadi presiden tuh nggak ada... kan ini.. legal formal diikuti terus sama saya, aturannya, aturan mainnya," sambung Megawati.

Megawati juga menceritakan saat dirinya mengusulkan Ma'ruf Amin menjadi pendamping Jokowi di periode kedua. Megawati mengatakan dulunya Ma'ruf Amin sama-sama berada di BPIP.

Mengenalkan Jokowi ke Publik

Selain itu, Megawati juga mengungkit dulu banyak orang yang tidak mengenal Jokowi. Megawati selaku Ketum PDIP pun mulai mengumumkan sosok Jokowi.

"Loh dulu kan saya suka mikir gini loh Pak Jokowi, opo toh ko saiki bingunge koyo pie ngono. Yah dulu maaf yah beribu maaf, siapa sih yang tahu Pak Jokowi? Loh iya lah, ketika pada mulai nanya ibu mau nyalonin siapa, ya entar aja gitu. Makanya kan nggak di pesta, nggak di gini, di rumah saya saja, saya umumkan gitu loh," ujar Megawati.

Megawati juga meminta seluruh kader PDIP terus bekerja keras. Dia mewanti-wanti jangan sampai kader PDIP lebih mementingkan kemeriahan dibandingkan kerja keras.

"Jadi jangan deh mbok kerja dulu, baru gegap gempitanya itu loh," imbuh Megawati.

 

Maksud di Balik Pernyataan Megawati

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan maksud Megawati menyampaikan hal tersebut. Hasto menyebut Megawati menyampaikan hal itu dalam forum kangen-kangenan antara kader PDIP.

Selain itu, dia menilai Megawati juga ingin menunjukkan bahwa dirinya selalu membela Jokowi dari kritik.

"Ini kan forum kangen-kangenan, ibu ini digerakkan oleh mata hati, sehingga waktu melihat Pak Jokowi dikritik, kan langsung Ibu Mega membela," tutur Hasto.

Tak cuma Megawati, Hasto menyebut seluruh kader PDIP juga akan pasang badan membela Jokowi ketika ada kritik. Dia menyebut inilah hubungan yang terjalin antara kader PDIP dengan Jokowi.

"Semua kader langsung membela karena bounded tadi antara pemimpin dan rakyatnya, dan anggotanya," ucap dia.

Selain itu, Hasto melihat Megawati sebetulnya hendak menyampaikan bahwa dirinya akan selalu memberikan dukungan kepada Jokowi. Dia beralasan hubungan keduanya memang sudah sedalam itu.

"Ibu Mega dengan mengatakan itu akan terus memberikan dukungan bagi Pak Jokowi, bahkan hubungan dengan Pak Jokowi ini kan hubungan yang sudah sangat dalam, terlebih Pak Jokowi dalam berbagai kebijakannya melanjutkan apa yang dilakukan Bung Karno dan Ibu Megawati," ujar dia.***