Apa Warna Bulan yang Sebenarnya? Ini Penjelasannya

Ilustrasi bulan purnama. (Dok: PEXELS/João Luccas)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Bulan tampak bersinar karena memantulkan cahaya dari Matahari karena Bulan sebenarnya tidak menghasilkan cahayanya sendiri. Bahkan, Bulan tidak memantulkan banyak cahaya untuk bersinar, hanya 3 hingga 12 persen dari sinar matahari yang mengenainya.

Warna Bulan, seperti yang terlihat dari Bumi, bisa sangat bervariasi, mulai dari merah, putih, atau kuning. Dilansir dari ZME Science, perbedaan warna ini disebabkan oleh fenomena optik di atmosfer Bumi. Dengan kata lain, warna yang terlihat dari Bumi hanya warna yang tampak, sedangkan warna sebenarnya tidak bergantung pada gangguan optik.

Dilansir dari NASA, warna Bulan bergantung pada kondisi di malam hari. Di luar atmosfer Bumi, Bulan yang gelap, yang bersinar oleh pantulan sinar matahari, tampak berwarna abu-abu kecoklatan yang indah. Dilihat dari dalam atmosfer Bumi, Bulan dapat terlihat sangat berbeda. Bulan yang berwarna merah atau kuning biasanya menunjukkan bulan yang terlihat di dekat cakrawala.

Di sana, tulis kompas.com, sebagian cahaya biru telah tersebar melalui jalur panjang melalui atmosfer Bumi, yang terkadang sarat dengan debu halus. Baca juga: Apa Saja Ciri-ciri Bulan? Kemudian, Bulan berwarna biru lebih jarang terlihat dan dapat menunjukkan bahwa Bulan terlihat melalui atmosfer yang membawa partikel debu yang lebih besar.

Bulan juga bisa tampak berwarna ungu. Apa yang menyebabkan Bulan berwarna ungu masih tidak jelas. Ini mungkin kombinasi dari beberapa efek.***