Foto Prewedding Kaesang-Erina Pakai Noken Papua Dikritik: Tidak Pantas Jokowi Libatkan Menteri untuk Pernikahan Anaknya

(Dok:Ist/rmol,com)

JAKARTA (SURYA24.COM) - Foto prewedding Kaesang Pangarep dan Erina Gudono yang mengenakan pakaian adat Papua dinilai keliru. Pasalnya, noken khas Wamena harusnya laki-laki mengenakan koteka, bukan sali atau cawat. Di Wamena, sali hanya dikenakan oleh perempuan.

Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga mengatakan, seharusnya Kaesan dan Erina memahami dan mempelajari dulu budaya Indonesia terutama budaya Papua sebelum mengenakan pakaian adat mereka.

"Kesalahan itu bisa terjadi karena perancang dan penggunanya tidak memahami betul noken khas Wamena. Akibatnya, penggunaannya tidak pas dan tidak sesuai konteksnya,” kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (6/12).

"Oleh karena itu, saat ingin memgenakan pakaian budaya lain, seharusnya dipahami juga maknanya. Dengan begitu, si pengguna dapat berempati saat mengenakan budaya Papua, khususnya khas Wamena,” imbuhnya.

Jadi, kata Jamiluddin, wajar saja kalau foto prewedding Kaesang-Erina mendapat penilaian negatif dari orang yang paham Noken Papua, khususnya Wamena.

"Karena itu, ketika mengenakan baju budaya lain, seharusnya tidak sekadar untuk gaya-gayaan. Tidak juga untuk sekadar tampil beda,” katanya.

Menurutnya, kritik terhadap foto prewedding Kaesang-Erina setidaknya menjadi pelajaran bagi semua orang. Memahami apa yang dikenakan akan membantunya terhindar dari kesalahan.

"Kalau kesalahannya fatal, tentu akan berakibat fatal. Biasanya kesalahan yang terkait budaya kerap menjadi besar dan tak terkendali. Tapi, syukur persoalan yang dialami foto prewedding Kaesang-Erina tidak sampai sejauh itu,” tutupnya.

Tidak Pantas

Dibagian lain, melibatkan menteri dalam pernikahan puta bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono sangat tidak layak. Meskipun, yang menikah adalah seorang putra dari orang nomor satu di Indonesia.

Demikian ditegaskan pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menyoal pernikahan Kaesang dan Erina yang melibatkan menteri BUMN Erick Thohir dan beberapa menteri lainnya, Selasa (6/12).

"Menteri ditunjuk presiden bukan untuk mengurus urusan pribadi presiden. Sebagai menteri, tugas dan fungsinya untuk memimpin suatu kementerian,” tegas Jamiluddin dilansir rmol.

Oleh karena itu, lanjut Jamiluddin, seorang menteri saat jam kerja, idealnya tidak boleh menggunakan waktu dan pikiran di luar tugas dan fungsinya.

"Kalau itu dilakukannya, sang menteri sudah melakukan korupsi waktu. Jadi, sangat aneh bila menteri menangani kenduri pernikahan. Sang menteri harus ke Solo untuk memastikan semua persiapan sudah sesuai dengan rencana,” katanya.

 

Dia menegaskan di Indonesia cukup banyak wedding organizer dan sangat profesional untuk menangani resepsi Pernikahan dalam skala besar.

Menurut Jamiluddin, sangat berlebihan jika menggunakan para pembantu Jokowi di kementerian untuk urusan personal seperti pernikahan Kaesang Pangarep.

"Para menteri sebaiknya dikembalikan pada tugas dan fungsinya. Hal itu diperlukan agar kinerja kementerian yang dipimpinnya dapat terjaga ,” tutupnya.***

Sumber: rmol