Bukan Hanya Manusia Bisa Mengenali Dirinya di Depan Cermin Ternyata Hewan Ini Bergaya di Cermin, Binatang Apa Ya?

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Cermin telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Dari fungsi praktis hingga simbolisme, cermin memiliki peran yang signifikan dalam kebudayaan dan kehidupan sehari-hari.

Sejarah Cermin

Sejarah cermin sangatlah kaya dan bervariasi. Cermin pertama kali terbuat dari material alami seperti logam, air raksa, atau bahan transparan yang dilapisi dengan logam seperti perak atau tembaga. Meskipun awalnya sederhana, perkembangan teknologi memungkinkan produksi cermin modern yang kita kenal saat ini.

Bangsa Mesir Kuno dikenal memiliki cermin pertama yang terbuat dari lempengan tembaga yang dilapisi dengan perak. Sementara di Tiongkok, cermin terbuat dari bahan seperti batu giok yang diasah tipis. Evolusi teknologi dan inovasi terus berlanjut, membawa kita kepada cermin modern yang terbuat dari kaca float yang diproduksi secara massal. Nah ternyata bukan hanya manusia tapi hewan memiliki kemampuan mengenali dirinya di depan cermin, apa saja? Simak yuk artikelnya

Lakukan Pengujian

Para ilmuwan telah menguji beragam spesies hewan untuk mengetahui kemampuan mereka mengenali diri saat berada di depan cermin.

Pengujian ini dimulai dengan penelitian terhadap simpanse, yang hasilnya diterbitkan pada tahun 1970.

Berbagai hewan, mulai dari semut, pari manta, hingga burung beo abu-abu Afrika telah diteliti dengan cermat untuk mencari tanda-tanda kesadaran diri ketika mereka dihadapkan dengan cermin.

Hasilnya, hanya segelintir hewan yang menyadari bahwa mereka sedang melihat diri mereka sendiri di depan cermin. Ada juga yang menunjukkan perilaku yang tidak meyakinkan.

Hasil yang beragam membuat para peneliti memperdebatkan kegunaan tes ini dan bagaimana tes tersebut membantu para ilmuwan memahami kognisi hewan.

 

Tes pada monyet

Dalam percobaan pada simpanse tahun 1970, empat ekor simpanse dibius dan ditandai dengan pewarna merah di wajahnya.

Ketika mereka terbangun, mereka memeriksa area yang telah ditandai di cermin, menunjukkan pemahaman bahwa mereka sedang melihat diri mereka sendiri.

Kera besar lainnya juga dilaporkan lulus ujian. Dalam sebuah penelitian tahun 1973, orangutan dapat mengenali diri mereka sendiri, dan bahkan mengidentifikasi tanda-tanda di tubuh mereka.

Bonobo diamati memeriksa area tubuh mereka yang tidak dapat mereka lihat menggunakan cermin dalam penelitian tahun 1994.

Sementara itu, hasil pengujian yang diperoleh pada gorila lebih tidak meyakinkan.

Sedangkan, monyet biasanya memandang pantulan mereka sebagai hewan lain, meskipun serangkaian penelitian kontroversial menunjukkan bahwa beberapa spesies monyet dapat mengidentifikasi diri mereka sendiri setelah menjalani pelatihan ekstensif.

Hal ini juga berlaku pada hewan lain, sehingga menimbulkan keraguan terhadap implikasi penelitian tersebut.

Kritik terhadap tes yang menggunakan latihan menunjukkan bahwa perilaku yang dipelajari seperti itu bukanlah bukti kesadaran diri.

Tes terhadap hewan lain

Satu-satunya mamalia darat yang lolos uji secara meyakinkan adalah gajah Asia di Kebun Binatang Bronx.

Penelitian terhadap lumba-lumba menunjukkan bahwa mereka juga dapat membedakan bayangannya sendiri.

Sebuah studi tahun 1995 yang menggunakan video, dan studi tahun 2001 yang menggunakan cermin, menunjukkan bahwa lumba-lumba menggunakan gambar mereka untuk memeriksa tanda yang dibuat pada tubuh mereka.

Kemudian, pada tahun 2008, para peneliti yang mempelajari burung murai Eurasia, dan menemukan bukti pertama bahwa hewan non-mamalia juga mampu mengenali diri melalui cermin.

Kontroversi pengujian

Pengujian pada hewan tingkat rendah terbukti menjadikan tes ini kontroversial. Sebuah penelitian pada tahun 2015 menunjukkan bahwa semut mungkin memiliki kesadaran diri karena mereka berusaha menghilangkan cat biru dari kepala mereka ketika melihat pantulan mereka.

Lalu, dua penelitian menunjukkan bahwa ikan dapat mengenali dirinya sendiri. Salah satunya, penelitian tahun 2016 menemukan bahwa pari manta tampak mengamati dirinya sendiri dan meniupkan gelembung ketika diperlihatkan ke cermin.

Mengutip kompas.com, fakta bahwa organisme yang dianggap lebih primitif ini lulus uji cermin, sementara beberapa hewan yang paling cerdas, termasuk burung beo abu-abu Afrika, gagal dalam tes ini, membuat kegunaannya dipertanyakan.

 

Jadi, tidak jelas apakah penyelidikan ini menunjukkan kemampuan yang sebenarnya, dalam pengertian manusia, atau hanya menunjukkan kesadaran tubuh yang canggih.***