Gandeng Media Massa, BNNK Dumai Sosialisasi Bahaya Narkoba

DUMAI (Surya24.com) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Dumai gelar Workshop Program Pemberdayaan Masyarakat Kota Tanggap Ancaman Narkoba, bertempat di Meeting Room Hotel Grand Zuri, Kota Dumai, Rabu (19/10/2022). 

Kegiatan dihadiri belasan orang dari media massa, sejumlah perwakilan dari Diskominfotiksan, Kesbangpol, TNI dan Polri. Acara tersebut dibuka oleh Kasubbag Umum BNNK Dumai Juliandri Eka Prawira, SH.

Juliandri menyebutkan peredaran narkoba saat ini angkanya belum menurun malah semakin meningkat. " Maka dari itu pemerintah mengajak kita untuk bersama-sama mencegah peredaran narkoba. Harus ada sinergi dari masyarakat, pemerintah, dunia pendidikan dan lainnya. Setidaknya kita bisa mengurangi peredarannya, " harap Juliandri.

Narkoba ini, kata Juliandri, bisa merusak ekonomi sampai kematian. Maka dari itu perlu melakukan sosialisasi dan edukasi untuk menangkal peredaran narkoba. Faktor ekonomi juga dapat sebagai penyebab kejahatan narkoba.

" Apa yang dapat kita lakukan, setidaknya di mulai dari keluarga, lingkungan, pergaulan dan lainnya, " ajak Juliandri.

Sementara itu, Kabid Informasi Komunikasi Publik (IKP), Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfotiksan) Kota, Muhammad Saddam mengatakan mengenai pencegahan peredaran narkoba ini bisa disampaikan melalui media massa untuk mensosialisasikan dan edukasi.

" Kita mesupport kerja BNNK agar dapat menekan lajunya peredaran, penggunaan atau penyalahgunaan narkoba ini. Kota Dumai daerah pesisir dengan perbatasan negara lain mungkin salah satu penyebab masuknya narkoba di daerah kita. Bagaimanapun laju perputarannya kita tetap upayakan agar ini dapat di kurangi. Selain itu, dapat juga ditangkal melalui penguatan agama dalam masyarakat, " ujar Saddam.

Bambang Suryanto  ST selaku Kabid Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya dan Ormas Badan Kesbangpol Kota Dumai menjelaskan, narkoba bahan/zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan/psikologis seseorang (pikiran, perasaan).

" Di negara kita Indonesia banyak pulau dan pelabuhan tikus, ini juga pintu masuk penyelundupan narkoba. Penduduk Indonesia saat ini menjadi pasar peredaran narkoba, " kata Bambang.

Bambang mengajak masyarakat Dumai khususnya untuk sama-sama memikirkan bagaimana penjahat narkoba ini insaf dengan adanya hukuman yang membuat efek jera. Karena dengan narkoba bisa menyebabkan generasi negara menjadi rusak.

" Jika ditemukan, masyarakat dapat melapor ke Instuti Penerima Wajib Lapor (IPWL) kalau ada penyalahgunaan narkoba. Apabila masyarakat tak mau melapor malah dapat dikenakan sanksi hukum, " tegasnya.

Sub Koordinator Rehabilitasi BNNK Dumai
dr Herlina menyebutkan, pecandu narkoba sudah banyak, diantaranya ada dari pekerja, pelajar, dan masyarakat umum.

" Rehabilitasi dari mantan pengguna narkoba adalah suatu proses pemulihan klien gangguan penggunaan narkoba baik jangka pendek dan jangka panjang. Di Provinsi Riau ada berapa yayasan yang sudah bekerjasama dengan Kemensos," sebutnya.

Jika ada rehabilitasi, kata Dia, tidak di pungut biaya, hanya saja untuk akomodasi biaya memang dari keluarga rehabilitasi. " Kadang-kadang masyarakat malu untuk melapor tapi lebih malu lagi kalau sudah ketangkap, " kata Herlina.(cu)