JAKARTA (SURYA24.COM)- Ketika malam tiba dan mata kita menatap ke langit yang luas, kita seringkali melihat langit malam yang berwarna hitam. Namun, apakah Anda pernah bertanya-tanya mengapa langit malam memiliki warna gelap yang misterius? Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi fenomena ini dan mencoba memahami mengapa langit malam terlihat hitam.

Penyebab Utama: Absorpsi Cahaya

Salah satu faktor utama yang menyebabkan langit malam terlihat hitam adalah absorpsi cahaya. Atmosfer Bumi terdiri dari molekul-molekul gas, partikel debu, dan uap air. Ketika cahaya matahari melewati atmosfer, sebagian besar sinarnya akan tersebar dan dipantulkan oleh partikel-partikel tersebut. Fenomena ini disebut sebagai hamburan Rayleigh, yang menyebabkan langit siang terlihat biru.

Namun, di malam hari, ketika Matahari sudah terbenam di cakrawala, cahayanya tidak lagi mencapai kita secara langsung. Oleh karena itu, langit malam tidak terkena cahaya langsung dari Matahari. Namun, masih ada sumber cahaya lain di alam semesta yang dapat mempengaruhi warna langit malam.

Cahaya dari Bintang dan Galaksi

Meskipun langit malam terlihat hitam bagi kita, sebenarnya ada banyak cahaya di luar sana. Bintang-bintang yang tersebar di langit malam merupakan sumber cahaya yang jauh. Namun, cahaya dari bintang-bintang tersebut seringkali lemah dan tersebar di seluruh langit. Oleh karena itu, ketika kita melihat langit malam, cahaya dari bintang-bintang tersebut saling mengimbangi dan menciptakan kesan keseluruhan yang gelap.

Selain itu, terdapat pula fenomena penyerapan cahaya oleh debu antarboleh angkasa. Debu tersebut tersebar di seluruh galaksi, dan ketika cahaya dari bintang-bintang melaluinya, sebagian cahaya tersebut akan diserap atau terhambur oleh debu tersebut. Hal ini juga berkontribusi pada kesan langit malam yang gelap.

Faktor Terang Bintang dan Pencemaran Cahaya

Selain absorpsi cahaya, terangnya bintang-bintang juga memengaruhi kesan gelapnya langit malam. Bintang-bintang yang terlihat oleh mata manusia pada malam hari memiliki terang yang bervariasi. Bintang-bintang yang lebih terang cenderung mencuri perhatian kita, sementara bintang-bintang yang lebih lemah cenderung tenggelam dalam kegelapan.

Selain itu, pencemaran cahaya dari aktivitas manusia juga berkontribusi pada kesan langit malam yang gelap. Cahaya buatan seperti lampu jalan, penerangan gedung, dan kendaraan dapat menyebabkan langit malam terlihat terang di sekitar daerah

Pecahkan Teka-Teki

Pernahkah kalian berpikir mengapa warna langit saat siang berbeda dengan malam hari? Mengapa langit siang berwarna cerah sedangkan malam berubah hitam?

Rasa penasaran ini dijawab oleh astronom Jerman, Heinrich Olbers. Dia percaya jika alam semesta tidak terbatas, sama seperti pandangan Isaac Newton dan René Descartes.

Alam semesta yang tidak terbatas berarti di manapun kita memandang, harusnya kita melihat bintang tak terbatas.

Dikutip dari kompas.com, berdasarkan kepercayaan itu, Olbers menyimpulkan seharusnya tidak ada lagi malam. Seluruh langit seharusnya bersinar seterang Matahari, seperti dikutip dari The Conversation.

Apakah pendapat Olbers benar? Ilmuwan lain mencoba untuk memecahkan teka-teki ini juga. Sampai akhirnya menciptakan sebuah teori bernama "Kosmos".

Pada paruh pertama abad ke-20, banyak teori kosmos baru dikembangkan, didorong oleh teori relativitas umum Einstein, yang menjelaskan gravitasi, ruang, dan waktu dengan cara.

Ahli kosmologi Inggris, Edward Harrison berusaha menjelaskan fenomena ini pada tahun 1964. Dia menunjukkan bahwa faktor utama yang menentukan kecerahan langit malam sebenarnya adalah usia bintang yang terbatas.

Jumlah bintang di Alam Semesta yang dapat dilihat dengan mata terlihat sangat banyak. Namun sebenarnya, jumlah mereka terbatas.

Tak hanya jumlah, waktu masing-masing bintang menyala juga terbatas. Selain itu, benda langit ini tersebar dalam volume yang sangat besar, menciptakan kegelapan di antara bintang-bintang.***

Nah begitulah alasan mengapa waktu malam hari langit berwarna hitam?