Keluarga Ungkap Ada Perubahan Sikap Azyumardi Azra sebelum Wafat, Apa Itu? Ini Ulasannya

(Dok:Tribunnews.com)

JAKARTA (Surya24.com) - Almarhum Ketua Dewan Pers, Prof Dr Azyumardi Azra disebut mengalami perubahan sikap sebelum meninggal dunia.

Demikian diungkapkan Armia Putriana, yang merupakan Keponakan Ketua Dewan Pers Prof Dr Azyumardi Azra di rumah duka di Perumahan Puri Laras 2, Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (18/9/2022).

Belakangan ini, kata Armia, dirinya sering membantu pekerjaan pamannya kegiatan Ketua Umum Dewan Pers itu. Bahkan, ayah empat anak itu sempat seakan-akan menyerahkan urusan dunia.

“Bapak itu suka ngomong 'yaudahlah' bicara ke anak bungsunya 'ayah udahlah untuk duniawi, i'm done' jadi yang terakhir memang kata katanya udah i'm done,” kata Armia dikutip tribunnews.com.

Tidak berhenti di situ, Armia mengatakan almarhum tidak menghabiskan waktu lama saat pergi ke luar kota. Sebelum ke Kuala Lumpur, Azyumari mengunjungi Kota Padang selama satu pekan.

 

"Kata info temannya di Padang, ternyata dia juga makan (masakan) Padang, dia lebih bergairah. Kalau kata orang padang, 'malampek salero'," ungkap Armia.

Selain itu, Azyumardi juga tidak pernah membawa oleh-oleh untuk keluarga saat berpergian.

Namun, sebelum ke Kuala Lumpur, almarhum membawa banyak oleh-oleh dari Padang untuk cucu-cucunya.

"Mukanya happy bahagia. Bapak kan memang agak bermasalah dengan kakinya, suka sakit kalau jalan. Ini enggak. Dia bilang dia jalan-jalan terus enggak sakit," tutur Armia.

Untuk diketahui, jenazah Ketua Dewan Pers, Prof Dr Azyumardi Azra sedang dalam proses pemulangan ke Indonesia setelah dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Serdang, Selangor, Malaysia pada Minggu (18/9/2022).

Hal itu dikatakan Armia Putriana, yang merupakan Keponakan Ketua Dewan Pers Prof Dr Azyumardi Azra di rumah duka di Perumahan Puri Laras 2, Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (18/9/2022).

“Sekarang lagi proses pemulangan. Jadi karena bapak positif Covid, pihak rumah sakit tidak mengizinkan untuk dibawa ke sini,” kata Armia.

 

Pemerintah melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia, lanjut dia, sudah berkoodinasi agar jenazah dapat segera dipulangkan.

"Pihak Indonesia sudah koordinasi dengan KBRI sana agar bisa dipulangkan," katanya.

"Ini masih proses mohon doanya aja supaya prosesnya berjalan lancar agar bapak bisa dipulangkan ke sini," tambah Armia.

Sebelumnya diketahui, Prof Azyumardi Azra mengalami sesak napas saat berada di dalam pesawat untuk kunjungan kerja menuju Malaysia.

Azyumardi kemudian menjalani perawatan intensif oleh tim dokter di Rumah Sakit Selangor, Malaysia.

Hermono mengatakan, tim dokter menyampaikan bahwa Prof Azra belum bisa dipindahkan ke rumah sakit lain sampai kondisinya lebih stabil.

Berdasarkan keterangan pihak rumah sakit, kata dia, Azyumardi dirawat di ruang zona merah yang lazimnya digunakan untuk perawatan pasien Covid-19.

Azyumardi di Malaysia dalam rangka memenuhi undangan dari Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) untuk menghadiri Konferensi Internasional Kosmopolitan Islam yang dilaksanakan di Selangor, Malaysia, pada 17 September.

 

Presiden ABIM Muhammad Faisal Abd Aziz saat ditemui di Rumah Sakit Serdang pada Jumat (16/9/2022) sore mengatakan, Azyumardi akan menjadi salah satu pembicara dalam konferensi tersebut.

Beberapa pembicara lainnya berasal dari Malaysia, Indonesia, dan Brunei Darussalam. Konferensi itu akan dibuka oleh Ketua Emeritus Institut Internasional Pemikiran Islam (IIIT) Anwar Ibrahim.

Wakil Presiden ABIM Muhammad Shazni yang menjemput Azyumardi di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) mengatakan, pada Jumat pukul 15.33 waktu setempat, setelah pesawat tiba, dia masih sempat berkomunikasi lewat WhatAapp.

Namun, Shazni tidak sempat bertemu karena Ketua Dewan Pers tersebut langsung dibawa ke rumah sakit dengan ambulans.***