Penjelasan Sains Soal Gempa Bumi Tercantum di Alquran, Ternyata Salah Satu Tanda Kiamat

(Foto: Naypong)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Bencana seperti gempa Bumi bisa dijelaskan dengan pendekatan sains, dan ini juga tercantum di Alquran. Ia juga dinilai sebagai salah satu tanda kiamat.

Kehancuran dunia telah diungkap dalam penjelasan yang dipaparkan ilmuwan. Kiamat mengakibatkan dunia menjadi hancur, termasuk Bumi yang dihuni oleh manusia.

Dalam buku Tafsir Ilmi 'Kiamat dalam perspektif Alquran dan Sains' yang disusun oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjelaskan mengenai kondisi Bumi dan gunung pada hari kiamat.

Allah SWT berfirman dalam ayat Alquran mengungkap mengenai Bumi yang berguncang.

“Jangan (berbuat demikian). Apabila Bumi diguncangkan berturut-turut,” (QS. Al-Fajr: 21)

Melansir okezone.com, dari ayat tersebut bisa dijelaskan bahwa ketika kiamat tiba, Bumi akan diguncangkan dengan sangat dahsyat dan bertubi-tubi. Gunung-gunung diangkat dengan satu angkatan, lalu diempaskan, hingga Bumi terbelah.

Isi gunung dimuntahkan hingga seakan perut Bumi menjadi kosong karenanya. Selain gempa tektonik yang membelah Bumi karena patahan-patahan lempeng, letusan gunung yang hebat memuntahkan lahar dan mengisi semua cekungan Bumi.

Sebagian pakar berpendapat bahwa kiamat kecil tidak hanya menimpa manusia, tetapi juga benda-benda di alam raya. Kehancuran berskala kecil seperti gempa Bumi, gunung meletus, banjir dan lainnya juga termasuk kiamat kecil.

Yang demikian karena peristiwa ini menimbulkan kerusakan di lokasi kejadian. Kiamat kecil seperti ini adakalanya terjadi karena faktor alamiah yang tidak dapat dihindarkan atau karena perbuatan manusia.

Bukti sains menunjukkan bahwa lapisan bumi mengandung 20 padatan, yaitu lapisan Litosfir (kedalaman sekira 100 km), lapisan kerak dan selubung (ketebalan 500 hingga 1.000 km), dan 80 persen sisanya adalah air dan magma yang panas.

Lapisan padat atau lapisan teratas Bumi bagaikan lempengan tipis yang terapung di atas lapisan magma. Sehingga, lempeng ini akan selalu bergerak dan mengalami berbagai tekanan menghasilkan tabrakan, patahan, getaran maupun guncangan.

Meskipun patahan hanya beberapa sentimeter saja, akan dapat menghasilkan getaran hebat di permukaan Bumi.***