JAKARTA (Surya24.com) -Pocong memang menjadi salah satu kearifan lokal Indonesia. Sosok yang sering digunakan di film horor ini memang cukup menakutkan, lantaran erat dengan kematian.

Awalnya, pocong disebut hadir ketika tali pocong tidak dilepas, yang mengakibatkan jenazah tersebut menghantui orang-orang untuk meminta bantuan melepaskan talinya. Tapi, ada juga orang dengan sengaja tidak melepas tali pocong demi tujuan balas dendam. Ini yang terjadi pada seorang ibu di daerah Jawa Tengah.

 

Menurut cerita Anak Indigo, Furi Harun, si ibu merasa sangat kesal dan marah karena anaknya meninggal dunia dalam kondisi yang sangat tragis. Ya, putri kesayangannya tewas setelah diperkosa dan dibunuh.

Pocong

Tidak terima atas kematian anaknya, si ibu nekat untuk tidak melepas tali pocong anaknya demi balas dendam kepada pelaku pemerkosaan dan pembunuhan.

"Kejadian ini pernah terjadi di salah satu kota di Jawa Tengah. Saking keselnya si ibu, dia meminta kepada orang yang menguburkan jasad putrinya agar tidak lepas tali pocong demi balas dendam," terang Furi Harun saat dihubungi MNC Portal.

Singkat cerita, arwah putri si ibu ini gentayangan, mencari pelaku pemerkosa dan pembunuh dirinya. Di kejadian itu, polisi memang belum menemukan siapa pemerkosa dan pembunuh perempuan tersebut.

'Walaupun sudah ada tersangka dan terduga, tapi tidak terbukti. Makanya si ibu begitu dendam dan ingin sekali arwah putrinya memberikan 'pelajaran' kepada pelaku," tambah Furi.

Tapi, sayang sungguh disayang, setelah berpuluh-puluh tahun kemudian, si ibu meninggal dunia, keluarnya juga sudah meninggal, dan pelaku belum juga terungkap. Alhasil, arwah korban pemerkosaan dan pembunuhan ini masih gentayangan.

Menurut Furi, si arwah masih memiliki tujuan untuk membalas dendam kepada pelaku, meskipun mungkin pembunuh dan pemerkosanya benar-benar tidak diketahui keberadaannya.

Dari kejadian, ini dapat diambil pelajaran bahwa niat balas dendam dengan tidak melepas tali pocong mungkin bukan keputusan yang tepat. Sebab, arwah jenazah tidak tenang sampai dendamnya terbalaskan.***