Sempat Heboh, Ternyata Pelajar SD Diculik di Padang hanya Skenario WADUH

Ilustrasi Penculikan Anak (pixabay.com)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Kasus penculikan pelajar Sekolah Dasar (SD) 14 Gurun Laweh, kota Padang yang sempat menghebohkan warga hanyalah skenario anak karena terlambat datang ke sekolah dan takut dimarahi.

Skenario tersebut terungkap setelah polisi sang anak yang awalnya dikabarkan diculik diperksa polisi.

Kapolsek Lubuk Begalung, Kompol Harry Mariza Putra mengatakan, bahwa anak itu yang mengarang cerita kalau ia diculik.

"hasil penyelidikan, anak ini ternyata karena takut masuk sekokah lantaran terlambat. Kemudian, anak ini mengarang cerita bahwa ia telah diculik," ujar Harry dikutip dari suara.sumbar.com, Selasa (31/1/2023).

Menurut Harry, saat diperiksa, anak itu juga menceritakan skenario yang telah dibuatnya. Pertama, ia turun dari angkot, lalu melihat sudah terlambat sekolah, hingga membuang tas dan sepatu.

"Setelah membuang tas dan sepatu, lalu pergi ke rumah nenek hingga membuat cerita penculikan tersebut dan selanjutkan melaporkan hal itu ke pihak sekolah," katanya.

Diberitakan sebelumnya, warga Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang digegerkan dengan dugaan aksi penculikan seorang anak SD 14 Gurun Laweh, Senin (30/1/2023).

Bahkan, Kepala SD 14 Gurun Laweh Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang, Endriani membenarkan dugaan penculikan seorang muridnya yang terjadi sekitar pukul 07.30 WIB.

"Iya, diduga menjadi korban penculikan merupakan siswi kelas 5 SDN yang berumur 11 tahun betempat di Ampalu Kota Padang," ujarnya kepada awak media.

Endriani menjelaskan, kejadian itu berawal dari korban berangkat sekolah naik angkot dan setelah itu turun dari angkot menuju sekolah dalam keadaan jalan masih sepi.

"Saat dijalan menuju sekolah dari keterangan korban datang dua orang mencegat dan menyeretnya untuk naik ke motor sambil memegang pisau. Tapi korban ini melawan dan berhasil kabur lalu melaporkan kejadian tersebut kepada kami," katanya.***