Kontroversi Masyarakat Sungai Apit Terhadap Sejarah Syarifah Sembilan

SIAK (Surya24.com) - Persoalan dan polemik yang saat ini sedang terjadi di Kecamatan Sei Apit yaitu menyangkut sejarah Kerajaaan Siak Sri Indrapura. Dimana disebutkan nama Syarifah Sembilan sebagai bagian dari sejarah perjuangan Kerajaan Siak Sri Indrapura.

Terkait pemberitaan yang sedang panas-panasnya dibeberapa media online bahwa permasalahan tersebut dipicu pernyataan Camat Sungai Apit.

Dalam point tersebut menyebutkan bahwa Syarifah Sembilan adalah Srikandi yang ikut berjuang melawan Portugis dan pernah masuk ke kapal Portugis sebagai seorang penari zapin untuk mengelabui tentara penjajah.

" Kami atas nama Perkumpulan Kekerabatan Kesultanan Siak Sri Indrapura (PKKSSI) yang dinakhodai oleh Tengku Ridwan (Atah Iwan), demi marwah kami akan mengambil sikap dan langkah-langkah yang perlu dilakukan terkait persoalan ini jlika pemerintah kabupaten Siak, DPRD, dan lembaga terkait lainnya tidak bisa menyelesaikan persoalan ini, "sebut juru bicara perwakilan PKKSSI, Datok Muhammad Ishak.

Dia menegaskan kepada pihak-pihak terkait agar bisa menanggapi dan menyelesaikan persoalan ini secepatnya, jangan dibiarkan berlarut larut. Polemik sejarah ini segera diluruskan, karena menyangkut persoalan marwah Melayu.

"Jangan anggap sepele persoalan yang menyangkut identitas jati diri melayu, apalagi mengkait kaitkan sejarah dengan sumber atau data dan bukti yang tidak kuat untuk disematkan sebagai nama dan tempat yang bersifat monumental. Ini akan jadi tanggung jawab kita kepada generasi selanjutnya. Kalau sejarah yang tidak jelas keabsahannya untuk apa kita pertahankan, apalagi sejarah Syarifah Sembilan ini menyangkut dengan ahlulbait kesultanan Siak yang disebut-sebut sebagai penari penghibur yang membawakan tarian zapin dikapal Portugis. Ini sejarah menyesatkan, "pungkasnya.

Untuk itu, mereka menegaskan dan meminta pihak-pihak terkait di pemerintahan Kabupaten Siak, untuk segera menyelesaikan persoalan marwah Melayu. Selanjutnya mereka akan mengambil langkah-langkah yang sesuai dengan koridor kelembagaan. (wis)