Tidak Hanya Band Radja 4 Musisi Ini Pernah Dincaman akan Dibunuh, Ada Apa dengan Pak Haji sehingga Ucap Istighfar? Simak Yuk

(Dok:Net)

JAKARTA (Surya24.com) – Pemain Band Radja dapat ancaman pembunuhan setelah manggung di Johor Malaysia. Kasusnya kini sedang viral di dua negara, Malaysia dan Indonesia. Penasaran seperti apa ancaman pembunuhan yang menimpa Band Radja di usai manggung di Malaysia? Band Radja mendapat tindak kekerasan dan ancaman pembunuhan usai manggung di Malaysia. Mereka mengaku disekap dalam satu ruangan. 

      Ian Kasela cs saat ini sudah berada di Indonesia. Ditemui di Bandara Soekarno Hatta akhir pekan lalu, mereka juga mengatakan sempat disekap di dalam sebuah ruangan. “Kita disekap di satu ruangan, terkunci dengan beberapa bodyguard,” kata Moldy.

    “Kita ditekan, tidak bisa berbuat apa-apa. Dalam ruang yang sempit, diisi bodyguard, dia (yang mengaku perwakilan dari panita acara) dua orang, memperlakukan kami dengan sangat tidak terhormat,” sambung Ian dan Moldy seperti diansir menit.id.

    Selain itu Ian Kasela mengatakan mereka mendapati cacian dan makian. Mereka semakin khawatir setelah ada ancaman pembunuhan. “Ada hal yang membuat kami sangat kecewa karena bukan terima kasih yang kami dapatkan setelah acara sukses, setelah mereka terhibur, setelah kami berikan penampilan yang terbaik,” kata Ian Kasela.

    “Tapi malah cacian dan makian. Bahkan sampai ancaman membunuh terhadap kami jika Radja datang lagi di Kuala Lumpur, ada di Malaysia, mati,” sambungnya mengutip detikcom. 

    Dilansir dari Harian Metro Malaysia Band Radja sebenarnya ada jadwal kembali manggung di Malaysia setelah Ramadhan. Ian Kasela membeberkan mereka juga diancam untuk rencana tersebut.

     “Dia mengancam lagi, ‘Saya dengar Radja akan melakukan pertunjukan di Johor, Malaysia. Kamu akan mati!’ Kami kecewa dengan penyelenggara dan ancaman kematian ini adalah hal yang serius meskipun kami telah memberikan komitmen terbaik kami,” katanya Ian Kasela.

     Peristiwa pengancaman itu terjadi setelah Band Radja manggung di Johor Bahru, Malaysia. Saat itu semua personel Radja baru saja melayani sesi foto atau meet and greet dengan penggemar selepas manggung. 

    Sampai akhirnya mereka mendapat kabar akan ada perwakilan dari kedutaan dan menteri yang juga mau berfoto dengan mereka. Namun, tiba-tiba datang 15 orang dan dua di antaranya mengaku sebagai perwakilan dari acara tersebut.

     Mereka datang marah-marah dan mengeluarkan kata-kata kasar hingga ancaman pembunuhan. Ian Kasela dan personel lainnya mengira awalnya itu adalah prank.

      “Kami nggak tahu apa-apa dan mencoba mengerti. Awalnya kami pikir itu ‘prank’ karena konser ini sukses. Kami masih merasa senang saat itu. Itu karena tidak ada satu insiden pun terjadi selama konser atau fans kecewa dengan penampilan kami,” ceritanya. 

    “Mereka bertindak agresif, menendang meja, mulai mendorong kami dan melontarkan kata-kata kasar serta mengancam akan membunuh kami. Kami tidak bisa berbuat apa-apa karena kami tahu mereka banyak,” ungkap Ian Kasela. 

    Ian Kasela cs mengaku tidak tahu apa masalah yang memicu adanya tindakan itu. Selama manggung di Johor Bahru pada Sabtu (11/3) dikatakan Ian semua berjalan lancar. “Kami tidak mengerti apa masalahnya. Mereka hanya mengatakan kami tidak menghargai mereka yang mengundang kami. Dia mengatakan kami menolak untuk melakukan sesi foto dan bertemu penggemar. Kami kaget karena sebelumnya kami berfoto dengan banyak sekali orang, itu siapa? Walaupun lelah, kami tetap mengikuti keinginan panitia,” beber Ian Kasela.

