Oralit Diburu untuk Dikonsumsi saat Sahur Gegara Diyakini Obat Awet Kenyang, Kok Bisa?

Ilustrasi (dok:net)

JAKARTA (SURYA24.COM)- Seperti diketahui luas  bahwa Oralit, atau yang juga dikenal dengan nama Oral Rehydration Salt (ORS), merupakan salah satu jenis obat yang digunakan untuk mengatasi dehidrasi akibat diare. Dehidrasi akibat diare biasanya terjadi akibat hilangnya cairan dan elektrolit tubuh yang keluar bersamaan dengan feses yang encer. Dehidrasi dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan dan elektrolit yang dapat berakibat fatal jika tidak segera diatasi.

Sebagai informasi Oralit mengandung campuran elektrolit seperti natrium, kalium, dan klorida yang dicampurkan dengan air dan gula. Elektrolit ini berfungsi untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit dalam tubuh, sementara gula berfungsi untuk memberikan energi yang dibutuhkan tubuh.

Oralit biasanya digunakan untuk mengatasi dehidrasi akibat diare pada anak-anak dan dewasa. Obat ini sangat mudah untuk digunakan, hanya perlu mencampurkan satu bungkus oralit ke dalam 200 ml air, lalu diminum setiap kali buang air besar yang encer.

Kegunaan oralit tidak hanya terbatas untuk mengatasi dehidrasi akibat diare saja, tetapi juga dapat digunakan untuk mengatasi dehidrasi akibat muntah-muntah, demam, dan olahraga yang berat. Oralit juga dapat diberikan pada pasien yang menjalani operasi atau pasien yang mengalami keracunan makanan.

Namun, perlu diingat bahwa oralit bukan pengganti air putih. Air putih tetap harus dikonsumsi dalam jumlah yang cukup untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Oralit hanya digunakan sebagai bantuan dalam mengatasi dehidrasi.

Bisa dikatakan oralit merupakan obat yang sangat penting dan efektif dalam mengatasi dehidrasi akibat diare dan kondisi lainnya. Penting untuk selalu memastikan bahwa kita selalu memiliki stok oralit di rumah untuk mengantisipasi keadaan darurat yang mungkin terjadi. Namun, jika gejala diare terus berlanjut atau terdapat gejala lainnya yang mengkhawatirkan, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih itensif.

 Awet Kenyang

Kenadati begitu itu ada fenomena menarik terkait penggunanaan obat tersebut terlebih dibulan puasa Ramadan saat ini. Ya, bBelakangan viral di media sosial terkait minum oralit bisa menahan haus dan lemas saat berpuasa. Tak sedikit masyarakat yang mencoba dan menyebut berhasil menahan haus seharian saat mengonsumsi oralit.

Walhasil tren tersebut memicu masyarakat panic buying. Mereka yang benar-benar membutuhkan oralit, malah tak mendapatkan stok.

"Kayaknya gara-gara rame di base sebelah, aku barusan nyari ini ke 4 apotek dekat rumah tapi cuma dapat 3 sachet doang karena pada habis. Padahal buat nenekku yg emang lagi diare, plis gais jangan panic dan over buying yaa," curhat salah satu pengguna Twitter seperti dilansir detik.com.

Apa Itu Oralit?

Seperti dikemukakan diatas dikutip dariUNICEF, oralit atau oral rehydration salt (ORS) merupakan campuran garam dan gula yang dilarutkan ke dalam air bersih untuk mengatasi dehidrasi. Adapun penyebabnya seperti diare berat, serangan panas, atau penyakit lain yang menyebabkan hilangnya cairan.

Adapun produk ORS yang tersedia secara komersial, seperti minuman hingga sachet dapat dibeli dari apotek. Biasanya kerap tersedia dalam rasa yang berbeda-beda.

Dikutip dari Health Navigator, dosis Oralit tergantung pada usia dan seberapa parah dehidrasi yang dialami. Berikut panduannya.

Anak usia 1 bulan sampai 1 tahun: 1 - 1,5 kali jumlah pakan biasa.

Anak usia 1 hingga 12 tahun: 200 mL (sekitar 1 cangkir) setiap habis buang air besar (BAB).

Anak usia 12 tahun ke atas dan dewasa: 200-400 mL (sekitar 1-2 gelas) setelah setiap buang air besar.

Penting untuk diingat! Jangan mengonsumsi oralit sembarangan. Ikuti takaran yang diberikan oleh tenaga kesehatan maupun informasi dari produk komersial yang sudah dicantumkan.

 

Harganya Jadi Meroket

Pasca viralnya  viral di media sosial soal penggunaan oralit sebagai 'menu' sahur. Dari testimoni yang ada, banyak pengguna media sosial merasa minum oralit membuat puasa menjadi lebih ringan dan tak mudah haus.

Namun tren ini akhirnya membuat banyak masyarakat lain penasaran dan ingin mencoba oralit ketika sahur. Hal ini menyebabkan panic buying dan membuat stok oralit terganggu.

