Pria Ini Jadi Orang Kelima di Dunia Sembuh dari HIV Berkat, Kok Bisa? Begini Penjelasannya

Virus HIV. (©2012 Merdeka.com/Shutterstock/Andrii Muzyka)

JAKARTA (SURYA24.COM)  - Peneliti mengumumkan seorang pria 53 tahun di Jerman berhasil sembuh dari HIV. Pria yang disebut “Pasien Dusseldorf” itu, adalah orang kelima di dunia yang sembuh dari HIV. Walaupun proses kesembuhannya pertama kali diumumkan pada 2019, peneliti tidak bisa memastikan pria tersebut benar-benar sembuh pada masa itu.

    Hari ini, peneliti mengumumkan pria tersebut tidak lagi memiliki virus yang terdeteksi di tubuhnya sejak berhenti dari pengobatan HIV-nya empat bulan lalu.

    “Dia benar-benar sembuh. Dan tidak hanya itu, remisi jangka panjang,” jelas Dr. Bjorn-Erik Ole Jensen yang menjelaskan kasus ini dalam publikasi baru “Nature Medicine”.

  “Tentunya ini merupakan pertanda baik yang membawa harapan. Namun, masih banyak hal yang harus dikerjakan,” ujar Jensen.

  Bagi penderitanya, tulis merdeka.com, HIV adalah infeksi abadi dan virusnya tidak dapat dimusnahkan sepenuhnya. Berkat obat-obatan terbaru, penderita HIV dapat hidup lama dan sehat.

 “Pasien Dusseldorf” menjadi bagian dari segelintir orang yang berhasil sembuh dengan transplantasi sel. Operasi transplantasi ini biasanya dilakukan pada pasien kanker yang tidak memiliki pilihan lain.

    Transplantasi sel adalah prosedur beresiko tinggi yang efektif untuk menggantikan sistem imun seseorang. Tujuan utamanya adalah untuk menyembuhkan kanker. Namun, prosedur tersebut juga digunakan untuk kesembuhan HIV dalam beberapa kasus.

  Human Immunodeficiency Virus (HIV) selama ini masuk ke dalam sel dan merusak sistem imun sel. Apabila tidak diobati, maka akan beresiko menjadi AIDS atau sindrom imunodefisiensi yang menjadikan seseorang tidak dapat melawan infeksi kecil sekalipun.

    Orang pertama yang sembuh dari HIV adalah Timothy Ray Brown. Peneliti mengumumkan kasusnya sebagai “Pasien Berlin” pada 2009, yang diikuti “Pasien London” pada 2019. Kasus sembuh terbaru adalah “The City of Hope” dan “Pasien Newyork” pada 2022.

 

    “Saya pikir kita bisa mendapat banyak pengetahuan baru dari pria ini dan dari kasus-kasus kesembuhan HIV yang sama,” ucap Jensen. “Pengetahuan ini memberikan beberapa petunjuk untuk kita agar membuat strategi yang lebih aman.” ***