Disambut Hangat Masyarakat Anies Baswedan Merasa Pulkam Eee Hasto Cibir Anies Katanya Safarinya di Surabaya Sepi Peminat, NasDem Anggap PDIP Panik

(dok:tribunnews.com)

JAKARTA (Surya24.Com) – Anies Baswedan melakukan safari politiknya dua hari di Surabaya, yakni Jumat-Sabtu 17-18 Maret 2023. Di Kota Pahlawan ini Anies diagendakan berkunjung ke sejumlah tempat, di antaranya eks lokalisasi dolly. 

Anies Baswedan, calon presiden yang bakal diusung Koalisi Perubahan, merasa seperti pulang kampung saat ia melakukan safari politiknya ke Surabaya, Jawa Timur.

 

Kalimat itu dilontarkan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut setelah dirinya berada di Surabaya pada hari pertama kunjungannya, Jumat 17 Maret 2023.

 

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu mengungkapkan suasana hatinya tersebut usai menunaikan Sholat Jumatnya di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya.

 

Sesuai agenda, Anies berada di Surabaya selama dua hari, yakni Jumat dan Sabtu, 17 – 18 Maret 2023. Dalam tenggat waktu tersebut Anies berkesempatan menyapa para pendukung yang telah lama merindukan kehadirannya.

 

Untuk diketahui, setelah tiba di Kota Pahlawan itu, Anies Baswedan menyempatkan diri menunaikan shalat Jumat di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya.

 

Seusai menunaikan shalat Jumat-nya itulah, Anies kemudian mengungkapkan kegembiraan hatinya bisa mengunjungi Surabaya.

 

“Saya bersyukur sekali hari ini bisa pulang ke Surabaya. Kota di mana keluarga kami berasal, kakek kami berasal dari sini, besar di Ampel,” ujarnya seperti dilansir tribunnews.com.

 

“Saya merasa seperti pulang kampung," ungkap Anies seusai Sholat Jumat di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya itu.

 

Selama berada di kota itu, Anies Baswedan diagendakan menunaikan serangkaian kegiatan, di antaranya bertemu kelompok relawan dan masyarakat.

 

Selain itu, berziarah ke makam wali, dan bertemu jajaran pengurus partai pendukung. Partai-partai yang mendukungnya untuk maju dalam Pilpres 2024 nanti, yakni NasDem, Demokrat dan Partai Keadilah Sejahtera atau PKS.

 

Meski hingga saat ini ketiga partai tersebut belum mendeklarasikan dukungan melalui Koalisi Perubahan, namun semakin dipastikan bahwa koalisi ini akan segera mendeklasikan itu.

 

 

Dilansir Pos-Kupang.Com dari Tribunnews.com, Wakil Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Timur, Vincensius Awey menyebutkan, kunjungan Anies merupakan permintaan dari sejumlah elemen, termasuk relawan.

 

"Pak Anies datang ke Surabaya ini untuk menyapa warga di sini. Ini juga atas permintaan sejumlah elemen termasuk masyarakat.”

 

Di kota ini, Anies akan mengunjungi beberapa tempat, mulai dari panti asuhan sampai eks lokalisasi Dolly. Anies juga dijadwalkan bertemu ulama asal Madura di Kabupaten Sampang.

 

 

Untuk diketahui, sampai saat ini, ada tiga partai politik yang sudah mendeklarasi dukungan ke Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

 

Meski deklarasi dukungan itu belum dilakukan secara bersama, tetapi tiga parpol tersebut telah menyatakan komitmen untuk mengusung Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang.

 

Tiga partai politik tersebut yakni Nasdem, Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera. Tiga partai ini nantinya bersinergi dalam satu kekuatan besar yang disebut Koalisi Perubahan.

 

Sepi Peminat

 

Menyusul kunjungan Anies Baswedan ke Surabaya Jawa Timur selama tiga hari mendapat cibiran dari Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.  "Ya safarinya (Anies Baswedan) sepi," kata Hasto saat menghadiri acara Rakornas PDIP Jawa Timur, di Surabaya, Minggu (19/3).

 

Hasto mengatakan, safari Anies selama tiga hari ini sepi peminat, jikalau ada peminat, notabene itu hanya dari kader pengusung sendiri. Sebab, masyarakat kota Pahlawan sudah tau siapa yang seharusnya ia kagumi dan diminati, seperti yang telah memajukan Surabaya.

 

  "Karena tahu, Surabaya selama ini siapa yang membangun. Dan orang (Anies) datang dengan gagasan-gagasan yang tidak relevan," ujarnya seperti dilansir viva.id .

 

Hasto pun tidak takut Kota Surabaya yang dianggapnya kandang banteng beralih dukungan kepada Anies pada pilpres 2024. Sebab ia katakan, masyarakat Surabaya adalah masyarakat yang cerdas dan pinter menilai. 