 Motif Penyekapan dan Ancaman Pembunuhan 

     Seperti ramai diberitakan Grup band Radja mengaku disekap dan mendapat ancaman pembunuhan usai menggelar konser di Malaysia. Vokalis Radja, Ian Kasela pun mengungkapkan motif insiden tersebut. Ian mengatakan Radja , grup band yang digawanginya dituduh tidak ingin menggelar konser. 

     Mendengar pernyataan tersebut, membuat pria yang identik dengan kaca mata hitam itu pun mengaku emosi. "Saat kejadian kami tidak tahu sama sekali cuma memang terlontar kata-kata dia di tengah keemosian, 'You bikin malu, tak mau konser, tak mau show'. Sementara gue bilang 'Tenang dulu dong bro, tadi konser siapa?" kata Ian di Mabes Polri, Jakarta seperti dilansir sindonews.com, Senin (13/3).

    "Tapikan kami nggak bisa ngomong. Kami mau ngomong dibentak, kami dibilang nggak mau konser, terus tadi siapa yang konser," tambahnya. 

Disekap Pria Berbadan Kekar

     Radja, dijelaskan Ian awalnya diundang untuk mengisi sebuah acara pemerintahan. Pihak penyelenggara konser ini bahkan menyebut pelantun Benci Bilang Cinta itu menjadi duta wisata Johor, Malaysia. "Kami diundang acara pemerintahan, kami dibilang awalnya jadi duta Johor. Tapi selesai acara nggak ada apa-apa, malah diancam mati dan dibilang nggak mau konser kata mereka," jelas Ian. 

      Ian pun mengaku heran dengan dua orang terduga pelaku. Sebab, dia dan anggota Radja lainnya sukses menggelar konser, namun mendapat ancaman pembunuhan dan disekap setelah konser.

    "Mereka marah setelah konser, kalau sebelum konser dia mendengar ancaman batal konser. Kalau dia manusia, dia punya otak, kami sudah ada di negara dia, mana mungkin nggak konser," ujar Ian. 

    Ian Kasela Ungkap Alasannya "Dalam kondisi ini kami bertiga nggak tau, kata saya kenapa artisnya yang diancam. Kalau ada masalah ya langsung tegur ke kami, kami bingung mau ngomong sepatah kata aja dibentak," tandasnya. 

    Di sisi lain, grup band Radja resmi membuat laporan atas ancaman pembunuhan yang diterimanya ke Mabes Polri pada Senin (13/3). Sebelumnya, Ian dan kawan-kawan telah melapor ke kepolisian Johor, Malaysia. Namun, terduga pelakudibebaskan dengan alasan membayar uang jaminan.

Musisi  yang Pernah Dapat Ancaman akan Dibunuh

    Grup band Radja baru-baru ini menjadi perhatian publik karena mengaku sempat disekap dan diancam akan dibunuh usai manggung di Malaysia.

    Kejadian itu mengejutkan publik bahkan Radja sampai meminta perlindungan ke Bareskrim Mabes Polri sesampainya di Jakarta. Berita itu pun heboh sampai ke Negeri Jiran.

    Dikonfirmasi sudah ada beberapa orang terduga pelaku penyekapan yang ditangkap dan diamankan pihak kepolisian setempat.

     Jika diingat lagi, tulis detik.com,  ancaman pembunuhan juga sempat dialami beberapa musisi Tanah Air lain sebelum hal ini dialami Radja. Berikut musisi tersebut:

1. Kangen Band

    Beberapa tahun lalu Kangen Band mengkonfirmasi sempat mendapat ancaman akan dibunuh oleh seorang rapper.

    Diduga ancaman itu sempat dialami Kangen Band lewat sebuah lagu. Sang rapper akan membunuh Kangen Band dan menyampaikan hal itu lewat beberapa lirik pada lagunya.

   Saat itu publik pun sempat heboh dan penasaran dengan informasi tersebut. Pihak manajemen pun sempat melakukan pengamanan saat Kangen Band manggung. Sebab ancaman itu seakan tak ingin melihat Kangen Band kembali populer.

