Kamu Perlu Tahu Perbedaan Gejala Henti Jantung, Serangan Jantung dan Gagal Jantung Berikut 6 Komplikasi Penyakit Jantung yang Patut Diwaspadai

Foto Ilustrasi/iStock

JAKARTA (SURYA24.COM)- Penyakit jantung merupakan salah satu gangguan kesehatan yang memiliki risiko kematian tinggi. Namun, ternyata masih banyak yang belum mengetahui perbedaan gejala antara henti jantung, serangan jantung, dan gagal jantung. 

Meskipun sama-sama mengganggu kinerja jantung serta memerlukan pertolongan segera, namun pada dasarnya henti jantung, serangan jantung, dan gagal jantung memiliki pengertian serta gejala yang cukup berbeda.

Lantas, apa saja perbedaan ketiganya? Dikutip dari sindonews.com berikut ulasannya, dilansir dari berbagai sumber, Sabtu(29/7/2023). 

Henti jantung 

Merupakan kondisi di mana jantung berhenti berdetak dan perlu dihidupkan kembali. Hal ini terjadi karena adanya masalah pada sistem kelistrikan jantung yang dipicu oleh gangguan irama jantung (aritmia). 

Tak hanya detak jantung yang terhenti, tetapi organ lain seperti otak dan paru-paru juga ikut terhenti karena organ-organ tersebut tidak memperoleh pasokan darah serta oksigen yang dibutuhkan. 

Serangan jantung 

Sedangkan serangan jantung (heart attack) adalah masalah sirkulasi pada jantung yang terjadi karena arteri tersumbat sehingga aliran darah ke bagian otot jantung menjadi terganggu. Apabila arteri yang tersumbat ini tidak segera dibuka kembali, maka sel-sel serta otot jantung yang seharusnya mendapatkan suplai oksigen dan darah oleh arteri itu akan mulai mati. 

Penderita serangan jantung mungkin akan mengalami gejala secara perlahan dan bertahan selama berjam-jam, berhari-hari, atau bahkan berminggu-minggu sebelum serangan jantung terjadi. 

Meskipun terus berdetak, tetapi jantung tidak menerima semua darah dan oksigen yang dibutuhkan karena adanya sumbatan ini. 

Gagal Jantung

Diwaspadai Sedangkan gagal jantung merupakan kondisi saat jantung tidak berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu menghasilkan darah segar yang kaya oksigen untuk dialirkan ke seluruh tubuh. Gagal jantung sering berkembang akibat kondisi lain yang merusak atau melemahkan jantung seseorang. Namun,

 Anda tidak perlu memiliki jantung yang lemah untuk mengalami gagal jantung. Sebab, gagal jantung juga bisa terjadi bila jantung menjadi terlalu kaku. 

Pada gagal jantung, ruang pompa utama jantung mungkin menjadi kaku dan tidak terisi dengan baik di antara detak jantung. Pada beberapa kasus gagal jantung, otot jantung mungkin rusak dan melemah, serta ventrikel meregang atau melebar sampai ke titik di mana jantung tidak dapat memompa darah dengan efisien ke seluruh tubuh. 

Perbedaan Gejala Henti Jantung, Serangan Jantung, dan Gagal Jantung

 Henti jantung adalah masalah listrik yang menyebabkan jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba dan tidak terduga. Maka penderitanya biasanya akan mengalami jatuh mendadak atau pingsan secara tiba-tiba, tidak ada napas, tidak ada nadi, hingga gejala lain seperti pernapasan agonal ketika jantung berhenti sampai 40 persen. 

Penderitanya akan mengalami kesulitan bernapas dengan suara seperti terengah-engah atau tersedak. Sedangkan gejala serangan jantung yang paling umum biasa dikenal dengan sebutan ‘angin duduk’ memiliki beberapa gejala umum. Mulai dari nyeri dada yang ditandai rasa tidak nyaman di bagian tengah dada atau bagian lain dari tubuh bagian atas, sesak napas atau napas terasa pendek sehingga terengah-engah, berkeringat dingin yang tidak biasa, mual, nyeri yang menjalar di sekitar bahu, rahang, lengan, dan punggung, pusing, hingga pingsan.

