Tari Jaranan, Seni Kesurupan Roh Makan Pecahan Beling Hingga Minta Dicambuk

(Dok: Pixabay)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Sudah menjadi hal yang lazim apabila budaya dan kesenian Indonesia memiliki unsur-unsur misteri atau mistis di dalamnya. Seperti salah satunya ialah Tarian Jaranan, kesenian yang seringkali ditampilkan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur ini dalam penampilannya memiliki unsur-unsur mistis yang menarik untuk diketahui.

Apa saja ya? Berikut ulasan suara.com, mengenai Tari Jaranan yang telah kami rangkum dari berbagai sumber.

 

Tari Jaranan

Dalam bahasa Jawa, jaran memiliki arti kuda. Selaras dengan penampilan tarian jaranan yang menggunakan properti kuda. Tentunya bukan kuda sungguhan, meainkan kuda mainan yang terbuat dari anyaman bambu.

Para penari dalam penampilannya menunggang kuda buatan sambil membawa cambuk, sembari diiringi gamelan yang berupa; gendang, saron, dan gong sebagai musik pengiringnya.

Penari tarian ini mempresentasikan pasukan kerajaan yang menunggangi kuda. Sedangkan pemain gamelan mempresentasikan pemusik yang memainkan alat musik dari besi.

Unsur mistis

Keunikan dari tarian ini ialah penarinya mengalami kesurupan dalam penampilannya. Biasanya, sebelum pertunjukan berlangsung, akan ada pawang yang bertugas memanggil roh.

Dalam pemanggilan rohnya, pawang akan mengolesi gamelan dengan minyak. Ia juga menyiapkan sesajen, seperti; beras, daun singkong, air mineral, dan kopi. Untuk selanjutnya ia akan membaca mantra dengan tujuan memanggil roh.

Roh yang datang pun akan bermacam-macam, misalnya roh dari binatang buas semacam harimau dan ular. Setelah roh terpanggil, pawang akan membisikki sesuatu ke arah penari, yang nantinya penari akan kesurupan.

Saat penari kesurupan, penari tersebut akan menari dengan gerakan tergantung roh apa yang memasuki mereka. Misalnya, bila roh harimau yang memasuki tubuh mereka, biasanya penari tersebut akan mengaum mirip harimau.

Aksi selanjutnya yang paling membuat bergidik ialah ketika penari tersebut akan memakan beling atau pecahan kaca. Bukan hanya dimakan, tapi sekaligus ditelan.

Tidak berakhir disitu kengeriannya, saat akan berakhirnya tarian dan roh yang memasuki penari akan diusir, biasanya roh dalam tubuh penari tersebut akan meminta hal yang aneh. Seperti, meminta untuk dicambuk.***