 

 "Masyarakat Surabaya bisa menilai. Kalau orang Surabaya berpikir, kalau (Anies) hebat majukan dulu Jakarta lebih hebat dari Surabaya, baru datang ke Surabaya, kira-kira kan gitu," tuturnya. 

 

 "Rakyat itu tahu mana pemimpin yang bergerak, karena keyakinan politik bermodalkan dengan prestasi mana pemimpin yang bergerak karena ambisi," tambahnya. 

 

Seperti diketahui sebelumnya, Anies melakukan safari ke Jawa Timur selama tiga hari, mulai Jumat 17 Maret hingga Minggu 19 Maret 2023. Selama waktu itu, Anies mendatangi beberapa tempat seperti shalat Jumat di Masjid Al Akbar, ziarah ke Makam Sunan Ampel, Jalan-jalan di daerah Tunjungan hingga jalan santai dan menabur benih ikan di Kalimas.

 

Panik

Dibagian lain, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali merespons pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang menyebut safari politik Anies Baswedan di Surabaya, Jawa Timur, tak banyak diminati masyarakat.

 

Ali yang turut dalam safari Anies itu mengatakan jika benar sepi, mestinya PDIP tak perlu berkomentar. Ia pun menganggap PDIP justru panik.

 

"Kalau sepi kenapa harus komentarin? Harusnya senang dong," kata Ali saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (19/3).

 

"Kalau saya sih menerjemahkan panik," imbuh dia.

 

Menurut Ali, masyarakat justru berbondong-bondong datang ke lokasi yang didatangi Anies. Salah satunya di masjid yang didatangi untuk salat Jumat.

 

"Iya, itu lihat aja yang di Instagram (Anies) itu, bisa bercerita itu. Belum yang di Madura. Madura lebih gila lagi," ucapnya.

 

Ali mengatakan warga ramai-ramai mendatangi Anies usai melakukan ibadah salat Jumat. Kegiatan Anies itu, sebut Ali, bukan dalam rangka berkampanye.

 

"Jadi kemudian bahkan ada imbauan bahwa melarang Anies untuk salat. Gimana, orang salat itu kewajiban umat Islam, kemudian masyarakat berbondong-bondong menyalami Mas Anies itu ya masyarakat. Bukan Anies berkampanye kan," katanya seperti dilansir detik.com.

Ali heran dengan komentar Hasto lantaran menurutnya berbagai foto di media sosial memperlihatkan suasana kegiatan Anies itu. Menurutnya, foto-foto itu tak bisa dimodifikasi.

 

"Masak nggak lihat di medsos, nggak lihat di media. Emang foto-foto medsos bisa dimodifikasi, bisa diakalin gambarnya, kan nggak," kata dia.

 

Lebih lanjut Ali pun menyebut Hasto kurang kerjaan soal komentarnya itu. Dia menilai masyarakat bisa melihat sendiri suasana kedatangan Anies di sana.

 

"Kurang kerjaan kali ya. Kan konsolidasi atau silaturahmi itu kan hak semua warga negara. Kita tidak mau mengomentari pernyataan Hasto bahwa tentang itu sepi dan tidak, tapi saya pikir pada bisa melihat tentang bagaimana antusiasme masyarakat sampai di Madura," katanya.

 

Mantan Ketua Fraksi NasDem DPR ini heran Hasto mengomentari sosok bakal capresnya. Dia menyindir PDIP yang sampai saat ini masih belum mengumumkan tokoh jagoannya untuk diusung capres di Pemilu 2024.

 

"Untuk apa Kemudian kita memperdebatkan justifikasi orang, untuk apa mengomentari orang lain. Artinya Mas Hasto mendorong dia siapa jagoannya, ya kan, baru kita lihat. Diterima nggak. Jangan hanya menilai orang, mempermasalahkan calon orang lain tapi calonnya sendiri kita nggak pernah tahu nih siapa," kata Ali.

 

Alih-alih, Ali menilai tak etis sesama parpol mencela sosok bakal capres yang diusung. Dia mendorong gelaran pemilu yang dapat terlaksana dengan damai ke depannya.

 

"Kan daripada kita saling menilai, kan gini, pencalonan Mas Anies oleh NasDem itu kan keputusan kedaulatan partai. Menjadi tidak etis kalau sesama parpol saling mencela satu sama lain, padahal kita ingin pemilu yang damai, yang lebih berkualitas," ujarnya.

sebelumnya, Hasto menilai safari politik yang Anies Baswedan tak banyak diminati masyarakat Kota Pahlawan. Hasto berkata rendahnya perhatian warga Surabaya karena publik sudah tahu siapa yang membangun Kota Surabaya selama ini.***