Pergi Haji Tanpa Antre, Kok Bisa? Begini Ceritanya

(Dok:Merdeka.com)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Menunaikan ibadah haji tak melulu dengan cara biasa. Seorang pria Indonesia berikut ini berhasil membuktikannya. Dengan intrik dan siasat yang cerdik, dia berhasil pergi haji tanpa antre yang biasanya hingga bertahun-tahun. Caranya yakni pria tersebut menggunakan 'jalan tikus' yang tak banyak terpikirkan dan tak banyak orang tahu.

Berangkat ke Arab Saudi Tanpa Visa Haji

Setiap tahunnya, Indonesia memiliki kuota haji tersendiri. Baik dari pemerintah setempat maupun otoritas Arab Saudi yang disebut dengan haji mujamalah hingga furoda.

Bagi masyarakat yang belum memiliki dana guna mengikuti kuota haji tersebut, seorang pria berikut ini membeberkan 'jalan tikus' untuk dapat menunaikan haji dengan menekan biaya sekaligus tanpa antre. Cara tersebut yakni dengan bepergian ke Arab Saudi tanpa jalur visa haji.

Kendati bukan melalui jalur visa haji, namun ada cara lain yang patut diwaspadai. Cara tersebut yakni dengan menggunakan pihak bandara. Selain perlu mengenal sosoknya, cara tersebut pun tentu bakal membuang banyak uang.

"Jika menggunakan visa selain visa haji, terbang ke Mekkah dengan cara lain memang bisa merogoh kantong Anda secara berlebih. Anda pun juga harus menemukan orang-orang terpercaya untuk meloloskan Anda ke dalam pesawat," ceritanya.

"Dan siap-siap, Anda harus merogoh kantong Rp7,5 juta untuk dapat lolos ke dalam pesawat," ungkapnya.

Siasati Penerbangan Mancanegara

Cara yang dianjurkan pria tersebut yakni dengan menyiasati rute penerbangan. Selain cermat, setiap orang yang ingin melakukan cara ini harus paham mengenai regulasi penerbangan dari masing-masing negara. Terutama Arab Saudi.

Ogah merogoh kocek lebih dalam menggunakan pihak bandara, pria tersebut justru memilih terbang dari Jakarta menuju Malaysia. Sesampainya di Malaysia, dia pun lantas melakukan perjalanan darat ke Thailand.

"Apabila Anda menggunakan visa selain mujamalah dan furoda, sebaiknya Anda terbang langsung ke Riyadh melalui Jakarta. Anda harus terbang melalui transit seperti ke Malaysia atau Thailand. Selain aman, Anda juga bisa mendapatkan tiket penerbangan yang murah," imbuhnya.

Kendati paham aturan dan penerbangan, namun pria tersebut nampak selalu siaga untuk segala kemungkinan yang terjadi di hadapannya. Menemui kendala, dia pun tak berdiam diri. Dia kembali berpikir untuk tetap dapat melanjutkan perjalanan.

Ambil Rute Domestik

Menurutnya, terbang dari negara yang bukan mayoritas Muslim menuju Riyadh di musim haji lebih mudah untuk menghindari penolakan dari petugas karena tak menggunakan visa haji. Meski demikian, dari Thailand dia lebih memilih terbang ke Kuwait dan transit sekian jam.

 

Dari Kuwait baru dia terbang menuju ke Riyadh. Sesampainya di Riyadh, pria tersebut seketika merasa sedikit lega.

Perjalanan haji miliknya sebentar lagi bakal tiba. Selain itu, dia turut mengungkap kondisi pengawasan dari para petugas setibanya di Riyadh.

Dia mengaku, petugas di lokasi tersebut tak terlalu memberikan pengawasan secara lebih ketat karena penerbangan yang ditumpanginya berasal dari Kuwait, negara sesama Timur Tengah.

"Setelah lolos di imigrasi Riyadh tadi, saya pun segera mengambil rute domestik berupa Riyadh-Jeddah. Nah di sini sudah tidak diperlukan lagi pemeriksaan paspor," ujarnya.

Teliti & Sabar jadi Kunci

Setibanya di Riyadh, pria tersebut langsung menempuh perjalanan darat guna menuju Jeddah. Alhasil, pria tersebut pun dapat tiba di tanah suci dengan cara yang unik dan berbeda.

Keberhasilannya menempuh 'jalan tikus' guna berangkat haji tersebut tak lain diungkapnya butuh kesabaran dan ketelitian. Jika tidak, langkah-langkah itu bakal tak dapat dilakukan dengan mudah.

"Jadi perjalanan menuju Saudi Arabia di musim haji itu kita harus teliti menyiasati rute penerbangan," katanya.

Selain teliti, soal waktu juga disebutnya penting untuk dipertimbangkan. Diungkapnya, berangkat ke tanah suci jauh-jauh hari dengan cara tersebut bakal lebih mudah.

"Kita harus masuk dulu jauh-jauh hari sebelum mereka melakukan pengawasan ketat untuk penerbangan ke Arab Saudi," tukasnya.***