Kamu Penasaran Apa di Dalam Bulan? Berikut Penjelasannya

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Bulan adalah salah satu objek paling menarik di langit malam dan telah memikat peradaban manusia sejak zaman prasejarah. Sebagai satelit alami Bumi, Bulan memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan di Bumi, mulai dari pengaruhnya terhadap pasang surut hingga inspirasi bagi seni dan sains. Artikel ini akan menjelaskan tentang Bulan, sejarahnya, karakteristik fisik, pengaruhnya pada Bumi, dan eksplorasi manusia terhadap satelit ini.

Sejarah Bulan

Bulan telah menjadi subjek observasi manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Berbagai peradaban kuno seperti Mesir, Babilonia, dan Cina, menyimpan catatan tentang pergerakan Bulan dan membuat kalender berdasarkan siklusnya. Pada abad ke-17, teleskop pertama kali digunakan untuk mengamati Bulan, membawa pemahaman tentang permukaannya yang penuh misteri.

Karakteristik Fisik Bulan

Permukaan: Permukaan Bulan penuh dengan kawah, dataran tinggi, dan laut bulan yang merupakan cekungan besar. Saat Bulan terbentuk, beberapa miliar tahun yang lalu, tindakan meteorit mengepungnya, menciptakan cekungan besar yang masih dapat dilihat hingga hari ini.

 Bulan Palsu: Bulan selalu menghadap Bumi dengan satu sisi yang sama, sehingga kita hanya dapat melihat satu sisi Bulan. Inilah alasan mengapa Bulan kadang-kadang disebut sebagai "bulan palsu."

Pegunungan dan Lembah: Bulan juga memiliki pegunungan dan lembah, yang terbentuk melalui aktivitas geologis masa lalu. Pegunungan di Bulan lebih besar daripada yang ada di Bumi.

Dapat dikatakan bulan adalah salah satu objek paling menarik di langit malam, dan memiliki sejarah panjang yang mencakup pengamatan dari berbagai peradaban.

Karakteristik fisiknya yang unik dan pengaruhnya terhadap Bumi menjadikannya subjek penting dalam penelitian sains dan penjelajahan antariksa. 

Ke depan, eksplorasi lebih lanjut akan membantu kita mengungkap lebih banyak misteri Bulan, dan siapa tahu, mungkin satu hari manusia akan kembali menginjakkan kaki di sana untuk eksplorasi lebih lanjut. Bulan adalah bukti yang memukau tentang keajaiban alam semesta yang selalu mempesona kita.

Ternyata Ini Isi Bulan

Sejak lama, para astronom selalu penasaran sekaligus bingung dengan struktur bulan. Pada awal abad ke-20, para ilmuwan memperdebatkan apakah bulan hanyalah sebuah objek berbatu yang mirip dengan bulan-bulan Mars atau apakah ia memiliki geologi bagian dalam yang lebih kompleks. Kini, perdebatan tersebut akhirnya dapat terselesaikan. 

Menurut model matematika terbaru, bulan memiliki inti luar yang cair dan inti dalam yang padat, mirip dengan Bumi. Inti bagian dalam bulan terdiri dari logam dengan kepadatan serupa dengan besi dan berdiameter sekitar 500 km, yaitu sekitar 15% dari total diameter bulan. 

Mengutip kompas.com, cara terbaik mempelajari komposisi bagian dalam benda-benda di tata surya, termasuk bulan, adalah melalui data seismik. Gelombang seismik, yang pada dasarnya adalah gelombang akustik, merambat secara berbeda melalui material yang berbeda. 

Jadi, gelombang yang dihasilkan oleh gempa bulan dapat mengungkap struktur bagian dalam bulan, bergantung pada apa yang mereka lewati. Hasil akhirnya adalah semacam sinar-X geologis. 

Chandrayaan-3 milik India, yang mendarat di bulan pada Agustus 2023, telah mendeteksi gempa bulan pertama dalam lebih dari 50 tahun. Namun, para peneliti di Universitas Côte d'Azur, Perancis, tidak memiliki akses terhadap data ini ketika mereka pertama kali memulai penelitian ini sehingga harus mengandalkan data lama dari era Apollo.

Tantangannya adalah data kuno memiliki resolusi yang rendah dibandingkan standar saat ini sehingga sulit untuk menentukan keadaan inti bulan. Untuk itu, para peneliti mengumpulkan data tambahan dari misi luar angkasa dan eksperimen jangkauan laser bulan dan membuat profil fitur bulan. Hal ini antara lain mencakup kepadatan dan variasi jaraknya dari Bumi. 

Peneliti kemudian melakukan pemodelan dengan tipe inti yang berbeda untuk menemukan mana yang paling cocok dengan data observasi. Para peneliti membuat beberapa temuan penting. 

Pertama, mereka menemukan bahwa materi yang lebih padat di dalam bulan akan jatuh ke pusat bulan, dan materi yang kurang padat akan naik ke atas. Hal ini sebelumnya telah dikemukakan oleh para peneliti sebagai cara untuk menjelaskan keberadaan unsur-unsur tertentu di wilayah vulkanik bulan. 

Para peneliti juga menemukan bahwa inti bulan sangat mirip dengan Bumi, dengan lapisan luar yang cair dan inti dalam yang padat. Inti tersebut berdiameter sekitar 500 km atau 15% lebar Bulan. 

Anehnya, pada tahun 2011 lalu, sebuah tim yang dipimpin oleh ilmuwan NASA menemukan hasil serupa dengan menggunakan teknik seismologi pada data Apollo untuk mempelajari inti bulan. 

Meskipun temuan ini memberikan sedikit pencerahan pada struktur bulan, masih banyak misteri lain yang belum terpecahkan, seperti apa yang terjadi pada medan magnetnya.***