WADUH Korban Pencabulan Mama Muda di Jambi Bertambah 6 Orang Jadi 17 Bocah: Edan Minta Bocah Korban Pelecehan Mengintip Adegan Ranjang Dirinya dengan Suami

Polda Jambi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kasus mama muda cabuli 11 anak. Olah TKP digelar di rumah tersangka di kawasan Rawasari, Kota Jambi. (Dok:SINDOnews/Azhari)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Polda Jambi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kasus mama muda cabuli 11 anak. Olah TKP digelar di rumah tersangka di kawasan Rawasari, Kota Jambi . Tidak diduga, dari hasil olah TKP yang berlangsung singkat tersebut, didapati korban dugaan pencabulan makin bertambah.

Menurut Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta, dari olah TKP bersama tim Inafis Polda Jambi ini, petugas mendapatkan nama-nama korban baru. "Bertambah jadi 6 orang anak-anak. Sehingga sampai hari ini jumlah korbannya menjadi 17 orang," tegasnya, Minggu (5/2/2023).

Dikutip dari sindonews.com, rencananya, para korban akan dimintai keterangan. "Tambahan 6 korban ini akan dimintai keterangan Minggu depan," imbuh Andri.

Tidak hanya itu, katanya, kasus ini akan digelar di hadapan Kapolda pekan depan untuk didalami. Sementara, usia mereka paling muda 8 tahun hingga 15 tahun.

Sebelumnya, pelaku YS (25), warga di kawasan Rawasari, Kota Jambi diamankan di kawasan Penyengat Rendah, Telanaipura, Kota Jambi di rumah saudaranya.

Minta Intip Adegan Ranjang

Dibagian lain, Tim Subdit IV Ditreskrimum Polda Jambi terus mengembangkan kasus dugaan pelecehan 11 orang anak. Pelaku diduga seorang mama muda berinisial NT (25) warga Kota Jambi. Dari hasil penyelidikan, para korban sering dicekoki film dewasa (porno) oleh tersangka di rumahnya. Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta mengatakan, Ini bermula saat para korbaan sering bermain video game di rumah tersangka.

"Dan di antara beberapa waktu tersebut, para korban malah ditunjukkan film dewasa atau film porno oleh tersangka," ungkapnya, Minggu (5/2/2023).

Saat melakukan aksinya, kata dia, dalam kondisi suaminya tidak ada di rumah. "Ketika para korban bermain video game tersebut, mereka dibujuk rayu dan dipaksa oleh tersangka," tuturnya.

Dikutip dari sindonews.com, setelah masuk ke kamar tersangka, ujar Andri, terjadilah tindakan pelecehan seksual terhadap korban. Terpisah, salah seorang orang tua korban, Fendi mengaku dalam melakukan aksinya pelaku memaksa para korban yang masih bocah ingusan tersebut agar menyentuh bagian intim lainnya.

"Si pelaku ini nyuruh para korban ini untuk menyentuh payudaranya si pelaku. Jadi kami melapor, karena dia malah mengaku sebagai korban pelecehan, padahal dia yang menyuruh anak-anak menyentuhnya," tukas Fendi.

Ironisnya lagi, pelaku juga acap kali memaksa korban yang perempuan untuk menonton film dewasa. Sementara, pelaku bersama suaminya sendiri sedang melakukan hubungan badan.

"Kalau korban cewek ini, hanya disuruh mengintip saat pelaku dan suaminya sedang berhubungan suami istri," katanya.

Sedangkan selama berhubungan badan tersebut, suami pelaku tidak tahu. Pasalnya, pelaku hanya menyuruh korban yang wanita mengintip dari luar, dengan membuka sedikit jendela rumah korban.

"Selama ini, korban sering dicekoki film dewasa yang belum pantas ditonton," sebut Fendi.

Sedangkan korban bocah laki-laki sering diajak berbuat yang belum semestinya dilakukan di usia mereka. Pelaku ini diduga sering menyentuh bagian kemaluan korban anak laki-laki. Dia memaksa korban hanya untuk memenuhi hasrat birahinya tersebut.

Menurutnya, ada sebanyak 11 anak terdiri dari 9 laki-laki dan 2 perempuan yang diduga menjadi korban pelecehan pelaku. "Usia mereka paling muda 8 tahun hingga 15 tahun," ungkapnya.***