Prosesi Wisuda Mengharukan di UIN Walisongo Semarang, Ayah Gantikan Mendiang Anaknya Terima Ijazah

Wisuda UIN Walisongo (ANTARA)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Suasana wisuda Mahasiswa UIN Walisongo Semarang tiba-tiba hening saat Budiyono naik ke podium menggantikan mendiang anaknya, Hariyo Triyuli Subagio menerima ijazah.

Hariyono, mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo itu meninggal dalam perjuangan melawan kanker paru-paru. Meskipun begitu, Ia telah menyelesaikan skripsinya.

Dikutip dari suara.com, Budiyono tak kuasa menahan air mata saat menerima ijazah anaknya yang diserahkan langsung oleh Rektor UIN Walisongo Profesor Imam Taufiq. Namun, Budiyono tetap terlihat tegar menerima tanda hasil perjuangan anaknya yang berjuang menyelesaikan kuliahnya di tengah sakit yang diderita.

Di tengah perjuangannya melawan sakitnya, ia tetap peduli dengan pendidikan, terlihat dari perjuangannya menyelesaikan penelitian skripsi yang berjudul "Bimbingan Agama Islam untuk meningkatkan Religiusitas Pedagang Asongan di Sekolahan Terminal Sakila Kerti Kota Tegal."

Menjelang wisuda, Hariyo, bungsu dari tiga bersaudara itu meninggal pada 23 Januari 2023 setelah berjuang melawan kanker yang dideritanya sejak 2021.

Bagi kedua orang tuanya, almarhum merupakan sosok anak yang tidak banyak bicara, sedikit tertutup, dan penurut terhadap orang tua.

 

 

Dengan hobinya bermain futsal, bulutangkis dan bersepeda, semasa hidupnya selalu meminta doa kepada keluarga agar cepat sembuh dari penyakitnya.

Budiyono mengenang Hariyo sebagai sosok anak yang shaleh, tidak pernah macam-macam dan taat dalam beragama. Bahkan, dalam perjuangan melawan sakitnya tidak pernah mengeluh dan tidak mau merepotkan kedua orang tuanya.

Kepada sang ibunda, Hariyo sempat mengungkapkan keinginannya untuk mengikuti wisuda, sekaligus menyampaikan terima kasih kepada dosen atas semua nasihat dan motivasinya.

Sementara itu, Ketua Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam UIN Walisongo Semarang Dr.Ema Hidayanti, M.S.i menyampaikan bahwa Hariyo tetap bersemangat menyelesaikan skripsi meski sedang berjuang menghadapi penyakitnya.

"Almarhum, meskipun dalam kondisi sakit dan menjalani kemoterapi tetap mengerjakan skripsi dengan baik. Biasanya setiap habis pengobatan di rumah sakit selalu bimbingan diantar oleh ayahnya," katanya.

Dalam momen wisuda yang penuh khidmat, bersama jajaran senat, ribuan wisudawan dan tamu undangan dengan dipimpin oleh Wakil Rektor UIN Walisongo sejenak mengajak berdoa untuk mendiang Hariyo.

Pada kesempatan itu, UIN Walisongo Semarang mewisuda sebanyak 1.518 mahasiswa untuk periode Februari 2023 yang dikemas dalam acara Sidang Senat Terbuka.***