 Sementara itu, gagal jantung bisa terjadi bahkan ketika fraksi ejeksi (ukuran seberapa baik jantung bekerja) normal. Kondisi tersebut terjadi ketika otot jantung menjadi kaku karena kondisi seperti tekanan darah tinggi. 

Patut Diwaspadai

Penyakit jantung saat ini menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Di Indonesia, penyakit jantung juga cenderung meningkat sebagai penyebab kematian. Penyakit jantung merupakan suatu penyakit degeneratif yang berkaitan dengan gaya hidup dan sosial ekonomi masyarakat. Penyakit jantung juga bisa bertambah parah dan menyebabkan komplikasi.

Sebagaimana dilansir Hellosehat mengutip sindonews.com,  berikut berbagai bentuk komplikasi penyakit jantung yang patut diwaspadai. Baca juga: Lady Rocker Nicky Astria Nyanyikan Ulang Lagu Semusim Karya Eros Djarot 

  1. Gagal Jantung 

Gagal jantung adalah suatu kondisi di mana jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Gagal jantung membuat otot jantung jadi lemah dan kaku. Terdapat gagal jantung kongestif yang perlu Anda waspadai. Tanda-tanda dan gejala paling umum gagal jantung antara lain sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, dan pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, tungkai kaki, perut, dan vena di leher.

  1. Serangan Jantung 

Gejala utama serangan jantung berupa nyeri terus menerus pada dada, lengan dan rahang, yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam. Nyeri timbul secara mendadak dan sangat sakit sehingga kerja jantung menjadi tidak efisien, akibatnya pasokan darah ke otot jantung berkurang. Apabila terjadi gejala serangan jantung seperti di atas, maka orang tersebut harus mendapatkan pertolongan medis secepatnya. 

Kondisi tersebut terjadi akibat aliran darah ke jantung jadi tersumbat oleh plak (penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain). Plak ini kemudian pecah dan membentuk gumpalan dan mengganggu aliran darah. 

  1. Penyakit Stroke 

Stroke merupakan masalah kesehatan yang utama bagi masyarakat modern saat ini. Stroke terjadi ketika jantung tidak bekerja dengan efektif karena terhambatnya peredaran darah ke otak. Gangguan peredaran darah otak berupa tersumbatnya pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah di otak. 

Gangguan fungsi otak ini akan mengakibatkan stroke. Seseorang yang terkena stroke, umumnya mengalami berbagai gejala, seperti: - Kesulitan berbicara dan berjalan. - Kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, kaki, dan tangan. - Pandangan pada salah satu atau kedua mata menjadi kabur dan menghitam. - Sakit kepala parah yang terjadi secara mendadak.

  1. Henti Jantung 

Henti jantung ditandai dengan berhentinya fungsi jantung, sehingga menyebabkan gangguan bernapas dan kehilangan kesadaran. Kondisi ini terjadi akibat gangguan listrik di jantung, sehingga tugas organ dalam memompa darah menjadi terhambat dan menghentikan aliran darah ke jantung. Komplikasi penyakit jantung ini dapat terjadi tanpa peringatan. 

Terkadang dapat juga menimbulkan gejala sebelum henti jantung, seperti sesak napas disertai denyut jantung tidak beraturan, dan rasa tidak nyaman pada dada. 

  1. Penyakit Arteri 

Perifer Penyakit Arteri Perifer (PAP) adalah semua penyakit penyempitan pembuluh darah yang terjadi pada pembuluh darah setelah keluar dari jantung dan aorta. PAP merupakan salah satu bentuk komplikasi gangguan pembuluh darah perifer yang dapat dijumpai pada pasien dengan sindrom metabolik. 

Sindrom metabolik adalah suatu kondisi di mana terjadi penurunan sensitivitas jaringan terhadap kerja insulin, sehingga terjadi peningkatan sekresi insulin sebagai bentuk kompensasi sel beta pankreas. Sindrom metabolik diketahui mempunyai kontribusi dalam menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah. 

