Google Maps Digugat ke Pengadilan Gara-gara Ini, Kok Bisa? Begini Ceritanya

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)-Google Maps adalah layanan pemetaan dan navigasi yang dikembangkan oleh Google. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk mencari lokasi, melihat peta, mendapatkan petunjuk arah, dan menemukan tempat-tempat menarik di seluruh dunia.

Google Maps adalah layanan pemetaan web yang dikembangkan oleh Google. Layanan ini memberikan citra satelit, peta jalan, panorama 360°, kondisi lalu lintas, dan perencanaan rute untuk bepergian dengan berjalan kaki, mobil, sepeda, atau angkutan umum.

Google Maps juga menyediakan fitur seperti peta satelit, pemandangan jalan, informasi lalu lintas, waktu tempuh perkiraan, dan banyak lagi.

Berikut ini beberapa tautan yang dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang Google Maps:

Situs resmi Google Maps: https://www.google.com/maps

Panduan Pengguna Google Maps: https://support.google.com/maps/answer/144349?hl=id

Google Maps Platform: https://cloud.google.com/maps-platform

Dokumentasi API Google Maps: https://developers.google.com/maps/documentation

Makan Korban

Dikabarkan Google digugat ke pengadilan setelah Google Maps mengakibatkan kecelakaan yang merenggut korban jiwa. Gugatan tersebut dilayangkan ke Pengadilan Tinggi Wake County, North Carolina oleh keluarga Philip Paxson, yang tenggelam pada 30 September 2022 saat dalam perjalanan pulang dari pesta ulang tahun putrinya. Philip Paxson meninggal dunia setelah mobil yang dikendarainya jatuh ke sungai akibat jembatan yang runtuh setelah mengikuti petunjuk Google Maps. 

Mengutip sindonews.com, saat itu Paxson mengendarai Jeep Gladiator melewati jembatan terlantar menuju Snow Creek di Hickory, North Carolina, dalam kondisi gelap dan hujan. 

Dia sedang berkendara melalui lingkungan yang tidak dikenalnya lalu Google Maps mengarahkannya untuk menyeberangi jembatan yang telah runtuh sembilan tahun sebelumnya. 

 “Anak-anak perempuan kami bertanya bagaimana dan mengapa ayah mereka meninggal, dan saya kehilangan kata-kata yang dapat mereka pahami karena, sebagai orang dewasa, saya masih tidak dapat memahami bagaimana mereka yang bertanggung jawab atas petunjuk arah GPS dan jembatan dapat bertindak dengan cara seperti itu. kurang memperhatikan kehidupan manusia," kata istri Paxson, Alicia Paxson dikutip dari Business Insider, Sabtu (23/9/2023). 

Polisi yang menemukan jenazah Paxson di dalam mobilnya yang terbalik dan sebagian terendam mengatakan tidak ada pembatas atau tanda peringatan di sepanjang jalan rusak tersebut. Jembatan itu tidak dikelola oleh pemerintah daerah atau negara bagian dan perusahaan pengembang aslinya telah dibubarkan.

Gugatan tersebut menyebutkan beberapa perusahaan pengelola properti swasta yang diklaim bertanggung jawab atas jembatan dan tanah di sebelahnya.

Dalam materi gugatan di persidangan disebutkan bahwa beberapa orang telah memberi tahu Google Maps tentang keruntuhan jembatan tersebut pada tahun-tahun menjelang insiden kematian Paxson dan mendesak untuk memperbarui informasi rutenya, namun hal itu tidak dilakukan. Juru bicara Google José Castañeda mengatakan bersimpati atas musibah yang dialami keluarga Paxson.

“Tujuan kami adalah memberikan informasi perutean yang akurat di Maps dan kami sedang meninjau gugatan ini.”