Dua Peristiwa Gegerkan Makam Sunan Giri dan Sunan Ampel Surabaya, Satu Pelajar Meninggal Dunia, Apa Itu?

Dua peristiwa menggegerkan makam Sunan Giri Gresik dan Sunan Ampel Surabaya (Dok: Beritajatim.com)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Dalam dua hari, Minggu dan Senin (25-26/12/2022) dua peristiwa membuat gaduh wisata religi Makam Sunan Giri di Gresik dan Makan Sunan Ampel Kota Surabaya, Jawa Timur ( Jatim ).

Musim liburan akhir tahun, dua lokasi wisata itu memang ramai dikunjungi warga, terutama para peziarah. Peristiwa pertama di makam Sunan Giri. Seorang pelajar meninggal dunia dan lima orang lainnya mengalami luka serius.

Dikutip dari joglosuara.com, ini terjadi setelah kecelakaan beruntun terjadi di kawasan itu. Para korban ini merupakan wisatawan yang dalam perjalanan pulang usai berziarah makam wali songo tersebut.

Kecelakaan beruntun itu terjadi Minngu kemarin, pukul 09.45 WIB. Bermula saat mobil Toyota Innova D 1140 AIH yang dikemudikan Bambang Suteja (62) warga asal Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung hendak parkir di tepi jalan.

Setelah parkir pengemudi Toyota Innova itu lupa tidak menetralkan porsneling. Saat mau turun, kaki kirinya malah menginjak pedal gas. Sehingga menabrak mobil di depannya.

"Saya lupa menetralkan kaki kiri malah menginjak gas. Spontan mobil menabrak mobil yang parkir di depan," ujar Bambang, dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Senin (26/12/2022).

Akibat kerasnya benturan itu menyebabkan mobil Daihatsu Ayla L 1481 JQ milik M. Khoirur Roziqin (36) warga Tenggilis Surabaya, terdorong ke depan lalu menabrak bus milik DPRD Kota Surabaya L 7588 AP di depannya.

Naasnya, saat kejadian laka beruntun itu, berdiri sejumlah pelajar SMP yang baru turun dari ojek usai berziarah di Makam Sunan Giri. Sehingga, satu pelajar tergencet kerasnya benturan tersebut mengakibatkan meninggal dunia.

Korban atas nama Zahra Amira (13) asal Desa Watugede, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri meninggal dunia. Sementara lima pelajar lainnya mengalami luka-luka. Di antaranya, Kaeylia Dinda Pramweswari (13) warga Jalan Sarinjing RT 03 RW 03 Desa Darungan, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.

Kemudian, Elsa Yosephia (13) asal Desa Sambirejo, Kecamatan Pare, Mega Aura Lestari (13) asal Sisadane Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Selanjutnya, Putri Silvi Lambang Sari (13) asal Desa Turus, Kecamatan Pare, dan Neifa Vizzela (13) asal Jalan Bendosari RW 04, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.

 

Semua pelajar yang mengalami luka-luka itu, dibawa ke Rumah Sakit Semen Gresik menjalani perawatan medis. Para korban merupakan rombongan ziarah dari Kabupaten Kediri. Bus yang ditumpangi diparkir di Kawasan Makam Sunan Giri.

Di lokasi makam Sunan Ampel Surabaya berbeda ceritanya. Para peziarah gaduh setelah seorang pencobet tertangkap dan berhasil digebuki warga. Tetapi ketika polisi datang ke lokasi, copet tersebut malah hilang.

Peristiwa tersebut berlangsung di Jalan Nyamplungan, Kecamatan Semampir, pada Minggu malam (25/12/2022). Pelaku yang sempat jadi sasaran kemarahan warga gagal ditangkap lantaran tak ada di lokasi saat polisi tiba.

Pelaku gagal mencopet ponsel seorang wisatawan yang berkunjung ke Ampel. Pelaku yang terpergok lantas diteriaki dan sempat menjadi samsak hidup warga.

Kanit Reskrim Polsek Semampir, Iptu Doni Setiawan, membenarkan jika pelaku berhasil lolos walaupun telah dipukuli warga. Hal itu diketahui usai anggota Polsek Semampir mendatangi lokasi.

"Kemarin setelah dapat info dari masyarakat, itu piket gabungan langsung ke TKP. Waktu sampek TKP ternyata pelakunya sudah nggak ada," kata Doni katanya menambahkan.

 

Polisi menduga, pelaku yang hingga kini belum diketahui identitasnya itu diamankan sendiri oleh komplotannya yang mengaku kepada warga jika anggota Polisi.

"Mungkin diamankan komplotannya yang mengaku polisi, warga bilang kalau sudah dibawa ke Polsek Semampir tapi kami gak menerima pelakunya," katanya.

Setelah balik dari lokasi kejadian untuk mengambil pelaku, polisi hanya mendapati korban yang berada di Polsek Semampir untuk membuat laporan.

"Sangat disayangkan sebetulnya. Kami di polsek hanya menerima korban saja, dan saya dorong untuk buat laporan. Iya, masih penyelidikan," tuturnya.***