Staf Ahli Bupati Bengkalis Pimpin Rakor Lanjutan Pengendalian Inflasi 2022

BENGKALIS (Surya24.com) - Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Bengkalis Johansyah Syafri memimpin rapat koordinasi terbatas lanjutan review roadmap TPID Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten Bengkalis tahun 2022, Senin 17 Oktober 2022, di ruang rapat Wakil Bupati Bengkalis.

Rakor terbatas tersebut, dihadiri sejumlah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yakni Kabag Perekonomian Khairi Fahrizal, Kadis Sosial Hj. Martini, Kadis Dagperin, Zulpan, Plt. Kadis Ketapang Bengkalis Surya Suhersi, Kabid Perikanan Tangkap Muchlizar, Dinas Perkebunan Syahrudin, Kabid TP DTPHP Rafiani dan Bappeda Bengkalis Sufriyanti.

Johan mengatakan, rakor terbatas lanjutan pengendalian inflasi ini, merupakan tindaklanjut instruksi Gubernur Provinsi Riau pada 14 Oktober 2022 lalu. Dan instruksi Bupati Bengkalis Kasmarni, yang disampaikan Sekretaris Daerah Bustami HY saat memimpin Apel HKN di halaman Kantor Bupati Bengkalis, Senin 17 Oktober 2022. Dalam upaya menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok dan pangan  yang bergejolak dan berdampak pada inflasi daerah.

Pada rapat tersebut mantan Kepala Dinas Kominfotik Bengkalis, mengajak kepada seluruh Tim Pengededalian Inflasi Daerah Kabupaten Bengkalis untuk segera melakukan perencanaan yang serius agar angka inflasi di Kabupaten Bengkalis turun dari 6,75 persen tahun 2022 menjadi 2,50 persen tahun 2024 mendatang.

Pada kesempatan itu juga Johan menyampaikan strategi atau cara pengendalian inflasi, dengan alur berpikir yakni on budget, on target dan on quality.

“Keberhasilan program pengendalian inflasi, tidak terlepas melalui strategi 4K, yakni menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif,”ujar Johan.

Kepada TPID juga Johan berharap untuk memiliki inovasi terhadap pengendalian inflasi di Kabupaten Bengkalis, seperti yang disampaikan Gubri dan Bupati Bengkalis, kepada seluruh ASN serta masyarakat agar sama-sama mendukung program gerakan menanam cabe.

“Kita selaku TPID harus mendukung program ini, dan kita harus segera membuat strategi bagaiman program tersebut dapat terlaksana dengan baik, setidaknya dengan program ini kebutuhan rumah tangga dapat terpenuhi dari hasil tanaman yang ada. Jika produksinya bagus justru akan meningkatkan perekonomian keluarga," ucapnya.(rls)