2. Slank

  Ancaman akan dibunuh juga sempat menghampiri Slank terlebih pada sang drummer, Bimbim. Dugaan ancaman itu sempat dilontarkan oleh salah satu penggemar fanatik mereka.

   Kala itu Bimbim diancam oleh fans karena dianggap akan membubarkan Slank setelah Pay, Indra, dan Bongky hengkang dari band fenomenal itu.

   Ancaman itu datang lewat sebuah surat kaleng yang ditulis dengan menggunakan darah. Pada surat itu juga tertulis sebuah kalimat 'jangan bubarin Slank'.

3. Ari Lasso

    Belum lama ini Ari Lasso mengaku pernah mendapat ancaman akan dibunuh oleh penggemar Ghea Idol atau Ghea Indrawari.

    Saat itu Ghea memang harus pulang atau tereliminasi karena babak penyisihan di Indonesian Idol. Salah satu penggemar Ghea pun merasa tak terima sehingga melakukan perbuatan kriminal dengan mengancam Ari Lasso.

   Diketahui saat itu Ari Lasso memang menjadi salah satu dari juri ajang pencarian bakat itu. Ancaman pembunuhan itu diterima Ari Lasso dari sebuah pesan singkat di Instagram.

4. Badai eks Kerispatih

    Badai yang dahulu menjadi personel Kerispatih mengaku pernah mendapat ancaman akan dibunuh oleh seorang penggemar karena sempat mendepak sang vokalis, Sammy Simorangkir.

     Kala itu, Badai harus mengeluarkan Sammy dari Kerispatih karena saat itu mantan vokalis terjerat kasus narkoba dan harus ditahan pada 2010.

   Salah seorang penggemar kemudian sempat mengancam Badai, dan saat itu menjadi hal terberat untuk sang musisi.

    Posisi vokalis Kerispatih saat itu digantikan oleh Fandy. Badai pun kembali kena semprot salah seorang penggemar ketika berada di luar rumah.

   Badai mendapat cacian dari seorang ibu-ibu karena dahulu sempat mengeluarkan Sammy Simorangkir dari Kerispatih.

Rhoma Irama Ucap  Astaghfirullahalazim!

  Dibagian lain, pedangdut Rhoma Irama baru-baru ini menjadi perbincangan publik karena aksi panggungnya sempat diberhentikan kru Deep Purple. Hal itu beredar di media sosial dan viral.

   Kala itu Rhoma Irama tengah menjadi pembuka dalam konser Deep Purple di Edutorium UMS Solo, Jawa Tengah. Sang raja dangdut itu manggung jadi band pembuka bersama Soneta.

   Saat memulai aksi panggungnya, Rhoma membawakan intro dari salah satu lagu Deep Purple. Mendengar aksi itu, salah satu kru Deep Purple langsung memberhentikan aksi Rhoma Irama.

    Gestur tubuh sang kru seraya tak memperbolehkan lagu itu dilantunkan oleh Rhoma Irama. Hal ini pun dikonfirmasi oleh Rhoma Irama saat ditemui belum lama ini di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.

"Itu saya sesalkan, mungkin mereka waktu soundcheck malamnya itu, astaghfirullahalazim," ujar Rhoma Irama seperti dilansir detik.com.

    Kata Rhoma Irama, sebelum tampil ia sudah meminta izin akan membawakan satu hits dari Deep Purple. Hal itu dilakukan guna meminimalisir adanya kejadian yang tak menyenangkan.

   Rhoma Irama pun mengaku tak menyangka jika ada insiden yang menimpanya kala itu. Padahal ia sudah berusaha untuk mengurangi adanya insiden sebelum manggung.

   "Sebelum pentas itu oke, kita konfirmasi dulu kan, saya kan nggak mau ada apa-apa. Tiba-tiba ada insiden," sambung Rhoma Irama.

   Lebih lanjut mengenai hal ini, ia dan pihak Deep Purple sudah saling berkomunikasi dan meminta maaf atas insiden saat itu.

    Meski begitu, Rhoma Irama dan Soneta mengaku belum bertemu langsung dengan Deep Purple bahkan setelah acara karena tidak sempat.

   "Iya iya, ada komunikasi lah. (Belum bertemu Deep Purple) tidak sempat ya," lanjut Rhoma Irama.***