Beberapa pengguna media sosial pun mengaku bahwa oralit sudah mulai sulit untuk didapatkan di apotek.

"Kayaknya gara-gara rame di base sebelah, aku barusan nyari ini ke 4 apotek dekat rumah tapi cuma dapet 3 sachet doang karena pada habis. Padahal buat nenekku yg emang lagi diare, plis gais jgn panic dan over buying yaa," curhat salah seorang pengguna Twitter.

Tidak hanya itu saja, bahkan ada netizen yang melihat bahwa sebagian pedagang nakal mulai menaikkan harga oralit yang dijual.

"Dah ya guys. Udah cukup panic buying oralitnya. Soalnya aku lihat oralit udah banyak habis dan dinaikkan harganya. Ini bukan puasa pertama kalian juga kan?" ucap netizen lain.

Selain itu, orang-orang yang memang membutuhkan oralit untuk perawatan diare mengaku kesulitan dengan keadaan panic buying yang terjadi di masyarakat.

"Aku yang udah diare 2 hari dan ga kebagian oralit di mana mana terus diginiin. Tolong ya jangan panic buying woe, aku diare beneran jadi susah," ucap akun Twitter @un**e**al**a.

Menanggapi viralnya penggunaan oralit saat sahur, Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengimbau masyarakat untuk tidak memborong stok oralit untuk konsumsi sahur.

 

Oralit lebih baik ditujukan untuk orang yang memang memerlukannya. Misalnya seperti orang yang sedang mengalami diare atau kehilangan elektrolit dalam darah.

"Tidak perlu (panic buying)," ucap dr Nadia saat dihubungi detikcom, Jumat (24/3/2023).

"Sesuatu yang berlebihan pasti memiliki dampak pada tubuh kita. Berpuasa sudah ada metode dan sah ada anjuran untuk memastikan tubuh kita cukup terpenuhi," pungkasnya.

Cara Mengonsumsi Oralit

Lantas timbul pertanyaan bagaimana mengkonsumsi oralit yang baik dan benar? Jika Anda atau anak tidak dapat meminum dosis penuh yang dibutuhkan sekaligus, cobalah meminumnya sedikit demi sedikit dalam jangka waktu yang lebih lama. Bisa juga menggunakan sedotan atau mendinginkan larutan.

Oralit harus mulai bekerja dengan cepat dan dehidrasi biasanya membaik dalam 3-4 jam.

Oralit tidak boleh digunakan untuk mengobati diare selama lebih dari dua atau tiga hari, kecuali jika direkomendasikan oleh dokter.

Sebaiknya hanya menggunakan air putih untuk mencampur oralit, jangan gunakan susu, jus, atau penambah gula maupun garam ekstra. Hal ini dikarenakan oralit mengandung campuran gula dan garam untuk membantu tubuh menjadi lebih baik.

Hindari minuman bersoda, jus murni, teh, kopi, dan minuman olahraga karena kandungan gulanya yang tinggi dapat membuat Anda lebih dehidrasi.

Oralit umumnya aman dan biasanya tidak memiliki efek samping.

Kemenkes Mewanti-wanti 

Seperti diketahui,  minum oralit disebut efektif menahan haus dan lemas saat berpuasa. Tidak sedikit yang mengatakan tak merasa haus seharian saat mengonsumsi oralit saat sahur menjadi viral doi media social (medsos).

Namun tren ini ternyata bikin banyak warga panic buying membuat mereka yang benar-benar membutuhkan oralit, malah tidak bisa mendapatkan stok.

"Kayaknya gara-gara rame di base sebelah, aku barusan nyari ini ke 4 apotek deket rumah tapi cuma dapet 3 sachet doang karena pada abis. Padahal buat nenekku yg emang lagi diare, plis gais jgn panic dan over buying yaa," curhat salah satu pengguna Twitter.

Menanggapi hal ini, Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengingatkan masyarakat agar tidak memborong stok oralit untuk keperluan berpuasa. Oralit sebaiknya digunakan jika seseorang dalam kondisi diare dan kehilangan elektrolit dalam darah.

"Tidak perlu (panic buying)," tegasnya saat dihubungi detikcom, Jumat (24/3/2023).

"Sesuatu yang berlebihan pasti memiliki dampak pada tubuh kita. Berpuasa sudah ada metode dan sah ada anjuran untuk memastikan tubuh kita cukup terpenuhi," sambungnya.

Alih-alih minum oralit, ada sejumlah cara yang baik untuk memenuhi asupan cairan saat seharian berpuasa. Kekurangan cairan dalam tubuh dapat mengakibatkan tubuh terdehidrasi dan timbul rasa haus, sehingga tubuh mudah lelah ketika beraktivitas.

Oleh karena itu, minum air 8 (delapan) gelas sehari dianjurkan agar tubuh kuat dan tidak mudah lelah selama berpuasa. Berikut adalah rekomendasi Kemenkes agar kebutuhan air putih tetap terpenuhi di bulan puasa.

