P3MP Program Unggulan Dandim 0309/Solok Dilounching

KOTA SOLOK (Surya24.com)-Dihadiri oleh Wakapolres Solok Kota Kompol Joni Darmawan,SH, Kepala Dinas Ketahanan Pertanian Kabupaten Solok, perwakilan Kejari, Ketua LKAAM dan Bundo Kanduang kabupaten Solok, awak media, serta undangan lainnya. Dandim 0309/Solok, Letkol.Arm. Hendrik Setiawan.SE, melounching Program Pemberdayaan Prajurit dan Masyarakat Produktif (P3MP) Budidaya Jamur Tiram, Rabu (14/9), di Makodim Solok.

     Program unggulan yang terlahir dari inovasinya itu, juga berkemampuan untuk menjawab kelangkaan lapangan kerja serta untuk kembali membangkitkan perekonomian pasca Disrupsi yang disebabkan oleh Pandemi Covid-19.

Disela kesempatannya itu Letkol.Hendrik Setiawan mengenalkan rumah dan outlet tempat budidaya Jamur Tiram, serta seluruh tata cara atau proses produksi yang harus dilakukan. Dikatakannya, proses pembudidayaan Jamur Tiram, dimulai dari pembibitan (F0, F1 dan F2), pembuatan Baglog atau media tanam, rumah jamur, dan memproduksi.

"Baglog berbahan dasar serbuk sisa gergaji kayu, dicampur beberapa zat dan nutrisi untuk penopang pertumbuhan jamur tiram ," katanya.

Hasil dari budidaya itu atau Jamur Tiram, dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, seperti rendang jamur tiram, pepes, bakso, bakwan, tahu isi, pempek, jamur crispy, dan makanan ringan lainnya.

Kepada awak media, Dandim 0309/Solok mengatakan, pembudidayaan Jamur Tiram telah terbukti mampu meningkatkan perekonomian para prajurit yang terjun lansung sebagai penggiat jamur tiram. Dan manfaat serupa juga dirasakan oleh masyarakat yang ikut membudidayakannya.

"Hingga saat ini permintaan pasar terhadap Jamur Tiram terus meningkat, dan jelas hal ini adalah bisnis yang menjanjikan," imbuh Letkol.Arm Hendrik Setiawan.SE

Lebih jauh orang nomor satu di Kodim 0309/Solok itu mengatakan, walaupun pembudidayaan Jamur Tiram belum begitu lama digelutinya, namun sampai saat ini, ia telah dapat merekrut sebanyak tiga orang tenaga kerja dari warga sipil.

Letkol Hendrik Setiawan berharap, agar inovasi yang diluncurkanya itu dapat memotifasi dan menginspirasi masyarakat, dan menjadikan budidaya Jamur Tiram sebagai salah satu lapangan pekerjaan.

Inovasi yang menjadi Program unggulan Kodim 0309/Solok ini, mendapat sambutan positif dari pemerintah daerah serta dari kalangan pemikir yang ada, seperti yang dikatakan oleh kepala dinas Pertanian kabupaten Solok, Kenedi Hamzah, inovasi itu akan disosialisasikan kepada masyarakat dan akan dijadikan sebagai lapangan kerja alternatif.

Sementara itu pendapat lain juga disampaikan oleh ketu DPC Media Online Indonesia (MOI) kota Solok Wahyu Yudistira. Menurut wartawan yang akrab disapa dengan panggilan Ega itu, pembudidayaan Jamur Tiram adalah jawaban dari kelangkaan lapangan kerja Pasca Disrupsi yang disebabkan oleh Pandemi Covid-19.

"Ini merupakan inovasi dan gagasan yang hebat. Disaat usaha disektor lain Terkontraksi, Letkol.Arm. Hendrik Setiawan mampu mengapungkan pembudidayaan Jamur Tiram sebagai tulang punggung untuk menupang perekonomian, dan inilah yang harus didukung oleh pemerintah daerah " imbuh wartawan yang identik dengan rambut panjangnya itu.

Menurut Ega, membangkitkan kembali pertumbuhan ekonomi pasca dihempaskan oleh Pandemi Covid-19, menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Dalam hal itu diperlukan adanya intervensi dan inovasi terhadap usaha masyarakat seperti yang dilakukan oleh Dandim 0309/Solok.

Dia berharap, pemerintah daerah memberikan pandangan yang positif, dan mejadikan budidaya Jamur Tiram sebagai solusi ketersediaan lapangan pekerjaan.

"Pandemi Covid-19 telah meluluh lantakan perekonomian secara global. Banyak dari pekerja disektor formal banting stir kesektor lain. Fenomena yang diciptakan oleh Dandim 0309/Solok harus dimanfaatkan, dan dikembangkan secara berkelanjutan " pungkas Ega mengakhiri. (basa)