Pengen Tahu Apa Itu Cap Go Meh? Ini Pengertian, Tradisi, dan Sejarahnya

Ilustrasi Cap Go Meh. (Foto: Getty Images/iStockphoto/manjik)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Setelah Tahun Baru Imlek 2023, masih ada lagi satu perayaan masyarakat Tionghoa yang tak kalah meriah. Namanya Cap Go Meh. Perayaan ini diadakan pada malam ke-15 kalender China.

Cap Go Meh sendiri menjadi momentum bagi etnis Tionghoa untuk memanjatkan rasa syukur sekaligus mengusir kesialan di masa yang akan datang. Namun, apakah detikers tahu apa itu Cap Go Meh? Buat yang penasaran, mari simak rangkuman informasi dari detikSumut berikut ini!

Pengertian Cap Go Meh

Dikutip dari detik.com, Istilahnya tentu sudah tak asing di telinga. Namun, mungkin ada detikers yang belum tahu Cap Go Meh artinya apa. Jadi, istilah Cap Go Meh (???) sendiri berasal dari bahasa Tio Ciu (dialek Hokkien), di mana cap go berarti 'lima belas' dan meh bermakna 'malam'.

Dalam hal ini, pengertian Cap Go Meh adalah 'malam ke-15'. Maksudnya, malam kelima belas setelah perayaan Tahun Baru Imlek. Tanggal tersebut menandai bulan purnama pertama sekaligus akhir dari Tahun Baru Imlek.

Lebih jelasnya, Cangianto (2011:3) mengartikan Cap Go Meh sebagai hari penutupan tahun baru yang biasanya dirayakan dengan meriah, baik melalui prosesi budaya maupun religius.

Dalam bahasa Mandarin, perayaan ini dikenal dengan nama yang berbeda. Menurut China Highlights, Cap Go Meh populer dengan sebutan yuán xi?o jié (???) atau shàng yuán jié (???). Yuan xiao jie sendiri diterjemahkan sebagai Festival Lentera (Lantern Festival).

Sejarah Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh oleh masyarakat Tionghoa diyakini sudah ada sejak 2000 tahun silam. Mengenai asal mula perayaan ini, terdapat dua kisah paling populer yang menceritakannya. Berikut penjelasannya:

1. Sebuah Perayaan yang Diinisiasi para Biksu

Menurut versi ini, kemunculan Cap Go Meh bermula dari masa Dinasti Han. Pada saat itu, kekuasaan berada di tangan Kaisar Ming.

Suatu hari, ia mendapat kabar bahwa sejumlah biksu sengaja menyalakan lentera di hari ke-15 kalender China. Hal tersebut dilakukan semata-mata untuk menghormati Sang Buddha.

Alhasil, Kaisar Ming lantas memerintahkan seluruh kuil, rumah, dan istana untuk ikut menyalakan lentera di malam tersebut. Ritual ini mulanya khusus dilakukan para penganut agama Buddha. Namun, seiring berjalannya waktu, kegiatan tersebut diadopsi menjadi festival besar bagi seluruh etnis Tionghoa.

2. Sebuah Siasat untuk Menipu Kaisar Giok

Sementara itu, versi ini meyakini bahwa Cap Go Meh bukan diinisiasi oleh para biksu zaman Dinasti Han, melainkan sebuah siasat untuk mengelabui Yu Huang Da Di atau Kaisar Giok.

Jadi, legenda menceritakan bahwa burung bangau-ada pula yang mengatakan angsa-milik Kaisar Giok mati terbunuh oleh penduduk desa. Sang penguasa surga dan alam semesta pun murka dan berencana untuk membakar seisi desa.

Akan tetapi, rencana tersebut digagalkan oleh seorang laki-laki yang bijak. Ia menyuruh seluruh penduduk desa untuk menyalakan dan menggantung lentera merah.

Ternyata, cara itu berhasil menipu Kaisar Giok. Cahaya yang dipancarkan lentera merah tampak seperti api yang membara di mata kaisar tersebut. Ia pun mengurungkan niat membumihanguskan seisi desa karena mengira desa tersebut sudah terlanjur dilalap api.

 

Sejak saat itu, masyarakat Tionghoa masih rutin menyalakan lentera setiap hari ke-15 di bulan pertama kalender China. Kebiasaan tersebut tetap lestari sebagai bentuk rasa syukur dan memperingati peristiwa selamatnya penduduk desa dari amarah Kaisar Giok.

Tradisi selama Perayaan Cap Go Meh

Seperti namanya, Cap Go Meh atau Festival Lentera diramaikan dengan banyaknya lampion merah yang bergantungan di udara. Nyatanya, memasang lampion merupakan aktivitas utama dari Cap Go Meh itu sendiri.

  1. sekadar formalitas, menyalakan lentera atau lampion merupakan wujud permohonan dan pengharapan orang Tionghoa terhadap masa depan yang lebih cerah. Laman China Highlight menyebutkan, kegiatan tersebut ternyata mengandung arti "menerangi masa depan". Kegiatan lain selama Cap Go Meh adalah menebak teka-teki yang tertulis pada lampion. Kalau detikers berhasil menjawabnya, maka kamu akan menerima sebuah hadiah.

Di samping itu, masyarakat Tionghoa juga selalu menyaksikan pertunjukan barongsai dan menyantap bola-bola tangyuan alias ronde yang lezat selama Cap Go Meh.

Perlu kamu ketahui pula, festival di malam ke-15 kalender China ini juga disebut sebagai pesta Goan Siauw atau hari lahirnya Siang Goan Thian Koan (roh yang memerintah langit dan bumi). Orang-orang kaya terdahulu sengaja mengadakan pertunjukan, seperti wayang dan sandiwara, di saat perayaan Cap Go Meh.

Setelah membaca artikel di atas, detikers sudah bisa menjawab pertanyaan "Cap Go Meh artinya apa", kan? Jadi, berdasarkan penjelasan tadi, arti Cap Go adalah 'malam ke-15 bulan pertama kalender China'. Semoga menambah wawasanmu, ya!