Apa Tanda Kepribadian Ganda Seperti yang Dituduhkan Pada Brigadir J? Simak Yuk

ilustrasi kepribadian ganda (Dok: geralt/Pixabay)

(Surya24.com) JAKARTA - Penasihat hukum Putri Candrawathi menyebut almarhum Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J mengidap gangguan kepribadian ganda. Apa tanda kepribadian ganda?

Tuduhan tersebut timbul usai pihak pengacara tersebut menduga Brigadir J bersikap beda antara saat bersama keluarga dan saat bersama rekan kerja atau temannya. Lantas, apa tanda kepribadian ganda?

Menukil Cleveland Clinic, ditulis cnnindonesia.com, gangguan kepribadian ganda atau yang disebut dissociative identity disorder (DID) adalah kondisi kesehatan mental yang membuat penderitanya memiliki dua atau lebih identitas yang berbeda.

 

Kepribadian ini mengontrol perilaku pengidap pada waktu yang berbeda. Setiap identitas memiliki sejarah pribadi, sifat-sifat, kesukaan dan ketidaksukaan yang berbeda-beda.

Gangguan kepribadian ganda dianggap sebagai kondisi psikologis yang kompleks yang kemungkinan disebabkan oleh banyak faktor, termasuk trauma parah selama masa kanak-kanak. Misalnya, kekerasan fisik, kekerasan seksual, atau emosional ekstrem yang berulang.

Pada dasarnya, gangguan ini adalah bentuk parah dari disosiasi atau proses mental yang menghasilkan kurangnya koneksi dalam pikiran, ingatan, perasaan, tindakan, atau rasa identitasnya. Aspek disosiatif dianggap sebagai mekanisme koping sehingga membuat penderitanya menutup diri atau memisahkan diri dari situasi atau pengalaman yang traumatis atau menyakitkan.

Lalu apa sebenarnya yang menjadi tanda kepribadian ganda??

Penderita gangguan kepribadian ganda memiliki atau memerankan dua atau lebih identitas yang berbeda. Identitas "inti" adalah kepribadian orang tersebut sehari-hari. Identitas "alter" adalah kepribadian alternatif dari dirinya. Beberapa penderita gangguan ini memiliki hingga 100 identitas.

Identitas-identitas ini cenderung sangat berbeda dengan satu sama lain. Identitas tersebut mungkin memiliki jenis kelamin, etnis, minat, dan cara berinteraksi yang berbeda dengan lingkungan mereka.

Tanda-tanda kepribadian ganda yang sudah fatal bisa menyebabkan depresi dan kecemasan kronis. Tak jarang orang yang mengidapnya bisa melukai orang lain.

Gejala umum dan tanda kepribadian ganda lainnya dapat mencakup:

- kecemasan,

- delusi,

- depresi,

- disorientasi,

- penyalahgunaan obat atau alkohol,

- hilang ingatan, dan

- pikiran bunuh diri atau menyakiti diri sendiri.

Tidak ada perawatan obat yang mapan untuk mengobati gangguan dan tanda kepribadian ganda. Pendekatan berbasis psikologis pun disebut menjadi terapi andalan.***