DUH Gegara Kecanduan Video Porno, Puluhan Remaja di Pati Alami Gangguan Kejiwaan

Ilustrasi (Dok: satuViral.com)

JAKARTA (SURYA24.COM) -Puluhan anak di Pati, Jawa Tengah, harus menerima perawatan di bangsal kejiwaan setelah kecanduan nonton video porno dan main game online. Jiwaningsih, Kepala Sentra Margo Laras Pati yang menangani perawatan gangguan jiwa mengatakan jumlah pasien di tempatnya meningkat tajam sejak pandemi.

Jiwa ningsih menjelaskan pihaknya menangani 30 anak dengan gangguan jiwa Sejak 2019.

“Penyebab paling banyak adalah karena kecanduan game dan bullying atau perundungan,” ungkap Jiwaningsih dalam keterangan pers seperti ditulis Satu Viral, Rabu (01/02).

Mirisnya pasien di bangsal jiwa sudah banyak yang berasal dari anak remaja. Sebagian besar mereka mengalami gangguan jiwa karena kecanduan menonton video porno dan kena perundungan sosial.

Hal itu diamini oleh Dr Yarmaji Sp KJ, dokter spesialis kedokteran jiwa dari RSUD RAA Soewondo Pati dan Keluarga Sehat Hospital (KSH). Ia mengatakan selama tahun 2022 ada lima pasiennya yang masih duduk di bangku SMP hingga kuliah.

Salah satu pasiennya adalah siswi SMP yang kecanduan menonton video porno hingga mempengaruhi kondisi psikisnya. Ia menjelaskan siswi itu diantar orang tuanya ke rumah sakit jiwa karena penggunaan ponsel yang tidak terkontrol.

“Saat kami periksa dia dalam kondisi gangguan emosi. Sering mengurung diri. Setelah ditanya dia mengaku sering mengakses video porno,” ungkap Yarmaji.

Yarmaji melanjutkan, anak perempuan itu juga sering dirundung teman-temannya di sekolah. Akibatnya anak tersebut mengalami gangguan emosi dan dibawa berobat oleh orang tuanya.

“Anak tersebut kecanduan pornografi, video porno. Hingga melakukan tindakan yang kurang terpuji dengan teman SMP-nya yang sama-sama perempuan,” ungkap Yarmaji.

Gangguan Kejiwaan Anak Meningkat

Yamaji menjelaskan, kasus gangguan jiwa pada anak selama pandemi meningkat tajam. Sebab berdasarkan hasil penelitian, selama pandemi, anak-anak lebih banyak terpapar media sosial melalui HP.

Gangguan mental yang dialami oleh anak-anak ini antara lain gangguan mood, gangguan tidur, dan gangguan perilaku. Menurut dia, kerusuhan tersebut disebabkan oleh penggunaan ponsel yang tidak terkendali.***