Harus Angkat Kaki Setelah Bercinta Biar Cepat Hamil, Apakah Mitos? Simak Yuk Ini 6 Ulasannya

(Dok: iStock/FilippoBacci)

JAKARTA (Surya24,com) - Mulai dari konten TikTok hingga tips yang diberikan kerabat, banyak sekali informasi tentang cara-cara yang perlu dilakukan jika ingin cepat hamil. Padahal, tak semua informasi itu benar. Beberapa informasi tentang kehamilan yang beredar justru menyesatkan.

Dari berbagai sumber, berikut mitos-mitos agar cepat hamil yang tak perlu dipercaya.

Mitos #1: Bercinta posisi misionaris membantu sperma mencapai sel telur

Konon, bercinta dalam posisi misionaris bisa meningkatkan peluang hamil. Apalagi jika disudahi dengan posisi telentang atau kedua kaki wanita yang diangkat lurus ke atas.

Namun, dokter spesialis kandungan Rachel Urrutia mengatakan bahwa posisi tersebut tak ada pengaruhnya terhadap peluang kehamilan.

Mengutip Insider, disebutkan bahwa setiap orang punya peluang hamil saat bercinta dengan beragam posisi. Hingga saat ini belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan posisi tertentu dapat meningkatkan peluang hamil.

Mitos #2: Bisa cepat hamil jika berhubungan seks setiap hari

Banyak orang percaya bahwa dengan bercinta setiap hari, maka semakin besar pula kemungkinan untuk melakukan hubungan intim saat masa subur.

Namun, terlalu sering berhubungan seks juga akan menjadi sia-sia pada akhirnya. Alih-alih setiap hari, Anda disarankan untuk menggunakan kalender kesuburan. Cobalah bercinta di saat masa subur. Menurut Center for Disease and Prevention Control (CDC), umumnya wanita berovulasi 2-3 minggu setelah hari pertama menstruasi.

Mitos #3: Orgasme membantu mempercepat proses kehamilan

Faktanya, orgasme tidak memengaruhi peluang untuk hamil. Teori bahwa orgasme membantu menarik sperma ke dalam rahim yang berkontraksi telah dibantah oleh penelitian yang menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara orgasme dan peluang hamil.

Mitos #4: Stres tak berpengaruh pada peluang hamil

Hingga saat ini, hubungan antara stres dan peluang hamil masih dieksplorasi. Kendati demikian, peneliti menemukan beberapa bukti bahwa dalam kondisi stres, wanita lebih sulit hamil.

Kendati demikian, tak jelas bagaimana stres bisa berdampak pada kesuburan. Yang jelas, para ahli sepakat bahwa menekan tingkat stres bisa meningkatkan peluang hamil.

Mitos #5: Makan tauge dan kurma muda bisa tingkatkan kesuburan

Banyak yang menyarankan untuk mengonsumsi lebih banyak kedelai, tauge, atau kurma muda untuk meningkatkan kesuburan.

Namun, masih sedikit bukti bahwa makan makanan tertentu dapat meningkatkan kesuburan. Ahli bedah reproduksi Nicole Noyes pun menyetujui bahwa apa pun yang Anda makan tidak akan memengaruhi kesuburan.

Dokter spesialis kandungan di Rumah Sakit YPK Mandiri Andon Hestiantoro juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, hingga saat ini belum ada bukti penelitian yang menunjukkan konsumsi kurma muda akan mempercepat terjadinya kehamilan.

"Kehamilan hanya bisa terjadi ketika kualitas sperma dan indung telur dalam kondisi prima. Tapi tidak masalah kalau mau makan kurma muda atau tauge. Kurma ini kan buah, ya bagus untuk kesehatan. Tauge juga sayuran yang kaya serat," imbuhnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (8/11).

Namun demikian, Andon tak menyarankan pasangan untuk bergantung pada makanan-makanan tertentu demi bisa hamil.

"Intinya, hamil hanya bisa ditentukan oleh sperma dan indung telur yang prima," ucap Andon lebih lanjut.

Mitos #6: Perlu angkat kaki agar cepat hamil

Mitos agar cepat hamil lainnya yang banyak dipercaya adalah mengangkat kaki sembari menempatkan bantal di bawah pinggul setelah bercinta. Namun, banyak ahli membantahnya.

Faktanya, sperma membutuhkan waktu untuk bisa sampai ke sel telur.

 

Andon juga menegaskan bahwa hingga saat ini tidak pernah ada bukti penelitian yang menunjukkan bahwa mengangkat kaki segera setelah bercinta akan mempercepat proses kehamilan.***