Korban Tewas Kecelakaan di Tol Pejagan Bukan Anak Orang Sembarangan: Air Mata Pak Jaksa Menitik saat Jemput Jenazah Putranya

(Dok: Dok. Polda Jateng via Detikcom)

JAKARTA (Surya24.com) - Anak dari Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung, Amir Yanto, menjadi korban meninggal dunia dalam kecelakaan beruntun yang terjadi di Tol Pejagan-Pemalang, Jawa Tengah, Minggu (18/9).

"Betul," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Ketut Sumedana saat dikonfirmasi.

Ketut belum menjelaskan lebih lanjut terkait kecelakaan yang menewaskan putra dari Amir yang diketahui berinisial MSA tersebut.

"Nanti saja ya. Saya lagi OTW ke rumah duka," ucapnya singkat dikutip cnnindonesia.

Sebelumnya, kecelakaan beruntun yang melibatkan 13 kendaraan terjadi di KM 253A ruas Tol Pejagan-Pemalang, Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada Minggu (18/9) sekitar pukul 14.00 WIB.

"Korban meninggal dunia 1 orang," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudusy dalam keterangannya.

Berdasarkan keterangan tertulis dari Kementerian Perhubungan, kecelakaan beruntut itu diduga disebabkan asap pembakaran lahan oleh warga di pinggir tol.

Insiden itu bermula saat sejumlah kendaraan sedang melintas di ruas tol tersebut menuju ke arah Semarang. Kemudian, kendaraan yang berada di paling depan terhalang kendaraan pandangannya akibat asap.

"Indikasi awal kejadian diakibatkan karena salah satu kendaraan pribadi (SUV) paling depan melintas TKP terhalang pandangan akibat asap pembakaran lahan oleh warga," kata keterangan tertulis dari Kementerian Perhubungan.

"Sesampainya di TKP pengemudi melakukan perlambatan (rem) mendadak yang berakibat kendaraan di belakangnya kurang antisipasi sehingga menabrak bagian belakang," lanjutnya.

Air Mata Jamintel Menitik

Sementara itu Jaksa Agung Muda Bidang Intelejen, Kejagung, Amir Yanto tak dapat menahan kesedihannya, saat menjemput jenazah putranya, Muhammad Singgih Adika (23). Penjemputan jenazah dilakukan Senin (19/9/2022) dini hari.

Muhammad Singgih Adika, menjadi korban tewas dalam tabrakan beruntun di Tol Pejagan-Pemalang Km 253 Kabupaten Brebes. Jenazah sempat disholatkan di Musala Rumah Sakit Bhakti Asih Kabupaten Brebes, lalu dibawa ke Jakarta, untuk dimakamkan.

Mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN) di Kota Solo tersebut, menjadi korban dalam tabrakan beruntun yang melibatkan 13 mobil. Kehadiran Amir Yanto untuk menjemput putranya tersebut, didampingi para pejabat kejaksaan di Jawa Tengah.

Pemulangan jenazah korban tabrakan beruntun tersebut, mendapat pengawalan dari petugas Patwal Polda Metro Jaya, serta diiringi mobil rombongan keluarga dan sejumlah pejabat Kejaksaan Agung, dan Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah.

Direktur Rumah Sakit Bhakti Asih, Khosiatun Azmi mengatakan, jenazah korban teridentifikasi setelah polisi menemukan identitas dan dokumen korban di laci mobil.

"Korban sudah meninggal dunia saat tiba di rumah sakit," tuturnya dikutip sindonews.com.

Kepala Kantor Perwakilan Jasa Raharja Pekalongan, Sugeng Prastowo mengatakan, seluruh korban tabrakan beruntun ini mendapat santunan dari Jasa Raharja.

"Besaran santunan untuk korban luka-luka Rp20 juta, sedangkan bagi korban meninggal dunia dan korban yang mengalami cacat permanen sebesar Rp50 juta," tuturnya.

Kasus tabrakan beruntun ini, masih dalam penanagan Satlantas Polres Brebes. Polisi masih melakukan penyelidikan, untuk mengungkap penyebab pasti tabrakan beruntun tersebut.***