  1. Aneurisma 

Aneurisma adalah terjadinya benjolan pada pembuluh darah di otak yang bisa bocor atau pecah kapan saja. Sebelum pecah, adanya benjolan mungkin menyebabkan gejala nyeri pada satu mata, kemampuan melihat terganggu, dan mati rasa pada satu sisi wajah. 

Ketika benjolan pecah, gejala yang ditimbulkan antara lain: - Sakit kepala parah dan mendadak. - Mual, muntah, disertai leher yang kaku. - Kejang dan hilang kesadaran. - Penglihatan berbayang dan sangat sensitif terhadap cahaya. 

Apabila Anda mengalami gejala terkait komplikasi penyakit kardiovaskuler, lakukan pemeriksaan dokter segera. Sebagai tindakan pencegahan, lakukan pemeriksaan kesehatan Anda secara rutin.

Makanan Terbaik

Sayur dan Buah-buahan yang Baik untuk Jantung Sehat: Jadilah Sahabat Kesehatan Jantung Anda. Jantung merupakan organ vital dalam tubuh yang memiliki peran penting dalam menjaga sirkulasi darah. Untuk menjaga kesehatan jantung, penting bagi kita untuk menjalani gaya hidup sehat termasuk pola makan yang baik. Sayur dan buah-buahan adalah sumber makanan alami yang kaya akan nutrisi dan serat, yang dapat berkontribusi dalam menjaga kesehatan jantung kita. Berikut adalah beberapa sayur dan buah-buahan yang sangat baik untuk jantung dan sebaiknya dimasukkan dalam menu makanan sehari-hari.

Sayur-sayuran untuk Jantung Sehat:

 Brokoli: Sayuran hijau yang kaya akan antioksidan, vitamin C, dan serat. Brokoli dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan mengurangi peradangan dan mengatur tekanan darah.

Bayam: Mengandung vitamin K, folat, dan serat, bayam dapat membantu menjaga fungsi pembekuan darah yang sehat dan mengurangi risiko aterosklerosis.

Tomat: Tomat mengandung likopen, sejenis antioksidan yang membantu melindungi jantung dari kerusakan akibat radikal bebas. Tomat juga mengandung kalium yang baik untuk tekanan darah.

 Bawang Putih: Bawang putih dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol, sehingga baik untuk menjaga kesehatan jantung.

Wortel: Mengandung beta-karoten yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah.

Buah-buahan untuk Jantung Sehat:

Alpukat: Mengandung lemak sehat, serat, dan kalium yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah.

Stroberi: Kaya akan vitamin C, serat, dan antioksidan, stroberi dapat membantu meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan mengurangi peradangan.

 

    Jeruk: Jeruk mengandung flavonoid, yang dapat membantu melindungi jantung dari kerusakan dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah.

Pisang: Pisang mengandung kalium, serat, dan vitamin C, yang baik untuk menjaga tekanan darah dan kesehatan jantung secara keseluruhan.

Apel: Mengandung serat tinggi dan antioksidan, apel dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Pentingnya Pola Makan Seimbang:

Meskipun sayur dan buah-buahan memiliki manfaat besar untuk kesehatan jantung, ingatlah bahwa kesehatan jantung juga tergantung pada pola makan secara keseluruhan. Pastikan untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan sehat lainnya seperti biji-bijian utuh, protein tanpa lemak, ikan berlemak, dan produk susu rendah lemak. Hindari makanan yang tinggi lemak jenuh, gula tambahan, dan natrium berlebih, karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Selain itu, jangan lupakan aktivitas fisik yang cukup, cukup tidur, dan mengelola stres dengan baik untuk mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan.

Dengan menjadikan sayur dan buah-buahan sebagai bagian penting dalam pola makan Anda dan menjalani gaya hidup sehat secara keseluruhan, Anda dapat meningkatkan kesehatan jantung dan menikmati hidup yang lebih bugar dan bermakna. Ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau membutuhkan saran lebih lanjut mengenai pola makan yang sesuai untuk kebutuhan kesehatan Anda.***