1 gelas setelah bangun tidur

1 gelas selepas makan sahur

1 gelas saat berbuka puasa

1 gelas setelah salat Maghrib

1 gelas setelah makan malam

1 gelas setelah salat Tarawih

1 gelas setelah salat Isya

1 gelas sebelum tidur

Saran Diokter Biar Tahan Haus 

Menyusul  beredar tips untuk bisa lebih menahan rasa haus saat berpuasa. Tips yang viral di medsos tersebut menyebutkan penggunaan oralit sebagai solusi mengatasi kondisi tubuh yang dehidrasi saat puasa dan saat buka puasa.

Dampaknya, banyak orang ramai-ramai beli oralit sebagai pelengkap menu sahur. Mereka yang sedang diare dan benar-benar lebih membutuhkan oralit, jadi tidak kebagian.

Dokter spesialis penyakit dalam dari RS Royal Progress, dr Adeline Intan Pratiwi Pasaribu, SpPD, memberikan tanggapannya terhadap penggunaan oralit untuk menahan haus kala berpuasa.

"Oralit itu kan sebenarnya oral rehidration solution, jadi buat yang mengalami dehidrasi, yang artinya dia kekurangan bukan hanya cairan, tapi juga ion-ion tubuh yang penting yang sering terjadi pada orang diare," pungkas dr Adeline ketika dihubungi detikcom, Jumat (24/3/2023).

"Apakah dia bisa membuat orang bisa lebih tahan puasa, kurang tepat. Peruntukannya tidak tepat, sesuai dengan kandungannya tidak tepat, dan apakah orang yang buka puasa akan lebih baik juga dengan oralit, itu juga kurang tepat," katanya.

Menurut dr Adeline, penggunaan oralit untuk mengatasi dehidrasi selama berpuasa dan membuat tubuh lebih tahan akan rasa haus bukanlah solusi yang tepat. Ia menilai, tujuan tersebut tidak sesuai dengan kandungan atau kegunaan dari oralit itu sendiri.

"Kandungannya sendiri bukan kandungan yang kita butuhkan, baik untuk mencegah dehidrasi maupun mengatasi dehidrasi saat puasa. Karena kan pas puasa kita tidak dehidrasi kan sebenarnya. Kita haus gitu tapi kita bukan yang dehidrasi karena diare, karena kekurangan cairan, dan juga ion-ion tubuh," tuturnya.

"Karena kita tidak butuh cairan seintens oralit ini untuk menggantikan cairan tubuh kita yang keluar saat puasa," lanjutnya.

"Jadi minum air putih saja," sarannya.

Dibandingkan mengonsumsi oralit yang memiliki efek samping, dr Adeline menekankan untuk cukup mengonsumsi air putih saja. Terkait dengan tips agar tak mudah merasa haus, ia juga menganjurkan untuk memastikan asupan air pada tubuh terpenuhi, yaitu setidaknya 8 gelas per harinya.

"Sebenarnya nggak ada yang menentu ya, cuma kadang-kadang kita jadi lupa minum karena ada selang kita nggak bisa minum," jelasnya.

Ia juga menyarankan untuk menggunakan poin-poin kegiatan tertentu agar tidak lupa untuk minum air putih, seperti menjadwalkannya pada saat-saat tertentu.

"Jadi misalnya bangun sebelum sahur minum 1 gelas, sudah sahur minum 1, adzan maghrib minum 1, sudah makan minum 1, baru entar sholat isha minum 1, taraweh minum 1, sebelum tidur minum 1, itu udh 8 gelas," paparnya.

"Itu poin-poin untuk ingetnya aja gitu. Tapi sebenarnya silakan kalau mau lebih dari itu, sesuai dengan rasa haus yang dialami masing-masing. Cuman supaya cukup, ya mungkin gampangnya ingetnya di titik-titik itu," lanjutnya.

Selain memastikan asupan air putih tercukupi, mengontrol apa yang dikonsumsi selama puasa, terutama saat sahur juga hal yang tak kalah penting untuk membantu tubuh agar tak mudah merasa lapar atau haus.

 

"Terutama saat sahur tuh makanannya harus lengkap. Terus untuk pemilihan karbohidratnya justru akan membantu supaya tidak cepat lapar," ujar dr Beatrice Anggono, SpGK ketika dihubungi detikcom, Jumat (24/3/2023).

"Kemudian jenis makannnya, kalau terlalu banyak natrium itu akan membuat cepat haus. Jadi perhatikan juga pemilihan jenis makanan dan minumannya," tutupnya.

Kesimpulan:

Pengunaan oralit sudah jelas untuk apa. Nah biar tahan haus dan lapar maka air putih dan makanan yang mengandung gizi dan energ tinggi seperti disarankan dokter perlu menjadi skala prioritas. Kasihan, kan, kalau ada orang yang membutuhkan oralit untuk diare sulit mendapakannya. Semoga tulisan ini bermanfaat.