Kolam Limbah PKS SIPP Jalan Rangau Jebol Mengalir Ke Sungai Rangau

DURI (Surya24.com) — Warga resah atas bocornya Limbah dari PKS PT SIPP Jalan Rangau, limbah berwarna hitam pekat aliri sungai Rokan. Limbah yang mengalir mengakibatkan ikan ikan terapung dan Warga yang kerja  mencari ikan kebingungan menyaksikan hal ini.

Warga yang kesehariannya mencari ikan pada Tim Media mengungkapkan, sebagai warga yang menghidupi keluarganya dari hasil penangkapan ikan sangat kecewa mengalami ini. Keheranannya saat melihat air sungai yang berwarna hitam pekat dan berbau.
"saya kaget menyaksikan air sungai yang dialiri zat cair yang berwarna hitam pekat dan berbau, ikan pun pada terapung," tuturnya.

Disesalkannya, dengan adanya kejadian ini, terbayang tidak akan sanggup membiayai anaknya yang 5 orang, karena selama ini mengandalkan pencarian dari menangkap ikan di sungai. Bahkan warga ini menanyakan, apa dampak kalau ikan yang didapat jika dimakan, “kalau ikan yang dapat ditangkap, apa kira kira bisa dimakan, ? kalo untuk dijual tentu tidak mungkin, karena ikannya dapat akibat terapung di sungai," terangnya.

Bocornya limbah yang diduga atas tidak sanggupnya kolam penampungan, menampung debit air karena hujan.
Ambruknya penampungan limbah ini dari informasi bukan hanya sekali ini, namun telah berulang kali. Tokoh Masyarakat dan Masyarakat sangat merespon kejadian ini, bahkan tadi pagi secara bersama hendak menemui dan mempertanyakan hal ini pada manejemen PKS PT SIPP.

Ketua BPD Buluh Manis Masrinnto,  mengungkapkan, mengalirnya atau kebocoran limbah ini telah 2 kali terjadi, akibatnya para Masyarakat Desa Petani dan Desa Buluh Manis, khususnya warga pemukim jembatan Satu, sudah pasti dirugikan dengan kejadian ini.

Warga kaget menyaksikan terapungnya ikan - ikan sepanjang sungai, “ikan - ikan terapung padahal bukan dipancing atau dijala, bubu atau pangilar yang semestinya berisi ikan, ini malah kosong sama sekali. Selain itu warga juga merasakan bau yang menyengat atas hitamnya air, yang dipastikan akibat atas kebocoran limbah dari PKS SIPP," terang Anto, didampingi Sap, D Panjaitan dan Masyarakat lainnya.

Lanjutnya, pada hari ini kami bersama warga hendak menemui Pimpinan Perusahaan, hendak mempertanyakan hal kejadian ini, namun sangat disayangkan pihak perusahaan tidak memberikan waktu. Soal dampak limbah ini sudah dapat dipastikan akan berakibat fatal pada lingkungan, terlebih bagi Warga yang kesehariannya memamfaatkan air sungai tersebut. “Warga risau akan mengalami kulit gatal gatal dan juga takut mengkomsumsi ikan - ikan yang mereka tangkap, pihak perusahaan selama ini pun tidak perduli pada lingkungan sekitar,” ucap warga dengan kesal.

Sementara pihak Pimpinan PKS SIPP, saat hendak dimintai keterangan, hanya dijanjikan pihak security namun tidak dapat bertemu. Diketahui PKS ini telah beroperasi bertahun - tahun namun diduga tidak memiliki perizinan. 

Dari percakapan Warga, mereka akan datang melakukan aksi bahkan bila pihak perusahaan kurang tanggap, akan mengusulkan perusahaan ini akan ditutup hingga memenuhi standar beroperasinya sebuah pabrik Kelapa Sawit. (leo)