Bagaimana Cara Ilmuwan Terjemahkan Bahasa Kuno? Begini Jawabannya

(Dok: MIT News)

JAKARTA (Surya24.com)- Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi satu dengan yang lainnya, sehingga bisa saling memahami apa yang dikatakan lawan bicaranya. Misalnya, ketika sedang menonton film dengan bahasa asing, mungkin kita terbiasa membaca terjemahan bahasa yang ditampilkan. Bahkan bahasa yang abjadnya berbeda pun sudah ada yang menerjemahkan ke dalam bahasa yang kita mengerti.

Adanya penerjemah bahasa membuat kita belajar bahasa-bahasa asing yang sebelumnya kita tidak ketahui menjadi tahu. Namun, apakah pernah terlintas dalam pikiran kamu, bagaimana cara ilmuwan bisa mengetahui bahasa yang sudah punah atau tidak ada kamus untuk menerjemahkannya?

Dilansir dari kanal YouTube Kok Bisa?, Rabu (12/10/2022), salah satu bahasa asing yang sudah punah adalah bahasa Mesir zaman dahulu, di mana ada simbol-simbol dan gambar yang sulit untuk dimengerti.

Sebuah benda misterius, yaitu bongkahan batu besar dengan beratnya setara 12 orang dewasa yang disebut Rosetta Stone, ditemukan tahun 1799 di Rasyid, Mesir. Batu ini berisi tulisan atau catatan-catatan dari 2.000 tahun yang lalu.

Batu ini, tulis okezone.com, menyimpan informasi yang tidak ada satupun orang mengerti dan mengetahui apa yang disampaikan di dalamnya. Tetapi, Dua orang ilmuwan, Thomas Young dan Jean-Francois Champollion, bersaing untuk menerjemahkan tulisan dari batu tersebut.

Setelah bertahun-tahun diteliti, hasil akhirnya terpecahkan dan hal ini merupakan sepenggal dari sejarah zaman Mesir dahulu. Tulisan pada batu tersebut menggunakan tiga jenis bahasa, yaitu Hieroglyph (ritual keagamaan), Naskah Demotik (bahasa sehari-hari penduduk di masa tersebut), dan Yunani Kuno.

Isi tulisan tersebut membawa pesan yang sama, di mana berisi tentang dukungan untuk Raja Mesir saat itu, Ptolemy V. Prasasti kuno tersebut dibuat untuk memberi informasi kejayaan sang raja sehingga dibuat dalam tiga bahasa agar masyarakat dapat membacanya.

Pada dasarnya proses untuk memecahkan bahasa yang telah punah sangatlah sulit. Dibutuhkan waktu yang cukup lama dan proses yang panjang bagi ilmuwan untuk menerjemahkannya. Mereka murni melakukan penyandian langsung tanpa kode enkripsi, tetapi tetap berhasil untuk menerjemahkannya.

Proses penerjemahan bahasa yang sudah punah seperti ini salah satunya menggunakan metode saling silang antarbahasa. Bukan hanya untuk Hieroglyph Mesir saja, tetapi bisa juga untuk Persia Kuno, Elam, dan Babilon.

Saat ini, para ilmuwan tengah mencoba menerjemahkan bahasa dan menghidupkan kembali bahasa-bahasa yang sudah punah dengan bantuan Artifical Intellegent (AI). Dengan adanya prasasti sejarah dari berbagai peradaban tersebut, kita jadi tahu gambaran tentang sejarah ribuan tahun yang lalu.***