Pengalaman Misteri Bu Tri Pengawas Sekolah, Kok Bisa Tiba-tiba Nyasar Berbelok ke Arah Makam, Ada Apa?

(Dok: harian merapi.com/Pramono Estu)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Kisah pengalaman misteri Bu Tri seorang pengawas sekolah dasar. Ia heran kok bisa tiba-tiba nyasar berbelok ke arah makam.

Bu Tri mengunjungi sekolah yang ada di dekat makam pagi itu.

Ia seorang pengawas sekolah dasar yang baru. Ia bermaksud memberikan evaluasi sekolah itu untuk diakreditasi.

Mengutip harian merapi.com, setiap bulan sekali Bu Tri memang pasti datang ke setiap sekolah, termasuk juga ke tempat tugas Pak Ran.

Ia guru senior di sekolah ini. Tak heran jika ia tahu segala hal yang berada di sekolah dan sekitarnya. Termasuk keunikan jalan yang menuju ke sekolahnya.

Pertigaan itu ada sejak masih berbebatuan putih yang menjadi pengerasnya. Maksudnya agar saat hujan tak lagi becek atau jadi licin.

Karena pernah terjadi ada seorang guru yang tergelincir gara-gara habis hujan melewatinya.

Kini pertigaan tersebut sudah beraspal sehingga dapat memperlancar jalan ke sekolah. Sekolah ini dari jalan provinsi itu hanya 200-an meter.

Di pertigaan itu, sebelah utaranya ada kuburan desa. Warga sering melihat beberapa keanehan di tempat pertigaan ini. Sebagaimana yang menimpa bu pengawas ini.

Kala itu Bu Tri sejak dari rumah ingin ke sekolah Pak Ran. Tak diduga tahu-tahu terjebak masuk ke makam.

 

Ia tersadar begitu sepeda motornya mengenai tiang penyangga bangunan yang untuk menyimpan peralatan makam.

Seperti keranda dan juga perlengkapan cangkul dan linggis.

“Wadew! Masuk makam!” batin Bu Tri dengan sangat kaget.

Padahal sejak awal ia mengira masuk sekolah yang dituju. Segera saja ia putar sepeda motornya dengan rasa gemetar.

Sepeda diputar dan langsung nggeblas ke sekaolah Pak Ran. Sampai di sekolah Bu Tri masih gemetar, menjelaskan apa yang baru saja dialaminya.

“Sak niki ngunjuk riyin, Bu (sekarang minum dulu, Bu)," kata Pak Ran mempersilakan padanya.

Setelah tenang, Pak Ran menjelaskan. Bahwa soal kejadian yang mengerjai seseorang, dimana saat belok ke sekolah itu ternyata diputar arahnya.

Kurban tahu-tahu berada di area makam. "Untuk itu, sebelum belok alangkah baik berhenti dulu,” jelas Pak Ran. (Seperti dikisahkan WA Sutanto di Koran Merapi) *