Rohil Memiliki Kebun Sawit yang Luas

DPRD Imbau Pemkab Membangun Pabrik Minyak Goreng Di Rohil

BAGANSIAPIAPI (Surya24.com) - Ketua DPRD Rohil, Maston mengemukakan gagasan brilian dan harapan, menurutnya saatnya pemerintah membangun pabrik minyak goreng di Rohil.

Sebab sebagai salah satu Kabupaten di Provinsi Riau, Rohil termasuk penghasil sawit terbesar dan potensi ekonomisnya menjanjikan. Maston yang juga Ketua DPRD Rohil ini mengungkapkan gagasannya ini, Selasa (2/2/2022). Menurut politisi PDI Perjuangan ini berpegang dengan melihat potensi di miliki Rohil dari sektor Perkebunan dan penghasil sawit.

Selain itu, melihat di ditetapkannya HET (Harga Eceran Tertinggj) minyak goreng lewat Kemenperindag tertuang di PP Nomor : 2 Tahun 2022 tentang Perubahan Nomor ; 19 Tahun 2021 Tentang Kebijakan Pengaturan Eksport Domestik Market Obligrafika (MDO) dan Domistik Price Obligasi (DPO) dengan PP Nomor : 6 Tahun 2022 Tentang Penetapan Harga Eceran Minyak Goreng.

PP melalui Kemenperindag menetapkan harga minyak goreng curah 11.500 perliter, untuk kemasan sederhana 13.500 dan minyak goreng premium 14.000 perliter. Jika saja di Rohil ada pabrik minyak goreng maka HET dapat membantu menstabilkan harga.

" Kita di Rohil memiliki kebun sawit yang luas dan penghasil CPO terbesar sebagai bahan baku  minyak goreng. Sedangkan saat ini harga jual buah sawit turun, biaya produksi TBS turun drastis menjelang akhir Januari lalu, imbasnya ke petani sawit di daerah kita, " aku Maston. " Kita berharap pemerintah Provinsi Riau mengambil sikap meminta pemerintah pusat mengkaji ulang kebijakan dan mendirikan pabrik minyak goreng di Rohil," harap Maston.

Maston menambahkan saatnya Rohil di bangun pabrik minyak goreng mengingat potensi perkebunan sawit dan penghasil CPO. " Dengan berdirinya pabrik minyak goreng, selain dapat mengatasi harga juga perpeluang besar untuk menyerap tenaga kerja tempatan di Rohil, " sebutnya.

Apa yang diungkapkan wakil rakyat Rohil yang menjabat Ketua DPRD Rohil ini cukup beralasan, hal ini disebabkan harga TBS turun dan HET minyak goreng naik dikeluhkan petani sawit di Rohil saat ini. (HY)