Saksikan Pameran Lukisan Telaah Rasa di Kopi Macan Yogyakarta

Pameran lukisan “Telaah Rasa” di Kopi Macan, Bugisan, Yogyakarta

Surya24.com - SATU Kolektif menyelenggarakan pameran lukisan perdananya yang berjudul “Telaah Rasa” di Kopi Macan, Bugisan, Yogyakarta. Pameran ini menjadi bagian dari mata kuliah "Tinjauan Kelola Pameran" di Prodi S-1 Tata Kelola Seni, Fakultas Seni Rupa, ISI Yogyakarta. 

Selain menjadi bentuk pemenuhan tugas mahasiswa, pameran ini dibuat untuk menjadi sebuah ruang bagi seniman dan pengunjung untuk bersama menelaah perasaan dan melepaskan energi negatif dengan melalui seni.

"Pameran “Telaah Rasa” menggandeng seniman lintas generasi. Sehingga, pameran ini tidak hanya perihal unjuk emosional seniman dan pengunjung, namun juga menjadi tempat untuk saling memahami pergumulan perasaan pada masing-masing generasi yang tanpa disadari telah terpaut jauh oleh waktu," kata Kinan yang merupakan Narahubung Pameran “Telaah Rasa”.

Terdapat 14 perupa seni lukis yang akan berpartisipasi dalam pameran ini yakni Rocka Radipa, Krismarlianti, Rona Narendra, G. Prima Puspita Sari, Susiyo Guntur, Setiyoko, Kartiko Prawiro, Rahmad Afandi, Albertus Papiek, Varin Deasyafira, Prakadetto Alansa, dan Alminada Satrio. Selian itu, pameran ini juga akan diisi dengan video mapping oleh 3D designer, Warisdyo Bayu.

Terdapat 3 ruang utama dalam pameran “Telaah Rasa.” Ruang pertama yaitu Ruang Pamer, diisi dengan lukisan yang variatif. Ruang kedua yaitu Ruang Refleksi yang disajikan dengan 3D Video Mapping. Dan ruang terakhir adalah Ruang Katarsis. 

Ruangan pameran dibuat untuk melampiaskan emosi negatif manusia ke seni. Pengunjung bebas melukis apapun yang mereka rasakan di media yang disediakan. 

"Dalam pameran ini, pengunjung diajak untuk berkelana dengan imajinya tanpa ada batas. Karya-karya dalam pameran ini dapat di telaah sesuai dengan perasaan yang muncul dalam diri, sehingga proses telaah rasa mampu tercapai," ujar Kinan.

Disuguhkan berbagai macam karya seni lukis yang unik dan nyentrik, mampu membuat pengunjung merasakan relasi pada esensi yang diciptakan seniman dalam karyanya. **