Hampir 24 Jam, Nasib Pilot Susi Air Masih Misteri Usai Disandera OPM: Panglima TNI Sebut : Pesawat Sudah Dilarang Terbang tapi Maksa

(Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM) -Keberadaan dan nasib pilot Susi Air, Kapten Philips Max Marthin masih belum diketahui hingga saat ini. Ia dikabarkan disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya.

Philips disandera OPM kemarin, Selasa (7/2) setelah kelompok separatis membakar pesawat Susi Air dengan nomor penerbangan PK-BVY di Bandara Distrik Paro, Nduga.

“Pilotnya kami sudah sandera dan kami sedang bawa keluar, untuk itu anggota TNI-Polri tidak boleh tembak atau interogasi masyarakat sipil Nduga sembarang, karena yang melakukan adalah kami TPNPB OPM Kodap III Ndugama-Derakma di bawah Pimpinan Panglima Brigjen Egianus Kogoya,” demikian pernyataan Sebby Sambom, Juru Bicara Komnas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Dikutip dari satuviral.com, sementara Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo memastikan tim gabungan dan satgas Damai Cartenz masih menyelidiki awak pesawat Susi Air yang hilang.

Namun, petugas di lapangan terkendala saluran komunikasi yang terbatas, kata Ignatius. Terlebih, areal tempat terjadinya peristiwa tersebut belum terisi oleh pasukan TNI maupun Polri.

“Peristiwa hilang kontak dengan pesawat Susi Air, sampai saat ini masih penyelidikan oleh pihak Polres karena keterbatasan akses telekomunikasi di sana,” kata Ignatius saat dihubungi Selasa malam.

Ignatius mengatakan, sejauh ini polisi masih melakukan konsolidasi dan bersiap turun ke kawasan Paro untuk mencari keberadaan pilot Philips Max Martin tersebut.

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen M. Saleh Mustafa pun mengonfirmasi, selain pilot, penumpang pesawat Susi Air yang dibakar di Nduga, turut disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau OPM pimpinan Egianus Kogoya.

Susi Air Harap Aparat Segera Selamatkan Pilot

Pihak maskapai Susi Air berharap otoritas berwenang segera bergerak untuk menyelamatkan pilot Pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

“Terkait peristiwa penyanderaan ini, kami sangat berharap pihak berwenang segera bertindak untuk menyelamatkan pilot yang disandera, karena ini masalah keamanan nasional,” kata kuasa hukum Susi Air, Donal Fariz saat dihubungi, Selasa (7/2)

Terlepas dari situasi dengan pilot, Donald mengaku pihak maskapai belum mendengar ada penumpang di pesawat tersebut.

“Kita tidak bisa lebih dekat lagi,” katanya.

TPNPB-OPM sebelummya mengakui telah membakar Pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY di Bandara Distrik Paro, Nduga, Selasa.

“Kami TPNPB KODAP III Ndugama-Derakma membakar pesawat Susi Air dengan nomor registrasi tipe PK-BVY di Lapangan Terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua” kata Komandan TPNPB Ndugama Bridgen Egianus Kogoya dalam keterangan tertulis.

Egianus pun membenarkan pihaknya menyandera pilot pesawat tersebut, bernama Kapten Phillips.

Maksa

Sementara itu panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkap pesawat Susi Air dengan nomor penerbangan SI 9368 telah dilarang terbang ke Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan karena Distrik Paro merupakan wilayah yang rawan.

Namun, kata Yudo, larangan itu tidak diindahkan dan pesawat Susi Air tersebut tetap memaksakan untuk terbang ke Distrik Paro.

"Sebenarnya dari awal sudah kita larang waktu itu, untuk melaksanakan terbang. Tapi ternyata mereka memaksa. Ternyata daerah di situ sangat kecil ssehingga sedikit daerahnya dirasa aman," ujar Yudo usai menghadiri Rapat Pimpinan TNI-Polri di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (8/2).

"Ini bandara kan sepi, istilahnya, enggak pernah digunakan untuk daerah laksanakan penerbangan. Saya enggak tahu rutenya Susi Air yang dipiloti dari Selandia Baru itu, ya, mungkin adalah rute penerbangan mereka," katanya.

Dikutip dari viva.id, sebuah pesawat milik maskapai Susi Air dengan nomor penerbangan SI-9368 telah dibakar oleh sejumlah kelompok kriminal bersenjata OPM di landasan Bandara Paro, Distrik Nduga, Papua pada hari Selasa pagi, 7 Februari 2023.

Pesawat tersebut dibakar sesaat mendarat atau landing dari penerbangan rute Bandara Mozez Kilangin, Kabupaten Mimika, menuju Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan.

Pesawat tersebut dibakar sesaat mendarat atau landing dari penerbangan rute Bandara Mozez Kilangin, Kabupaten Mimika, menuju Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan. Pesawat Susi Air yang diterbangkan oleh kapten pilot Philips tersebut dikabarkan membawa lima orang warga sipil yang terdiri dari empat orang dewasa dan satu orang bayi.

Sejak insiden pembakaran pesawat tersebut, seluruh penumpang dan awak pesawat masih belum diketahui keberadaannya.

Kelompok OPM pimpinan Egianus Kogoya mengakui telah membakar pesawat Susi Air SI-9368 di Bandara Paro tersebut. Mereka juga mengklaim telah menyandera Philips Max Marthin sang kapten pilot. Melalui keterangan resmi TPNPB kelompok OPM pimpinan Egianus Kogoya mengatakan, TPNPB tidak akan melepaskan pilot tersebut hingga beberapa tuntutannya dipenuhi.

"Pilotnya kami sudah sandera dan kami sedang bawa keluar, untuk itu anggota TNI Polri tidak boleh tembak atau interogasi masyarakat sipil Nduga sembarang, karena yang melakukan adalah kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma di bawah pimpinan Panglima Brigjen Egianus Kogoya," tulis keterangan resmi kelompok OPM Papua.***