Pengalaman Misteri Mas Genta Tersesat di Pasar Gaib Pantai Greweng Gunungkidul

(Dok: Sibhe)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Libur panjang selalu dinanti oleh setiap orang. Begitu juga Genta. Jauh hari sebelumnya, ia sudah merencanakan mengisi liburan bersama sahabatnya.

Baginya pantai selalu menjadi destinasi favorit untuk didatangi. Liburan kali ini mereka memutuskan akan berkemah di Pantai Greweng Gunungkidul yang terkenal keasriannya.

Pantai tersebut dipilih karena keberadaannya belum diketahui banyak orang. elain liburan, Genta memiliki misi lain dalam kunjungannya kali ini.

Ia berencana mengambil pasir laut dan karang di Pantai Greweng untuk mempercantik kolam ikannya.

Setelah persiapannya dirasa beres, ia meluncur menghampiri teman-temannya yang ternyata sudah menunggunya.

“Si Raja ngaret baru datang nich” celetuk Rasman dengan nada kesal.

“Sorry Bro, tadi harus ngasih makan ikan dulu, timpal Genta sambil tersenyum.

“Kebanyakan alasan lu, yuk cus," sambung Araujo.

Perjalanan mereka menuju lokasi tidak hanya ditempuh menggunakan kendaraan bermotor saja.

Letak pantai yang tersembunyi membuat mereka harus menyambung perjalanan dengan berjalan kaki.

Sebelum masuk pintu retribusi, mereka menitipkan kendaraannya terlebih dahulu di rumah warga.

Begitu sampai pintu masuk, petugas memberi wejangan aturan memasuki Pantai Greweng.

Salah satunya tak boleh mengambil pasir. Mendengar wejangan tersebut Genta menjadi takut lalu mengurungkan niatnya mengambil karang dan pasir pantai.

 

“Man, kamu percaya nggak dengan aturan tadi” tanya Genta

“Hahahha” nggaklah, itukan cuma mitos, timpal Rasman sambil melanjutkan langkahnya.

Mereka pun melanjutkan perjalanannya ke lokasi perkemahan. Genta memang terkenal sebagai anak yang penakut.

Wajar saja nasihat petugas tadi ia pikirkan di sepanjang perjalanan menuju pantai. Jarak pintu retribusi menuju pantai harus ditempuh kurang lebih tiga puluh menit dengan berjalan kaki.

Sesampainya di Pantai Greweng mereka disuguhi pemandangan yang menakjubkan. Tak henti-hentinya Genta memandang setiap sudut pantai tersebut.

Tiba-tiba fokusnya terganggu saat melihat pembatas tali menuju gua yang diceritakan petugas tadi.

Pikirannya pun terusik dan melayang jauh kemana-mana tetapi, segera ia buang jauh-jauh.

Setelah mendirikan tenda, Genta pergi sendiri meninggalkan teman-temannya menuju bibir pantai.

Di sebelah timur, ia melihat sekelompok anak muda sedang berkemas meninggalkan pantai.

Di antara rombongan itu, ada seseorang yang mencuri perhatiannya. (Seperti dikisahkan Hasrul Rahman UAD di Koran Merapi) *